SELAMAT DATANG DI BLOG RADIO TENGKORAK DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN MOHON MAAF APABILA KOMENTAR2 ANDA PADA BLOG INI BELUM DIBALAS KARENA KESIBUKAN RUTINITAS, TAPI AKAN SAYA BALAS SATU PERSATU, MOHON SABAR YA...SALAM TERBAIK

Rabu, 11 April 2012

PENGUKURAN MENGGUNAKAN MFJ269



Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


HAL TERPENTING Sebelum melakukan pengukuran menggunakan MFJ269

1. JANGAN LANGSUNG memasangkan connector dari coax ke terminal output MFJ269 , tapi korsletkan dulu bagian inner/tengah connector coax ke bagian luar/bodinya menggunakan obeng atau logam lain. Sbentar saja , sedetik sudah cukup. Barulah setelah itu anda harus segera menyambungkan connector dari coax ke connectornya MFJ269. Tindakan ini untuk mengosongkan muatan listrik statis yg sering ada dalam kabel ( karena coax, apalagi panjang , itu sifatnya seperti kapasitor yg bisa menyimpan listrik statis -kalau tinggal di Lembang , pada musim cuaca buruk , dari tengah2 connector coax yg dilepas dari TX kadang muncul cetusan api kecil kearah groud/bodynya , apalagi kalau lagi ada awan tebal yg lewat. Itu listrik statis. Kalau tidak dikosongkan , listrik itu bisa menjebolkan diode Zero Bias Detector yang ada dlm MFJ269.

2. Stel tombol Freq. sesuai Freq. range yg diinginkan.

3. Putar POWER switch sambil memperhatikan display. harus terbaca Kondisi battery OK ( antara 11 - 16 Volt ).

4. Display Mode Utama ( Main Mode ) akan menunjukkan FREQ - SWR - RESISTANCE - REACTANCE di LDC dan SWR + IMPEDANCE DI METER ANALOG
 
5 .Rubah tombol TUNE sampai displaynya menunjukkan freq. yang diinginkan ( atau sampai ditemukan SWR terendah ).

PENTING : Nilai2 SWR , Impedance dan Resonace Frq. HANYALAH NILAI PADA TITIK DIMANA MFJ269 DIPASANG ( kalau terpasangnya tidak di antenna ya nilai di titik antennanya belum tentu segitu. Keterangan di manual ini memperkuat yg sudah saya jelaskan ber-kali2 sebelum ini ). Ini bisa terjadi karena coax bisa menambah atau mengurangi REACTANCE sehingga IMPEDANCE dan RESONANCE FREQ. antenna terbaca berubah ( beda dari aslinya ).

FREKWENSI RESONANSI adalah dimana REAKTANSI/REACTANCE terbaca 0 ( nol ) ohm atau pada bbrp kasus mendekati nol ohm. SWR TERENDAH SERING TIDAK BERADA PADA TITIK REACTANCE TERENDAH ( ATAU FREK. RESONANSI ).

ANTENNA YANG KITA INGINKAN ADALAH PADA KONDISI SWR TERENDAH ( TAPI AWAS, WASPADAI JUGA KETIKA ANGKA RENDAH ITU ADALAH ANGKA PALSU/ MODIFIKASI OLEH LINE ) MESKI ITU TERKADANG TIDAK PERSIS BERADA PADA RESONANCE FREQ.

6. Impedansi 50 ohm bisa berupa KOMBINASI dari RESISTANCE & REACTANCE. Jika Impedansi 50 ohm tetapi SWR tidak terbaca 1 : 1 maka ITU BERARTI IMPEDANSI TERBANGUN DARI REAKTANSI. TIDAK MUNGKIN SWR 1: 1 JIKA BEBAN REACTIVE MESKIPUN IMPEDANSINYA NILAINYA TEPAT 50 OHM !!! BERIKUT ADALAH CONTOHNYA : BEBAN 50 OHM TETAPI MURNI REACTANCE ( ALIAS RESISTANCENYA = 0 ). Display akan menunjukkan tulisan R = 0 X = 50 ( Z = 50 ). Meskipun di MFJ269 jelas2 terbaca Z = 50 ohm tetapi jangan mengharap SWR akan menunjuk 1 : 1 !!! SWR justru akan sangat besar , lebih dari 25 ( = > 25 ) sebab reaktansi murni 50 ohm TIDAK AKAN MENYERAP SEDIKITPUN POWER YANG "DIKIRIMKAN" OLEH PEMANCAR ANDA , sehingga pancaranpun akan lebay. Dengan kata laian : Jika Resistansi mendekati 50 ohm dan reaktansi mendekati 0 ohm dan pada contoh kedua ini Impedansi juga menunjukkan Z = 50 om sama dengan contoh pertama ( namun disini yang nol adalah reaktansinya / kebalikan dari contoh pertama ) maka SWR akan 1 : 1 KARENA RESISTANSI BEBAN/ANTENNA AKAN MAMPU MENYERAP SELURUH POWER YANG DIKELUARKAN PEMANCAR !!!

7. Berikutnya dengan tetap mengikuti ke 6 patokan prosedur2 pengaruh & pengukuran :
a. Magnitude & fasa dari impedansi beban.
b. Beban ekivalen Seri
c. Beban ekivalen parallel
d. Return Loss Reflection Coefficient
e. Resonance
f. Match efficiency kita bisa menuju langkah berikutnya yaitu langkah Tuning. Untuk mengetahui langkah tuning secara umum , harus dikuasai dulu teknik tuning bagi antenna2 sederhana dengan menggunakan MFJ269 sbb :

1. Hubung singkatkan/korsletkan inner dari connector kabel ke outernya , baru sambungkan connector ke MFJ269.

2. Stel frek. MFJ269 sesuai frek. Yang diinginkan.

3. Baca SWR nya lalu rubah frk. MFJ269 sampai ditemukan SWR terendah ( tetapi harus selalu dipastikan bahwa ZO dari kabel sudah match dengan ZO yg terbaca pada MFJ269.

4. BAGILAH FREKWENSI YANG TERUKUR DENGAN DENGAN FREKWENSI YANG DIINGINKAN.

5. Kalikan PANJANG antenna dengan HASIL PERHITUNGAN No. 4 DIATAS. Maka akan didapatkan hasil yang yang persis sama atau mendekati panjang sesungguhnya yang dibutuhkan dari antenna.

PENTING : Prosedur tuning antenna diatas HANYA BERLAKU bagi antenna2 sederhana / basic ( antenna Full Size Vertical atau Dipole dengan diameter uniform. Prosedur ini TIDAK BERLAKU bagi antenna2 yang menggunakan LOADING COIL , TRAP , STUB , RESISTOR , CAPACITOR MAUPUN CAPACITOR HAT karena setiap pembuat / produsen antenna membuat ukuran & kombinasinya masing2 ( sering memiliki kondisi2 khusus ). Untuk melakukan tuning pada antenna2 yang lebih kompleks semacam ini , dasar2 pengukuran menggunakan MFJ269 diatas tetap berlaku tetapi harus menyesuaikan dengan persyaratan2 yang diminta oleh produsen antenna2 tersebut.

Sementara itu dulu tulisan untuk menjawab pertanyaan seputar MFJ269 itu sebetulnya mencakup 2 hal yaitu SWR dan Coax Loss. Saya hanya menjawab yg tentang SWR nya aja karena kalau ukur coax loss pakai SWR meter "biasa" aja juga bisa , bahkan kalau patokan umum/dasarnya , total cable loss juga bisa diketahui dengan menghitung sederhana tanpa alat ukur ( cukup dgn mengetahui jenis kabelnya , baca spec nya , berapa losses spesifiknya -misalnya per 10 atau 100 meter dan lihat tabel , pada frek. berapa , lalu dikalikan panjang kabelnya. Tentu itu untuk kabel yg masih relatif baru. Kalau kabel tua ya memeng harus diukur realnya pakai alat atau kombinasi menghitung ). Untuk topik ini wis yo sakmene disik. nanti kepanjangan malah mbingungi. Ini aja udah di singkat2. Wis rek. Anggep wae wis tamat mat !!

3 komentar:

  1. nurdiwan - brebes5 Juni 2013 pukul 09.16

    mohon maaaf mas...ikutan gabung dan mau nanya nih...berapa cm kah panjang kabel untuk input swr..apa ada rumusnya sekian salam kenal nurdiwan

    BalasHapus
  2. Hallo Mas Nurdiwan,

    Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya di blog RT mas..

    Untuk menghitung berapa panjang kabel jumper dari tx ke swr meter bisa mempergunakan rumus sbb:

    Misal kita akan membuat kabel jumper swr dengan menggunakan kabel coaxial RG58, maka velocity nya adalah 0.66 (lihat tabel velocity).

    Rumusnya adalah:
    (300 : F ) : 2 X velocity

    F = Frekwensi (MHz)
    Velocity = lihat tabel velocity kabel coax yang digunakan

    Contoh:
    Kita akan membuat kabel coaxial jumper utk di frek 27MHz, maka dapat kita hitung sbb:

    (300 : 27) : 2 X 0.66 = 3.6 Meter

    Cukup panjang yah..mas kabel jumper swr utk frek 27MHz kalau menurut perhitungan diatas, apalagi utk frek dibawahnya seperti 40m dan 80m.

    Kalau saya pribadi sih nggak terlalu perfectionis mas...hehehe...
    Cukup dg memotong kabel coaxial RG58 (biar lemas) sepanjang 60cm saja utk digunakan sbg jumper swr untuk semua band.

    Silahkan mas Nurdiwan mau mengikuti yg mana...?

    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus
  3. abel Velocity Factor Kabel Coaxial

    COAX---------------- VF

    RG-8------------ .66
    LMR-400---------------- .85
    RG-8X------------- .84
    RG-11-------------- .75
    RG-58---------------- .66
    LMR-195---------------- .83
    RG-59---------- .82
    RG-62-------------- .84
    RG-174-------------- .66
    RG-213------------ .66
    RG-214--------- .66
    RG-217----------- .66
    RG-218--------------- .66
    RG-316------------ .79
    RG-400--------- .695
    LMR-500----------------- .85
    LMR-600---------------- .86
    1/2 HARD---------------- .81
    7/8 HARD--------------- .81
    LDF all ver----------------- .88

    BalasHapus

Propagasi hari ini