MENU

Kamis, 17 April 2014

CARA MUDAH DAN SIMPLE MODIF/GANTI TRANSISTOR FINAL CB C1969 DENGAN TRANSISTOR MOSFET

Potongan skematik bagian Penguat RF Linear radio CB seperti Colt 485, Colt 320, Lafayette 800, Lafayette 1200, Cobra GTL150 dan lain-lain, sebagai salah satu contoh untuk menjelaskan modifikasi ini, dan untuk tipe radio CB lain tidak terlalu jauh berbeda


Hallo rekan2 setia pengunjung blog Radio Tengkorak,

Salam terbaik untuk anda semua dan semoga tetap dalam keadaan baik dan masih mencintai hobinya masing2.

Untuk kali ini saya ingin mensharing pengalaman yang terjadi di lapangan dalam modifikasi/mengganti transistor final cb C1969 dengan transistor mosfet IRFZ 24 N dengan mudah dan simple, tapi hasil lumayan dengan power out tx 15 - 20 Watts setelah dilakukan pergantian transistor finalnnya.

Paling tidak hasilnya sama seperti sebelum diganti dengan transistor mosfet tetapi jauh lebih ekonomis jika  dibandingkan dengan harga transistor C1969, lagipula barangnya sudah sukar didapatkan di pasaran elektronik pada saat ini.

Sesuai judulnya pada artikel kali ini "Cara Mudah dan Simple Modif/Ganti Transistor Final CB C1969 dengan Transistor Mosfet"

Maka sengaja rangkaiannya saya buat simple, dalam artian tidak ada komponen tambahan untuk sistim regulator tegangan bias untuk kaki gate transistor mosfetnya seperti rangkaian yang umum dijumpai biasanya menggunakan ic regulator 7805 atau dioda zener 5 volts yang tegangannya bisa diatur dengan variable resistor sesuai keperluan, sebelum masuk ke kaki gate transistor mosfet.

Dan juga tidak ada rangkaian Companion Part disertakan pada kaki gate mosfetnya seperti artikel yang pernah dimuat di blog ini beberapa waktu lalu.

Alasannya agar tidak banyak merubah/menambahkan komponen pada rangkaian final radio cb.
Disini cukup hanya mengganti nilai sebuah resistor 10 ohm untuk tegangan bias kaki basis transistor final C1969 ( pada radio cb dengan nomor chassis PTBM121D4X), atau nomor chassis lainnya yang serupa untuk radio cb jenis Colt 485 Black Shadow, Colt320DX, Colt 320FM, Lafayette 800, Lafayette 1200FM, Cobra GTL150 dll.

Modifikasi ini berlaku juga untuk jenis2 radio cb tipe lainnya seperti Superstar 2000, 2200, 2400, Hygain V, Aries Super 120 dll, yang tidak bisa saya sebutkan semuanya disini karena kepanjangan namun mungkin untuk nilai resistor tegangan bias transistor finalnya sedikit berbeda-beda ada yang nilainya 10 ohm, 22 ohm, 27 ohm, 33 ohm dll.

Namun yang perlu diperhatikan pada jenis radio2 cb tipe tersebut diatas biasanya dilengkapi dengan sebuah dioda yang diparallel denga resistor tegangan bias ke arah groundnnya.

Maka kalau ada dioda tersebut kita harus melepasnya karena dengan dioda yang masih terpasang, sukar untuk memperoleh tegangan yang diinginkan untuk bias kaki gate mosfetnya.
 




Pada gambar diatas terlihat transistor final C1969 yang akan diganti dengan jenis transistor mosfet tipe IRFZ 24 N, yang pada gambar tsb ditandai denga lingkaran berwarna merah.

Demikian juga untuk resistor tegangan bias pada kaki basis transistor final C1969 ke ground yang nilainya 10 ohm harus diganti dengan nilai yang lebih besar seperti 56 ohm atau 68 ohm.

Mungkin nilai resistor tsb tidak mutlak harus 56 ohm atau 68 ohm, bisa saja berubah sesuai
hasil di tkp hehehe...

Tetapi dua nilai resistor tersebut adalah hasil yang saya dapatkan di tkp yang sudah dicoba beberapa kali dan selalu menunjukkan hasil yang sama.

Nilai resistor tersebut hanya untuk acuan awal saja, tetapi tujuan kita sebenarnya adalah untuk mendapatkan tegangan yang tepat sebesar 3.2 volts, untuk diberikan pada kaki gate mosfet  pada saat variable resistor/RV2 pada gambar tsb pada posisi maksimum ( catatan : pada nomor chassis seperti PTBM121D4X, posisi maksimum RV2 adalah diputar ke arah kiri habis  ), jadi kalau RV2 diputar berlawanan atau ke arah kanan, maka tegangan biasnya akan semakin mengecil.

Menimbang dan mengingat hehehe...kayak hakim sedang membacakan tutuntutan saja nih...
Menimbang rangkain ini tidak ada protek tegangan untuk bias kaki gate mosfet, maksudnya supaya simple dengan tidak adanya penambahan komponen seperti pembatas tegangan seperti pemakain ic regulator 7805 atau zener dioda 5volts, maka demi keamanan mosfetnya supaya tidak mudah jebol karena over voltage pada tegangan bias kaki gatenya.

Maka kita set tegangan bias mosfetnya maksimal  3.2 volts ( 3.2 volts adalah hasil dari beberapa percobaan di tkp dengan menggunakan berbagai tipe mosfet seperti IRF 510 N- 520 N - 530 N - 540 N, dan IRFZ 24 N dengan hasil sama adalah 3.2 volts untuk maksimal power out tx apabila digunakan pada final radio cb untuk menggantikan transistor C1969 ).

Set tegangan bias mosfet maksimal 3.2 volts pada saat posisi RV2 setelannya mentok diarah kiri/maksimal ( pada tipe radio cb yang saya sebut diatas ).

Tujuannya adalah, apabila kita mengatur/adjust VR2 nya memang maksimalnya pada nilai 3.2 volts, tidak bisa lebih lagi, dengan harapan mosfetnya tetap aman karena tidak ada spare lebih lagi tegangan biasnya dan kalau VR2 diputar ke kanan malah tegangannya akan mengecil, jadi aman kan...?

Jadi walaupun cara modifnya simple tapi keamanan untuk mosfetnya tetap terjaga supaya tidak mudah jebol walaupun harga mosfetnya cukup murah Rp 6000,- saja per buahnya di Denpasar, tapi kadang kita malas mengerjakannya kalau harus mengganti lagi mosfet yang jebol.

Bandingkan harga C1969 yang saat ini sukar didapat, walaupun ada harganya cukup lumanyun eh...maksudnya lumayan berkisar antara Rp 60.000 - Rp 80.000 bahkan mungkin bisa saja mencapai Rp 100.000 per buahnya ( menurut survey di tkp dan saya pernah beli juga di rekan2 memang harganya sekitar itu, dan kira2 sepuluh tahun kebelakang, saya masih ingat karena sering beli transistor tipe C1969 ini harganya cuma Rp 27.000 per buahnya di Denpasar.

Lha....kok jadi ngelantur ya...malah ngomongin harga transistor hehehe...:-)
Nggak apa2 ya...biar kesan tulisan artikelnya panjang, padahal pembahasannya sedikit saja :-)





Ok, rekan2 setia pengunjung blog RT, kita lanjut lagi ya...sharingnya.
Sekarang saya bahas triknya dalam mengerjakan/memasang mosfet.

Setelah kita lepas transistor C1969 yang akan diganti dengan mosfet, jangan dipasang dulu transistor mosfetnya, jadi biarkan kosongkan saja dulu tempatnya.

Tujuannya supaya mosfetnya tidak jebol sewaktu kita mengutak-atik/mencoba memasukkan tegangan biasnya, karena besaran tegangannya belum diketahui secara pasti.

Pada posisi VR2 mentok kearah kiri atau biasanya pada posisi ini adalah setelan maksimal tegangannya.

Lepas resistor niai 10 ohm dan ganti dengan 56 ohm, kemudian ukur tegangan di titik kaki untuk gate mosfet harus menunjukkan 3.2 volts.

Kalau hasilnya kurang dari 3.2 volts, coba ganti resistornya dengan yang lebih besar lagi atau 68 Ohm, dan sekarang ukur lagi tegangannya di titik kaki untuk gate mosfet.

Kalau sudah didapat tegangnnya 3 atau 3.2 volts sih sudah cukup dan biasanya menurut pengalaman saya di tkp, nilai resistornya kalau nggak pakai 56 ohm, pakai 68 ohm sudah tepat dapat tegangan 3.2 volts di titik kaki gate mosfet.

Sekarang apabila tegangan bias sudah didapat 3 atau 3.2 volts, kemudian baru bisa dipasang transistor mosfetnya seperti tipe IRFZ 24 N.


Sesuai pengalaman saya di tkp...bosan ah...bilang pengalaman di tkp terusssss hehehe....
Untuk mosfet tipe IRFZ 24 N adalah jenis mosfet yang paling bagus "sambil mengangkat dua jempol" jika dipakai untuk final radio cb mengantikan C1969, jika dibandingkan dengan tipe mosfet lainnya seperti tipe IRF510N-520N-530N-540N.

Bahkan pakai IRFZ 24 N, bisa didapatkan po tx lebih besar lagi hingga mencapai 20 watts lebih dibandingkan dengan C1969.

Wah...mudah2an didengar nih...sama pabriknya sipembuat IRFZ 24 N...biar saya dapat angpao karena ikut mengiklankan IRFZ 24 N hehehe...:-)




DOWNLOAD DATA SHEET IRFZ24N


Ada satu hal lagi yang saya sharingkan disini yaitu tolong diingat...itupun kalau anda percaya :-)
Pada waktu beli transistor mosfet apapun yang akan anda pakai untuk final tx atau akan anda kerjakan sebagai penguat rf, jangan sampai ketingggalan untuk menyebutkan huruf N dibelakang angka nya misal IRFZ 24 N, kalau anda diberi IRFZ 24 gundul orang brikeran bilang hehee...sama penjualnya jangan diterima, lebih baik pindah toko saja.

Karena menurut pengalaman di tkp...hehehe...pengalaman di tkp lagi tkp lagi...bosan ah....
dan melalui uji coba...kaya orang LIPI saja nih...ngomongnya :-)

Bahwa transistor mosfet yang dipakai untuk penguat rf tanpa ada huruf N dibelakang angkanya, tidak akan memberikan hasil yang maksimal bahkan sangat jauh dibawah hasilnya dibanding yang ada huruf N nya.

Ini terjadi pada saya sendiri, baru saja saya buang ( sombong dikit ah...) stok beberapa transistor mosfet seperti IRF510-520-530-540 dan IRFZ 24.

Mudah2an ini berguna untuk rekan2 setia pengunjung blog RT yang akan membeli transistor mosfet, tolong diingat ada huruf N nya untuk tujuan sebagai penguat RF.
 




Nah...pada gambar diatas, untuk yang kepepet apabila sukar lagi untuk mendapatkan transistor bagian driver radio cb tipe C2166.

Sama halnya seperti transistor final cb tipe C1969, dan transistor driver cb tipe C2166 pun sami mawon sukar didapatkan juga.

Apabila rekan2 menemukan jalan buntu sukar mendapatkan lagi transistor tipe C2166 tsb, bisa diganti juga dengan jenis mosfet tipe IRFZ 24 N.

Caranya sama seperti diatas, lepas dulu transistor C2166 nya kemudian ganti dulu resistor tegangan bias yang nilainya 33 ohm dengan 330 ohm, sebelum memasangkan mosfet IRFZ 24 N nya.

Kemudian ukur tegangan di titik untuk kaki gate mosfet harus maksimal 3.2 volts.
Setelah tegangan biasnya diperoleh tepat lalu sekarang bisa dipasangkan mosfet IRFZ 24 N nya.

Menurut uji coba di tkp...lagi2 tkp...hehehe...:-)

Hasil out power tx nya tidak sebesar hasil yang diperoleh jika masih menggunakan transistor C2166 untuk driver tx nya.

Tapi ini cukup lumayan lah...dari pada tidak ada solusinya dan bukankah sudah ada dan banyak radio2 cb baru, yang diproduksi sekarang sudah menggunakan transistor jenis mosfet pada bagian driver dan final txnya.


Selamat mencoba dan semoga sukses selalu.


Disclaimer :

Admin Radio Tengkorak tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan yang mungkin terjadi pada radio CB anda, setelah anda melalukan modifikasi ini.



Salam terbaik,
Andi

Rabu, 02 April 2014

MODIFIKASI RADIO TRANSCEIVER YAESU FT-300C




Hallo rekan2 setia pengunjung blog Radio Tengkorak...
Semoga semuanya dalam keadaan baik dan tetap masih mencintai hobinya masing2 dan salam terbaik dari saya :-)

Alhamdulillah kita bisa bertemu lagi pada artikel berikut ini mengenai Modifikasi Radio Transceiver FT-300C, yang mudah2an bisa bermanfaat buat rekan2 sehoby yang masih bingung bagaimana cara memodifikasi radio ft300c ini.

Dan bagi rekan2 yang sudah mengetahuinya/para pakarnya, saya berharap bisa membantu untuk memberikan tambahan informasi mengenai modifikasinya agar tetap diantara rekan sehoby ini bisa saling membantu atau sharing informasi.


Setelah artikel sebelumnya yang membahas tentang modifikasi Yaesu FT180A, maka untuk kesempatan ini saya akan sedikit membahas tentang modifikasi Yaesu FT300C.

Radio Transceiver Yaesu FT300C mungkin merupakan mbahnya dari Yaesu FT180A hehehe…yang juga sebelum FT180A ada keturunan lainnya yaitu FT125C.

Jadi kalau kita amati dari ketiga keluarga Yaesu ini ada beberapa kesamaan misal ketiganya sama2 memiliki 6 rotary channel yang tiap channelnya menggunakan x’tal untuk frekwensi kerjanya.
Sama2 ketiganya memiliki X'tal BFO 10.7 MHz dengan Crystal Filter 10.6985MHz.

Namun tentunnya ada juga perbedaannya seperti pada FT300C dan FT125C sama2 menggunakan lampu tabung/tube lamp pada bagian driver dan final tx nya.

Sedangkan pada FT180A sudah menggunakan transistor semua pada bagian driver dan finalnya.

Sebenarnya ada kelebihan yang sangat menonjol yang dipunyai oleh FT300C ini yaitu mempunyai audio rx yang sangat empuk pada nada low nya, dan cukup sesuai dengan bentuk fisikya yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.

Sehingga sangat cocok untuk yang hobi SWL ( Short Wave Listening ) atau BCL ( Broad Cast Listening ).

InsyaAlloh, pada artikel yang lain berikutnya akan saya bahas juga tentang modifikasi Yaesu FT125C.

Sama seperti halnya pada FT180A, untuk memodifikasi Yaesu FT300C ini bisa dengan menggunakan X'tal Oscilator atau dengan menggunakan HXO/PLL/FLL ataupun yang lagi ngetop saat ini yaitu  dengan menggunakan DDS VFO, silahkan dipilih sesuai selera anda
Saya pribadi lebih memilih menggunakan DDS VFO saja :-)

Memang agak sedikit ribet kalau kita menggunakan X'tal Oscilator yang hanya bisa 6 channel pada satu band saja, kecuali ada saklar rotary tambahan yang dipasang untuk perluasan bandnya.

Selain itu untuk bekerja pada satu band dengan 6 channel xtal, ada pekerjaan tambahan lagi yaitu kita harus menjumper pin2 pada saklar rotary channelnya supaya coil bpf yang telah dibuat bisa tetap bekerja pada satu band walaupun saklar rotary diputar dari CH 1 sampai CH 6 tanpa harus ikut berpindah coil bpf nya dan yang harus pindah hanya xtalnya saja.

Jadi jelaslah bahwa pekerjaan modifikasinya akan lebih ringan/simple apabila menggunakan PLL atau DDS.

Cukup hanya membuat 4 buah coil saja untuk setiap bandnya tanpa harus ada pekerjaan tambahan untuk jumper menjumper pada pin2 saklar rotary channelnya.

Tapi dalam contoh artikel memodifikasi FT300C kali ini saya masih menggunakan X'tal Oscilator 6 channel yang bekerja pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz, lagian pekerjaan modifikasinya sudah saya lakukan jauh hari sebelum DDS menjadi populer di Indonesia dan waktu itu masih didominasi sama PLL dan FLL.

Sebelum lebih jauh membahas sedikit modifikasinya dan untuk mengenal lebih dalam lagi, mari kita lihat dulu jeroannya atau bagian2 daripada Yaesu FT300C ini seperti pada foto2 berikut dibawah ini.


Yaesu FT300C, tampak depan atas


Yaesu FT300C, tampak depan bawah



Yaesu FT300C, tampak belakang atas



Yaesu FT300C, bagian IF - AF
Pada foto diatas terlihat hanya terpasang satu buah Crystal Filter hanya untuk mode USB saja, sedangkan untuk mode LSB tidak terpasang secara defaultnya atau mode LSB merupakan option saja



Yaesu FT300C, close up Crystal Filter 10.6985MHz




FT300C, bagian X'tal Oscilator Unit


Foto diatas adalah bagian xtal oscilator untuk 6 channel yang saya kerjakan pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz dengan nilai masing2 xtalnya 22.1184MHz.

Sebenarnya untuk penempatan masing2 xtal secara default tempatnya dalam box xtal oven atau dipasang diluarnya kemudian saya pindah pada tempat xtal yang kosong disebelahnya untuk memudahkan penalaan frekwensinya seperti terlihat pada gambar.



Yaesu FT300C, bagian LPF ( Loading Coil and Trimer Capasitor )

Untuk memodifikasi Yaesu FT300C, menurut saya lebih simple dibandingkan memodifikasi FT180A, tentunya dalam keadaan radio normal tanpa kendala.

Kendala yang saya jumpai di lapangan dalam melakukan modifikasi ft300c ini adalah sering dijumpainya kondisi daripada lampu tabung yang emisinya rata2 sudah turun atau kita katakan lampu tabungnya sudah lemah, sehingga terkadang hanya bisa memancarkan beberapa puluh watt saja atau kurang dari 50 watts.

Sering saya jumpai juga selain lampu final tx tipe 6JS6 lemah, untuk lampu driver tx tipe 12BY7A kebanyakan sudah lemah juga dan perlu diganti dengan yang lebih baik agar dorongan untuk lampu final cukup.





Kalau rekan2 punya beberapa lampu cadangan seperti 12BY7A bisa dibuktikan dengan cara menukar-nukarnya dan hasilnya pasti berlainan antara lampu yang satu dengan yang lainnya.

Tentunya hasil yang lebih besar akan diperoleh apabila pakai lampu yang lebih baru lagi, demikian juga untuk lampu final 6JS6 bisa dibandingkan satu sama lainnya dengan cara menukar-nukarnya juga.

Mungkin dengan cara menukar-nukar lampu dan membandingkan  hasilnya antara yang satu dengan yang lainnya adalah cara yang paling akurat untuk sementara apabila kita tidak mempunyai alat ukur emisi lampu tabung.
Namun cara seperti tersebut kendalanya kita harus mempunyai beberapa lampu tabung dan ini tidak praktis.

Pada jaman sekarang ini untuk lampu final tx 6JS6 agak sukar didapat.
Kalaupun dapat biasanya lampu bekas pakai juga, bukan barang baru yang terkadang hasilnya sama saja dengan lampu yang kita punya sebelumnya dan yang paling buruk bahkan sudah mati/habis emisinya, kalaupun meningkat powernya hanya sedikit saja tidak significant.

Untuk mengatasi hal tersebut untuk lampu final tipe 6JS6 bisa diganti dengan tipe lampu final lainnya seperti tipe 6146, seperti yang sudah saya lakukan pada modifikasi FT300C yang kedua kalinya.

Lampu tipe 6146 lebih mudah didapat dipasaran elektronik pada saat ini dan bahkan yang barupun masih banyak apabila dibandingkan dengan lampu bawaan ft300c aslinya yaitu 6JS6 dan harga lampu 6146 lebih murah lagi.

Tapi memang agak sedikit repot mengerjakannya karena kita harus mengganti dua buah soket lampunya dan merakit kembali komponen2 pendukungnya, juga harus diperhatikan dalam penempatan lampu pada soketnya jangan sampai mentok mengenai plat cover/pengaman atas lampu apabila posisi soket sejajar dengan chasisnya.
Silahkan sedikit dimodif dalam pemasangan/penempatan soket lampu supaya posisinya agak masuk ke arah bawah/kolong chasis agar bagian top/plate lampu tidak mengenai plat cover pengaman apabila dipasang nantinya.


Diluar kendala yang sudah saya sebutkan tadi dan apabila tidak ada kendala lainnya atau anggap saja radio dalam keadaan normal, maka dengan hanya merubah/menggulung ulang coil T1, T2, T3, T4 sesuai dengan band/frekwensi kerja yang kita tentukan kemudian memasangkan xtal sesuai frekwensi kerjanya kemudian menyesuaikan jumlah lilitan dan tuning dua buah kapasitor yang berfungsi sebagai lpf nya, maka radio ini bisa hidup normal baik untuk tx maupun rx.

Mari kita mulai membahas cara modifikasinya lebih mendalam lagi sbb :

Silahkan lihat foto dibawah ini, fokus pada lubang2 yang berderet ke kanan ada 6 lubang yang menandakan untuk 6 channel.

Dihitung dari kiri ke kanan : CH 1, CH 2, CH 3, CH 4, CH 5, CH 6
Dan masing2 channel yang berderet ke bawah ada 4 lubang yang sesuai urutan dari bawah ke atas : T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : TX Pre Driver, T4 : TX Driver.

Coil T1 dan T2 untuk bagian receive/rx saja,
Coil T3 dan T4 untuk bagian transmit/tx saja

Jadi untuk memodifikasi radio ft300c ini hanya merubah/membuat lilitan T1, T2 untuk rx dan T3, T4 untuk tx


FT300C, bagian BPF ( plat cover belum dibuka )


Agar tidak keliru dalam memasang ke 4 coil yang sudah dibuat, maka saya tandai urutan tempatnya dengan kertas stiker seperti pada foto di bawah ini :


FT300C, Close up bagian BPF ( plat cover belum dibuka )


Dan foto berikut dibawah ini adalah close up bagian bpf yang plat cover penutupnya sudah dibuka sehingga jelas terlihat soket2 coil untuk ke 6 channelnya.

Untuk modifikasi satu band, cukup buat lilitan/coilnya satu deret saja menurun ( T4, T3, T1, T2 ), seperti pada foto dibawah deretan yang digunakan pada CH 1, kecuali untuk beberapa band maka harus dibuat lagi lilitan untuk band lainnya dan ditempatkan misal pada CH 2, CH3 dst.



FT300C, Close up bagian BPF ( plat cover sudah dibuka )


4 buah coil yang perlu dimodif/digulung ulang sesuai dengan frekwensi kerja yang diperlukan




Gambar dibawah ini adalah cara membuat lilitan pada koker T1, T2, T3, T4 yang berdiameter 8mm, dengan jumlah lilitan dan nilai kapasitor pada keterangan gambar tersebut untuk bekerja pada 26 Meter/11MHz dari 11.400 - 11.4500MHz.


Tapi saya mengerjakannya hanya 6 channel saja dengan xtal 22.1184MHz mulai dari CH 1 : 11.405MHz, CH 2 : 11.410MHz, CH 3 : 11.415MHz, CH 4 : 11.420MHz, CH 5 : 11.425MHz, CH 6 : 11.430MHz.

Rumus untuk menghitung nilai xtal untuk frekwensi kerja sama seperti pada FT125C dan FT180A yaitu :

X'tal = Frek kerja + Frek IF (10.7MHz) untuk mode USB

Contoh :

X'tal = 11.420MHz + 10.7MHz = 22.12MHz.

Sedangkan xtal yang tersedia dipasaran elektronik adalah 22.1184MHz, tapi dengan bantuan kapasitor trimmer yang dipasang secara seri dengan xtal 22.1184MHz ke ground maka frekwensi kerjanya dapat ditepatkan dengan cara meng adjust kapasitor trimmer tsb misal ditepatkn di 11.420MHz.

Untuk CH 1, CH 2, CH 3, sesuai dengan hasil dilapangan bisa diperoleh dengan cara membuang kapasitor trimmernya dan menggantikannya dengan sebuah coil berinti ferit berdiameter 5mm, kemudian lilitkan kawat email 0.2mm sebanyak 5 - 15 lilit, bisa dicoba-coba jumlah lilitannya sampai tepat diperoleh frekwensi yang tepat untuk 11.405, 11.410 dan 11.415MHz dengan cara meng adjust inti feritnya sampai tercapai frekwensinya.

Untuk CH 4, CH 5 dan CH 6, tetap memakai trimmer kapasitor aslinya namun apabila dirasa frekwensi yang didapat kurang tepat atau tidak stabil bisa diatasi dengan cara mempararelkan xtalnya, terutama untuk 11.430MHz keatas biasanya frekwensi stabil dapat diperoleh dengan cara mempararelkan 2 sampai 3 buah xtal.




Posisi Lilitan Coil/BPF untuk 26M ( 11MHz ), tampak atas.
Diameter koker 8mm dan diameter kawat email 0.4mm



Sesuai urutan yang dipasang pada radio T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : RX Pre Driver, T4 : TX Driver







Lampu Final dan Loading Coil FT300C


Foto diatas adalah lampu final yang defaultnya dari pabrik pakai lampu 2 X 6JS6 tapi sebenarnya pada foto tersebut adalah 2 x 6146 berhubung agak sukar untuk mendapatkan lagi lampu 6JS6, jadi saya ganti saja dengan 2X 6146.

Untuk bekerja pada 11MHz, lilitan pada Loading Coil yang dipergunakan pada tap yang ke 11 atau 11 lilitan saja ( jumlah lilitan bisa saja berbeda )

Tentunya silahkan ditune ulang untuk 2 kapasitor yang tempatnya di box luar bagian belakang radio untuk memperoleh power output tx yang paling tinggi disertai nilai swr yang rendah.

Untuk letak kapasitor tuning final, terletak di box luar bagian belakang radio seperti pada foto dibawah ini :



Close up Tuning Capasitor Final FT300C


Seperti terlihat pada foto close up Tuning Capasitor Final FT300C diatas, ada total 12 trimer kapasitor untuk 6 channel.

Jadi setiap channelnya mempunyai 2 kapasitor, masing2 satu kapasitor yang berwarna hitam disebelah kiri dan pasangannya kapasitor yang berwarna putih disebelah kanan.

Rangkaian tersebut merupakan rangkaian tuning dengan sistim tangki pi atau dikenal dengan Pi Section.

Mungkin bagi rekan2 yang dulu biasa bekerja dengan transmitter homebrew yang menggunakan lampu2 tabung pada 80 meter atau 100 meter tidak akan asing lagi dengan rangkaian sistim tuning seperti demikian yang identik dengan sistim Low Pass Filter pada transceiver masa kini yang biasanya sudah menggunakan fix capacitor sebagai pengganti trimmer capacitor ataupun variable capacitor.


Selamat mencoba dan semoga sukses.