Isipan catatan ( pengamatan ) pribadi : Polemik atau diskusi
semacam ini sudah saya baca di majalah amatir radio Amerika & Inggris ( QST
dsb ) sejak puluhan tahun lalu. Berdasar pengamatan itu saya memberanikan diri
untuk meyakini bahwa masalah yang “susah2 gampang” atau “sepele” ini MASIH AKAN
TERUS ADA YANG MENDISKUSIKAN / MEMPERDEBATKANYA SAMPAI PULUHAN TAHUN KEDEPAN.
Bagi sebagian orang hal ini dianggap sepele ( mungkin juga karena terlalu rumit
memahaminya ) tetapi bagi HANYA SEBAGIAN KECIL HAM ( terutama bagi mereka yang
suka mempelajari masalah2 paling dasar dari transmission lines ) mereka akan
bisa memahami apa saja yang sebenarnya bisa terjadi pada tiap titik sepanjang
saluran transmisi ). Jadi sekali lagi , JANGAN TERKEJUT jika suatu ketika
–PULUHAN TAHUN KEDEPAN- anda membaca ulang jenis perdebatan yang sama tapi
dilakukan oleh kelompok atau orang2 berbeda.
DIMANA POSISI TERBAIK UNTUK MEMASANG SWR METER ?
Didekat antenna ataukah didekat transceiver ?
Kedua – duanya sama baiknya , ASALKAN PRAKTISI / PEMILIKNYA MEMAHAMI BETUL APA
KONSEKWENSI DARI PILIHANNYA.
Saya berikan ringkasan sbb. :
001
Jika yang diinginkan adalah akurasi pembacaan SWR maka lokasi / posisi
pemasangan terbaik adalah diatas ( didekat antenna ).
002
Jika yang dimaksudkan dengan “terbaik” itu adalah segi KEPRAKTISAN kerja , maka
yang terbaik adalah SWR meter dipasang dekat transceiver ( di ham shack /
ruangan pemancar ) , dengan syarat , praktisi / operatornya HARUS PAHAM bahwa
pemasangan didekat pemancar itu memiliki 2 kemungkinan :
AAA
SWR meter BISA memberikan penunjukan akurat.
Artinya bisa menunjukkan nilai SWR yang sebenarnya ( “nilai SWR antenna yang
berada jauh diatas sana
dan mengirimkan nilai itu kebawah untuk dibaca langsung dari jauh/dari bawah”
dalam keadaan bacaan yg masih sama dengan kalau meternya diatas ).
BBB
Tetapi pada kondisi2 tertentu ( yg ini sebenarnya cukup sering terjadi tanpa
disadari oleh operator ) SWR meter juga bisa/sering menipu ( berbohong ). Nilai
yang ditunjukkannya BUKAN NILAI SWR YANG SESUNGGUHNYA.
Angka palsu ( bo’ong ) yang lebih sering muncul adalah penunjukan SWR yang
lebih rendah dari SWR real yang terjadi/muncul ( diatas sana / di antenna ).
Nah , PADA KONDISI APA/BAGAIMANA penunjukan SWR meter yg dipasang didekat TX
itu bisa terjadi ? itulah yang membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang kabel saluran transmisi ( sebetulnya bukan hanya bisa terjadi pada
kabel tetapi juga bisa terjadi pada wave guide atau “talang udara” saluran
gelombang antara TX dengan antenna pada microwave : radar dsb ) dan juga
pemahaman rambatan gelombang.
003
Pada dekade2 awal diciptakan / ditemukannya SWR meter , pengukuran SWR
dilakukan didekat antenna. Ya itu wajar saja karena kondisi mismatch itu adanya
/ letaknya ada diantara antenna dan ujung atas coax , DAN BUKAN DIBAWAH DEKAT
PEMANCAR ( kalau ujung bawah coax sudah tidak perlu diukur lagi karena terminal
output TX sudah didesign 50 ohm dan impedansi karakteristik coax yg dihubungkan
kesana juga sudah 50 ohm , jadi sudah match )
Tapi melakukan pengukuran SWR didekat antenna pada masa itu tidaklah serepot
seperti kalau dilakukan pada era sekarang. Mengapa ? Karena jaman dulu SWR itu
cukup diukur 1 X saja KARENA SEMUA SIARAN RADIO / KOMUNIKASI HANYA DILAKUKAN
PADA ( SATU ) FREKUENSI PILIHAN TERTENTU.
Setelah antenna dibuat , dinaikkan , diukur , di stel dan lalu sudah match , ya
sudah , SWR meter dilepas lagi , ujung atas kabel disambung langsung ke antenna
, lalu siaran / atau adakan QSO dan nggak perlu lagi tiap hari naik turun
mengukur SWR.
004
Tetapi setelah kemudian ditemukan pemancar2 multi band ( yang bisa berpindah
pindah frekuensi kerja ) , pengukuran yang dilakukan didekat antenna MENJADI
SANGAT MEREPOTKAN JIKA ORANG HARUS SERING “naik turun” tower , tiang atau
tangga.
Maka ditemukanlah “akal” untuk membuat agar pengukuran bisa dilakukan secara
lebih praktis , yaitu pindah dari “ujung atas coax” ke “ujung bawah cox” alias
didekat TX.
Itulah sebabnya lama2 “seluruh” pengukuran SWR meter sekarang dilakukan dibawah
diruangan TX ( didekat TX ). SATU2 NYA ALASAN UNTUK ITU ADALAH “DEMI
KEPRAKTISAN KERJA” SAJA.
Kata “seluruh” diatas saya beri tanda kutip karena sebetulnya tidak benar2
seluruh pengukuran SWR. Sebagian para ahli radio yg berpengalaman masih sering
mengukur SWR dengan menempatkannya didekat antenna. Ini paling banyak
dipraktekkan pada pemancar2 yangmemancar hanya pada 1 fixed frequency yaitu
umumnya pada saat men-setting antenna Repeater ( naik mendekati antenna bisa
dilakukan dengan mudah karena repeater yang sudah ditempatkan diketinggian
gunung tidak memerlukan tower tinggi lagi tapi umumnya sudah cukup menggunakan
tiang rendah saja ).
005
Pada kondisi2 tertentu SWR meter yang dipasang didekat TX mudah menunjukkan
penunjukan palsu / semu karena kebanyakan SWR meter melakukan pengukuran dengan
berbasis tegangan / mengambil Voltage sampling dari saluran / coax – padahal
yang akan “dihitung” adalah power / watt maju dibanding power pantulan- (
itulah sebabnya SWR meternya disebut Voltage Standing Wave ratio ).
Kalau diinginkan pengukuran SWR ( yang dipasang didekat TX ) yang lebih akurat
, maka sebaiknya tidak menggunakan meter yang mengambil sampling voltage
seperti hampir semua SWR meter yang banyak dipasaran , melainkan menggunakan SWR
meter “Yang Sebenarnya” alias “Yang langsung mengukur power / watt” atau seing
disebut “Thrue line Watt meter” atau “Real watt meter” seperti yang tampak pada
gambar diatas” ( digambar tampak 2 alat ukur. Yang dibawah VSWR meter dan yang
diatasnya SWR meter jenis Thru line Watt Meter yang tentu saja mahal harganya.
Yang ada digambar adalah produk lama , namun produk2 terbaru bentuknya masih
tetap mirip dengan model lama itu )
006
AGAR KITA BISA BEKERJA LEBIH PRAKTIS ( TIDAK PERLU TURUN NAIK MENDEKATI ANTENNA
) , SWR METER KITA PASANG DIBAWAH , DIRUANGAN TX. TADI DIKATAKAN BAHWA KALAU
SWR DIPASANG DISINI ( SEBELUM COAX ) MAKA PENUNJUKAN SWR BISA BENAR TETAPI JUGA
BISA PALSU / SEMU ( = MENIPU ).
LALU BAGAIMANA CARANYA AGAR KITA TETAP BISA MEMASANG SWR DIBAWAH SEPERTI ITU ,
TETAPI KITA JUGA TERHINDAR DARI “DITIPU” PENUNJUKAN SWR YG. MENUNJUKKAN ANGKA
PALSU ( YANG KEBANYAKAN LEBIH RENDAH DARI NILAI YANG SEBENARNYA ) ?
Wah ini penjelasannya bisa panjang lebar ( sangat teknis ). Tetapi karena saya
sudah sering menuliskannya , maka akan lebih praktis kalau saya tidak perlu
mengulangnya lagi untuk kesekian kalinya.
Ada baiknya coba ditelusuri lagi ( pada Timeline
FB ) tulisan2 seputar hal ini di FB Group ORARI (Organisasi Amatir Radio Indonesia)
atau di FB Group HOME BREW PROJECT (CB Radio , Antenna , SWR , Audio ,
Microphone , Booster , etc). Ada
banyak saya tulis dan cukup panjang/detil. Tapi semua tanggalnya saya tidak
ingat. Mungkin 4 bulan lalu , ada yang 5 atau 6 bulan lalu dsb. Jadi ya perlu
menelusuri sendiri.
007
Sebetulnya bisa dihitung secara teoretis kok , kalau misalnya kita bekerja di 2
meter band pada frekuensi X , kondisi SWR diujung atas dekat antenna misalnya
sebesar Y ( atau bisa juga misalnya impedansinya terukur sekian plus atau minus
j sekian ohm ) , panjang coax nya 7,25 lambda electric , maka berapakah angka
“palsu” yang akan ditunjukkan oleh SWR meter yang dipasang dekat TX.
Ya itu bisa dihitung.
Atau contoh lain :
Kita punya antanna 5 band ( multiband ) yang terdiri dai 5 bh half wave dipole
yang digabungkan feed point nya menjadi 1 agar bisa dicatu dari 1 coax yang
sama. Antenna sudah di set dan ke 5 nya. Pengukuran “diatas” sana misalnya
menunjukkan SWR = 1,7 : 1 sedangkan kalau dibawah terukur 1,1 : 1
Dan pada kondisi itulah TX bekerja sehari-hari ( ini hanya pemisalan )
Suatu hari , tiba2 SWR ( yang terpasang dibawah ) menunjukkan ada perubahan
penunjukan pada 80 meter band nya , mendadak SWR terbaca 1,5 : 1. Kita yakin
terjadi sesuatu gangguan atau kerusakan pada system antenna kita.
Maka itupun bisa dihitung dibawah sebelumnya untuk mengetahui …. “Menjadi
berapakah nilai SWR atas ( jika akan diukur diatas ) ?”
Tentu saja kalau kita ingin bisa mengetahui “apakah nilai pembacaan SWR dibawah
akan Real , ataukah yang akan muncul justru penunjukan palsunya ( dan berapa
nilai palsu yang akan ditunjukkan SWR ) , maka kita perlu menguasai dulu cara
menghitung menggunakan tabel Smith ( SMITH CHART ) yaitu salah satu “senjata
rahasianya para ahli radio / saluran transmisi”.
Silahkan dipelajari misalnya dari beberapa link berikut ini :
APAKAH SMITH CHART ( TABEL SMITH ) ITU
http://en.wikipedia.org/wiki/Smith_chart
TABEL SMITCH CHART
http://www.acs.psu.edu/drussell/Demos/SWR/SmithChart.pdf
CONTOH PENGGUNAAN SMITH CHART
http://nanohub.org/resources/11811/download
BELAJAR SMITH CHART 1.
http://www.ieee.li/pdf/viewgraphs/smith_chart_tutorial.pdf
BELAJAR SMITH CHART 2
Disini ada slide ruler yg bisa anda geser2 untuk mempelajari perubahan2
kondisi.
http://www.fourier-series.com/rf-concepts/smithchart.html
CONTOH 2 MENGHITUNG MENGGUNAKAN SMITH CHART
http://www.maximintegrated.com/app-notes/index.mvp/id/742
BEBERAPA CONTOH LAIN PENGGUNAAN
http://www.youtube.com/watch?v=zzXs0DtnFQ4
Setelah kita memahami masalah gelombang radio / matching tsb dengan mengenal
sifat2 distribusi gelombangnya maupun “pengulangan2 / terulangnya transformasi
impedansi” MAKA KITA AKAN MAKIN MEMAHAMI MENGAPA KALAU SWR METER DIPASANG
DIDEKAT TX , DIA BISA MENUNJUKKAN NILAI YANG BENAR ( REAL ) TETAPI JUGA BISA
MENIPU KITA DAN MENUNJUKKAN NILAI SWR YANG PALSU.
Jadi sebaiknya kita JANGAN BURU2 SENANG kalau SWR meter kita ( yg didekat TX )
menunjukkan angka yang rendah atau bahkan nyender tidak bergerak di 1 : 1.
Kalau angka itu memang nilai real yg ditunjukkan , ya nggak apa2. Kita memang
harus senang. Tapi banyak sekali kejadian operatornya “keburu” bangga karena
SWR nya terbaca rendah , padahal meternya sedang menipunya. Kalau ini yang
terjadi , maka anda sebenarnya sedang bekerja dengan effisiensi rendah (
meskipun anda merasa sudah berhasil melakukan QSO jarak jauh , tetapi
seharusnya anda bisa “lebih jauh lagi”. Jauh tidaknya pancaran kita , tidak
hanya ditentukan oleh .... “angka rendah berarti SWR kita sudah optimal / baik
dan antenna kita sudah baik” saja , melainkan juga ditentukan oleh : 1.
Propagasi. 2. Seberapa kuat antenna station lawan ).
en.wikipedia.org
The Smith chart, invented by Phillip H. Smith
(1905–1987),[1][2] is a graphical aid or nomogram
designed for electrical and electronics engineers specializing in radio
frequency (RF) engineering to assist in solving problems with transmission
lines and matching circuits.[3] Use of the Smith chart ut...
Dibawah ini adalah contoh diskusi tentang “Dimanakah
penempatan SWR yang akan memberikan hasil pembacaan yang lebih akurat ?”
( tetapi apa yang dibahas dinegara lain ini agak sedikit berbeda , sebab yang
terlibat tidak hanya TX – Coax – dan Antenna saja , melainkan juga ada
Amplifier / Booster. Pada diskusi yang lain lagi dan bukan dicontoh dibawah ini
, keberadaan Tuner juga jadi bahasan mengenai “SWR nya ditaruh dimana ?”. Namun
saya tidak akan membahas yang lain2 itu , melainkan saya hanya ingin
menunjukkan bahwa di manca Negara / luar negeripun ada bermacam tingkat
pemahaman ).
Pada contoh2 diskusi yang ada pada link dibawah , juga ada sebagian pemahaman
peserta diskusi yang keliru. Namun saya juga tidak akan membahas yang keliru
itu.
Dalam link dibawah ini SAYA HANYA INGIN MENUNJUKKAN SATU CONTOH saja dari salah
seorang peserta diskusi ( Joey Migs ) yang mengatakan :
SWR is totally unaffected by length of transmission line. The apparent change
in SWR is due to the properties of the SWR meter and not the SWR itself. It is
only when you use a current-(ISWR) or voltage-based (VSWR) SWR meter (which
most are) that the SWR seems to be affected by line length. SWR is the ratio of
impedance not the ratio of Voltage or Current. True SWR is Load impedance/Surge
impedance or surge impedance/load impedance depending on which is the greater
value.
Yang terjemahan bebasnya adalah :
SWR ( maksudnya nilai SWR yang ada diantara antenna dan coax ) tidak
dipengaruhi oleh panjang kabel coax. Jika terjadi PERUBAHAN PEMBACAAN SWR (
yang umumnya dipasang dibawah / dekat TX ) itu adalah disebabkan oleh SWR METER
nya sendiri dan BUKAN KARENA NILAI SWR REALNYA ( yang ada antara antenna dan
ujung atas coax ) yang berubah.
DAN PERUBAHAN PENUNJUKAN SEMACAM ITU ( MAKSUDNYA ADALAH BACAAN ATAU PENUNJUKAN
PALSU METER YANG PALSU , TIDAK MENUNJUKKAN NILAI SEBENARNYA ) HANYA BISA
TERJADI KALAU ANDA MENGGUNAKAN VSWR METER ATAU ISWR METER ( SWR meter yang
mengambil sampling voltage atau SWR meter yang menggunakan sampling arus ) ,
SEPERTI KEBANYAKAN / HAMPIR SEMUA YANG DIJUAL DIPASARAN. SWR JENIS VSWR MAUPUN
JENIS ISWR MEMANG PENUNJUKANNYA BISA DIPENGARUHI OLEH PANJANG COAX. Ingat bahwa
SWR adalah Ratio dari Impedansi DAN BUKAN RATIO DARI TEGANGAN ATAU ARUS
sehingga kalau alat yang anda gunakan berbasis tegangan atau arus , ia akan
bisa salah baca ( salah penunjukan ).
SWR YANG “BENAR2 SWR METER” ADALAH METER YG DASAR KERJANYA MENGUKUR IMPEDANSI
BEBAN / IMPEDANSI SURJA ATAU IMPEDANSI SURJA / IMPEDANSI BEBAN ( yang dimaksud
penulis disini adalah sama dengan SWR meter jenis THRULINE WATT METER dalam
tulisan saya sebelum ini ).
Bagi saya , penulis yang satu ini ( Joey Migs ) saya anggap memahami betul
masalah SWR.
http://www.copper.com/discus4/messages/34/105164.html?1265485401
Sekarang kita perhatikan jawaban seorang amatir radio . Mike
/ N2MG pada diskusi yang lain lagi dengan topik yang sama ( penempatan SWR
meter dan pengaruhnya ).
Mike:
While these may be "elementary" questions, they are still very
legitimate.
Improved SWR readings with longer cable is usually caused simply by the
increased loss of the cable. RG-8/RG-213 coax has approx 2.5dB loss per 100feet
at 2meter frequencies (this loss is worse at higher freq, better at lower
freq). So any reduction in reflected power (for the same forward power) will
make the SWR look better. In most cases, as in your case, I'm sure, the SWR
meter is near the transmitter end, so by adding 80 feet to the line, any
reflected power seen at the radio/SWR meter is reduced by the loss of 160 feet
of coax and the forward power measured is NOT reduced. This is because the
forward power is reduced by the loss of 80 extra feet of coax on the way TO the
antenna, then once reflected, it sees another 80feet of loss on the return trip
to the radio/SWR meter.
If you located your SWR bridge near the antenna, you'd get a much more accurate
reading.
Formulas and graphs get a little cumbersome in this forum, so try to look up
SWR in a handbook.
And no, your coax is not radiating - all the loss is in heat form.
Hope this helps.
73 Mike N2MG
Disini juga jelas bahwa Mike sudah biasa/sering berurusan dengan topik SWR
karena ia menyebut bahwa jenis pertanyaan ttg. “Penempatan SWR” maupun
“hubungan penunjukan semu/palsu dari SWR dengan panjang kabel” adalah masalah
pengetahuan dasar / elementary ( yang sangat perlu untuk dipahami betul oleh
setiap ham ).
Namun disini kasusnya juga berbeda , yaitu ketika seseorang memiliki kabel coax
yang kependekan ( entah kependekan waktu beli/salah ukur , ataukah karena
ruangan TX nya pindah sehingga butuh coax lebih panjang ) maka ia menambah
panjang coaxnya. Ternyata penunjukan SWR nya MALAH menjadi makin rendah ( atau
disebut penunjukannya membaik/meningkat ).
Dari pertanyaan seseorang itu , Mike langsung berani menebak ….. “pasti anda
memasang SWR meter tersebut didekat TX !!” …. Mike berani memastikan ( menebak
) semacam itu –seperti saya juga pasti akan menebak hal yang sama- ………. karena
Mike TAHU BETUL bahwa kasus semacam itu TIDAK AKAN PERNAH MUNCUL jika SWR kita
pasang didekat antenna ( jika SWR meter didekat antenna , berapapun panjang
coax - atau meskipun coax dipotong sedikit demi sedikit - penunjukan SWR meter
tidak akan berubah. SWR BARU AKAN BERUBAH JIKA IMPEDANCE ANTENNA BERUBAH alias
antenna dirubah settingannya ).
Mike juga menjelaskan ….. “kalau anda menempatkan SWR meter didekat antenna ,
penunjukan meter anda akan lebih akurat !” ……..
Dari diskusi ini saya juga termasuk orang yang yakin bahwa Mike cukup menguasai
masalah SWR meter dan saluran transmisi karena ia paham bahwa SWR meter yg
ditempatkan didekat antenna akan “hanya melihat kondisi SWR/mismatch yang ada”
saja serta tidak mudah terganggu oleh masalah losses kabel , masalah efek
transformasi impedansi dsb.” ( meskipun seorang ham yang berpengalaman JUGA
BISA SAJA sudah tahu caranya meminimalisir / menghindari penunjukan palsu /
semu SWR meter nya jika dipasang didekat TX )
Dibagian lain , ada komentar amatir radio lainnya , William / N4QA ( dalam
tulisan ditulis Bill karena dibarat orang yg bernama William panggilannya
biasanya Bill ) :
……. that the coax is terminated at both ends in its characteristic impedance
such as 50 ohms. In the case of 50 ohm coax, if the rig's output impedance is
50 ohms, the ONLY instance of a vswr (or iswr) of 1 as measured by an swr
bridge...(lets measure at the rig end of the circuit for convenience)... is
when the impedance presented at the load (antenna or matching device) end of
the circuit is 50 ohms resistive.
Disini Bill juga sangat paham bahwa kasus “penunjukan SWR yg menipu/palsu” itu
hanya bisa terjadi jika SWR meter yang kita pakai adalah jenis VSWR atau jenis
ISWR ( bukan WSWR / thruline Wattmeter ). Disini Bill juga langsung menebak
bahwa “SWR meternya pasti anda pasang didekat rig demi kenyamanan anda”/ lets
measure at the rig end of the circuit for convenience.
Demikianlah , menurut saya , apa yang terjadi pada kasus2 semacam ini , sering
kali mudah untuk ditebak oleh para ham yang rajin mendalami masalah matching
sampai ke basicnya ( ke masalah radiasi/rambatan gelombang , kabel transmisi
dsm ).
http://www.eham.net/ehamforum/smf/index.php?topic=12116.0;wap2
Bill Allen: Good Morning,I have questions concerning SWR and
coax feedline length. I am using a homebrew
SuperJ antenna at home for 2 meter operations. The antenna is mounted on
the top of my tower at about 40ft. The existing coax to this antenna is
about 55ft. When I xmit a 50wts, I get an SWR…