MENU

Minggu, 29 April 2012

SKYPPER ANTENNA

Skypper Antenna



Pada posting kali ini saya akan mereview tentang antenna yang menjadi favorit saya sendiri yaitu Skypper Antenna.

Apakah Skypper Antenna itu ?

Diantara rekan2 pecinta 27 Mhz mungkin sudah mengenalnya, dan bagi yang belum mengenalnya apakah itu Skypper Antenna ? saya akan review lagi sbb.

Nama Skypper Antenna dipopulerkan oleh 11 meters band Dx'er asal Italy yaitu  Alex 1SD019.
Bentuk fisik dari Skypper Antenna ini sebenarnya antenna Yagi kawat 3 elements (3 Elements Wire Yagi Antenna), yang bagian element Reflector dan Director nya ditekuk/dilipat masing2 menuju ke arah Driven nya, jadi untuk Reflector dan Directornya berbentuk menyerupai huruf V miring seperti ini : < I > hurup I adalah Driven nya.
Gain untuk antenna ini adalah 5,12 dBD (7,3 dBi) dengan Front to Back ratio +/- 30 dB dan Beamwidht 39 derajat.










Untuk versi Amatir Radio, 3 Elements Wire Yagi Antenna/Skypper ini dipanggil dengan istilah G4ZU Spider Beam Antenna.
Apapun nama dari antenna ini, Skypper ataupun G4ZU Spider Beam Antenna pada prinsipnya sama saja.

Jenis antenna ini sangat mudah dibuat dan bahan2 nya pun banyak tersedia disekitar kita.
Untuk spreader nya tidak terpaku harus menggunakan bahan dari fiber glass atau biasa dipakai joran pancing (fishing road), tapi juga bisa mempergunakan bahan lain seperti batang bambu kecil yang biasa tumbuh dihalaman rumah sebagai pagar kebun.

Tapi tentunya kalau kita mempergunakan fishing road sebagai spreadernya, maka antenna ini akan menjadi antenna portable yang bisa dipakai untuk keperluan Dxpedition seperti IOTA DXpedition, Field Day Station Contest dll, karena dengan mempergunakan fishing road untuk spreader nya bisa dibentuk telescopic.
Seperti terlihat pada gambar berikut yang saya ambil dari Skypper Antenna nya rekan satu club Dx dengan saya, Phil 14DA028 dari Perancis. Beliau biasa mempergunakan antenna ini untuk Dx activation IWI Tour (Island Water Inland Tour).



Skypper Antenna ( Pocket Version )
Siap dibawa kemana-mana sebagai antenna portable untuk Dxpedition




















Skypper Antenna yang sudah dirakit dan siap untuk di naikkan


Untuk masing2 element nya bisa digunakan kawat email ukuran 1 - 2 mm, ataupun kabel sembarang seperti kabel speaker, kabel listrik jenis NYM, kabel kelistrikan mobil atau rekan2 lebih tahu kabel jenis apa yang bagus buat antenna jenis bentangan ;-)

Saya sudah mencoba membuat antenna ini dengan hasil yang sangat memuaskan, sangat optimal untuk dipakai dx'ing. Amerika, Alaska, Canada dll bisa di confirmed dengan antenna ini dengan ketinggian antenna hanya sekitar 8 meters saja dari ground.

Objectives : Dengan mempelajari antenna ini, diharapakan kita semua pecinta 27 MHz, pada akhirnya bisa membuat sendiri antenna Skypper ini, untuk keperluan DXpedition ataupun dipakai sebagai antenna base station.


Sekarang mari kita pelajari lebih dalam lagi tentang bagaimana cara membuat antenna ini dan berapa ukuran panjang kawat/kabel untuk masing2 elementnya.

Beberapa bulan yang lalu saya mendapatkan kiriman gambar schematic Skypper Antenna ini dari Palle Peterson 47AT124 dari Denmark bersama QSL cardnya untuk saya.
Mungkin ukuran kawat/kabel untuk masing2 element dalam gambar dibawah ini bisa menjadi referensi bagi rekan2 yang mau mencoba untuk membuat antenna ini.


Schematic Skypper Antenna
Untuk memperbesar gambar klik pada gambarnya

Palle Petersen 47AT124 dengan Skypper Antenna nya
yang baru saja dinaikkan

Sebelum saya dapatkan kiriman schematic antenna skypper tsb, saya sudah buat antenna ini sebelumnya dengan ukuran masing2 elementnya sedikit berbeda, tapi tidak masalah toh pada kenyataannya kita akan menyesuikannya lagi untuk matching yang terbaik pada element Drivennya.

Untuk Skypper Antenna yang saya buat, ukuran panjang masing2 elementnya sbb :

Design freq 27.555 MHz

Driven :     2 x 2,52 meters (total 5,04 meters)
Reflector : 5,25 meters
Director :  4,84 meters

Saya menggunakan kabel speaker 1,5 mm dan Coax Balun 10 lilitan pada ferit cincin lihat pada gambar :

Coax Balun yang terdiri dari 10 lilit kabel coaxial RG58
Cara melilitnya : 5 lilit kearah kiri dan 5 lilit kearah kanan
Dililit pada ferite toroid cincin. Apalah...namanya pokoknya
seperti pada gambar he..he..



Coax Balun setelah dimasukkan kedalam box plastic 




Dipole untuk Skypper Antenna


Ini photo Skypper Antenna saya dengan spreader menggunakan bambu
Terlihat dari bawah seperti bentuk kotak segi empat atau seperti  satu element
Cubical Quad yang ditidurkan, padahal Skypper Antenna
ini prinsipnya sama dengan Yagi 3 elements


Untuk membantu pemahaman yang mendalam lagi berikut saya ambil foto2 yang mendukung tentang pembuatan Skypper Antenna ini, dari salah satu website yang membahas tentang Skypper Antenna.

Bahan2 yang diperlukan untuk membuat Skypper antenna ini sbb :

1. Joran pancing dengan ukuran panjang ambil contoh yang 4 meters misal yang tersedia di toko pancing sebanyak 4 batang kemudian dipotong kelebihannya, sehingga yang kita perlukan panjang masing2 sekitar 2.5 meters saja. Potong bagian yang menuju ke bagian yang kecil karena bagian yang paling bawah lebih kuat untuk menahan tiupan angin nantinya.
Fungsi Joran pancing ini sebagai spreader masing2 element antenna.



2. Tambang plastik ukuran 4 mm atau bisa juga digunakan  benang nylon sekitar 5 meters
Fungsi tambang plastik ini untuk menarik kawat masing2 element antenna supaya lurus dan kencang dan juga sebagai isolator antar titik ikatan pertemuan dari masing2 element antenna.


Tali plastik/teflon atau bisa juga pakai tambang plastik, ingat waktu kita
masih jadi pramuka untuk cara tali temalinya


3. U-bolt sebanyak 2 buah.
Fungsi U-bolt ini untuk mengklem bracket ke tiang antennanya

4. Pipa alumunium sepanjang 1 meter kemudian dipotong menjadi dua bagian yang masing-masing panjang sekarang jadi 50 cm. Untuk diameter pipa aluminium ini sesuaikan saja dengan besarnya ukuran joran pancing yang paling bawah sedemikian rupa sehingga nantinya joran pancing bisa masuk tepat ke pipa alumunium tersebut.
Fungsi dari pipa alumunium ini untuk digunakan sebagai bracket yang memegang joran pancing atau nantinya masing2 ujung dari pipa alumunium ini disambungkan dengan ujung joran pancing yang paling bawah.

Lihat gambar di bawah ini :



Bracket dari pipa aluminium sudah dipasang saling menyilang membentuk +


Element Driven/ Dipole Antenna
Sangat sederhana hanya menggunakan plat alumunium yang dilubangi dan dimasuki kabel
Ada ide lain yang lebih bagus ?



Element Driven kemudian dibautkan di bracket antenna


Pada terminal connector bisa difeed langsung atau dikonekkan kabel coaxial
 Lebih bagus pakai balun dulu/coax balun seperti contoh diatas dll.

Ini bagian Driven/Dipole Antennanya yang sudah ditarik kencang dengan tali plastik
ke masing2 ujung joran pancingnya. Bagian Dipole ini saja sudah bisa dinaikkan untuk qso dx



Ini 1 elements Skypper Antenna atau bagian Dipolenya saja, bentuk alternatif daripada
Dipole Antenna yang dibentangkan kekiri dan kekanan dengan diikatkan kebatang pohon


Lihat gambar berikut :


Ini photo 1 element Skypper Antenna saya dengan spreader pakai bambu
dengan kawat email 1,5 mm, sering dipakai Dx'ing di 11 meters band






Untuk menambah referensi kita, saya tambahkan lagi gambar Skypper Antenna 1 element.
Boleh dibilang Dipole Antenna juga, cuma ini dibalik spreadernya ada disebelah atas dan
kawat element dipolenya ada disebelah bawah. yang perlu diperhatikan pada gambar ini dan berlaku
juga untuk Skypper Antenna 3 elements bahwa jarak antara spreader ke titik feed dipolenya sekitar 30 cm.


Akhirnya selesai juga review saya tentang Skypper Antenna ini dan semoga dengan melihat gambar/photo2 diatas bisa membantu anda untuk memahami lebih jelas lagi mengenai antenna ini.

Selamat mencoba merakitnya and Good luck

11 komentar:

  1. Kang Andi,
    saya akan membuat antenna skyper 3 elemen.
    apakah balun 1:1 bisa menggunakan produk jadi.
    misal dari hygain atau diamond . asal sama balun 1:1

    terima kasih

    BalasHapus
  2. Hallo Kang Muliawan,

    Bisa sekali kang pakai balun yg sudah jadi juga ukuran 1 : 1 balunnya atau langsung di feed juga tanpa balun bisa

    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus
  3. kang andi mau tanya berapa sih ukuran masing2nya untuk yagi 4 elemen, makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo kang ( Anonim ),

      Terimakasih kang atas kunjungan dan komentarnya di blog RT ini ya...

      Silahkan coba dibuka di link ini

      http://www.i1wqrlinkradio.com/antype/ch3/chiave81.htm

      Copy paste saja link diatas ke browser

      Salam terbaik,
      Andi

      Hapus
  4. kang Andi, apakah antenna ini bisa dipakai di 2 meter band?

    BalasHapus
  5. kak jika frekuensi yang digunakan 145 MHz dan 1/2 lamda ?

    BalasHapus
  6. Mas Andi,
    Mo nanya nih:
    Itu bagian center driven tengahnya pakai plat alumunium jd konek dong kabel kiri (1/4 lamda) ama kanan (1/4 lamda)yah?

    Pakai balun gimana cara matching nya?

    salam
    Ronni

    BalasHapus
  7. Halo Kang Andi.

    Saya mau coba jenis antena ini unyuk di 27.3mhz.

    1. Apakah bisa bila driven menggunakan dipole tubing yg sudah ada?
    Ref dan directornya rencana menggunakan kawat 1.5mm.

    2. Berapa ukuran panjang dari masing2 tali nylon untuk ref dan director nya. Karena tidak ada tercantum keterangan jarak antara feed point ke titik center reflextor dan directornya.

    3. Apakah untuk nge tune hanya dgn menggeser (pjg pendekin) driven elemen?

    4. Baikana mana menggunakan coax choke atau 1:1 balun?

    Terima kasih
    73
    Regards
    YD1MIC-Mike

    BalasHapus
  8. Maap kang saya pemula klo bileh minta ukuran panjang balun unruk dilulit klo pake rg 5/8 dan di pvc ukuran berapa .🙏🙏🙏

    BalasHapus
  9. Good dx, Friends.... Waduh sudah lama nih nggak kontak di HF.... Lebih dari sepuluh tahun.... Rindu ngeDX nih.. Pertama ngeDX, di 27 & 26 Mhz sekitar tahun Delapan Puluh Lima... Pake power 12 watt, antenna open dipole..... Ternyata sudah bisa menjangkau stasiun radio, di Lima Benua, Africa, America (North America, Central&South), Australia, Asia & Eropa...jaman tahun Delapan Puluh Lima, yang calling calling DX, di 26Mhz, kayaknya, belum denger tuh dari Jabotabek, rasanya cuma Ane doang.... Kalo di 27 Mhz yg calling DX, ada kedengaran, ada juga dari AT disini... Dulu, stasiun radio dari Eropa banyak banget yg di 26 Mhz.... cuma sinyalnya kecil, tapi relatif bersih modulasinya... Kalo di 27 Mhz gede gede sinyalnya... Waktu Olimpiade Barcelona tahun '92... ada event DXnya... Bersyukur juga setelah beberapa malam & berjam jam bisa juga tembus, satu stasiun radio kecil dengan TrxSS2400, ANT open dipole,
    Power 12W, dari South East Asia, Indonesia...dapat menembus diantara ratusan stasiun radio 11M all over the world.... Selamat berDX Friends...

    BalasHapus
  10. NgeDX di band 26 or 27 Mhz itu sebaiknya dilakoni sebagai suatu aktivitas yg mengasyikkan, menggemberikan, lakukan dgn enjoy enjoy aja... Karena ada kalanya terjadi perubahan yg significant dalam kualitas penerimaan radio... Propagasi berubah secara cepat & relatif mendadak memburuk, sehingga dapat menggagalkan keinginan atau rencana kita. Tahun Delapan Puluh Lima, sebagai satu stasiun radio kecil dari Cibinong, Bogor...diantara ratusan bahkan ribuan DXer 11M band, all over the world... Kalo mudah patah semangat nggak bisa kontak dgn stasiun yg jauh. Karena, antena murah meriah & db gain kecil, power juga relatif kecil. Dulu, saya buat tiga antena open dipole, satu untuk 26.200,,, satu utk 26.900 dan satu untuk 27.600... cuma punya satu cable coax 9913 Belden panjang 20M, yang dibeli tahun Delapan Puluh Tiga, saat awal pertama menggunakan radio 11M... Dan mempunyai satu antenna mobile tergolong omni,,,panjang kabel 4-5M... Ada satu moment, saat antenna mobile ini,diconectkan pada transceiver, dan diletakkan diatas seng rumah dekat jendela. Suatu sore hari, mendekati gelap, saat sedang memutar frekuensi radio, terdengar satu stasiun radio sedang DX dengan signal besar.. Saya mendengarkan, dan akhirnya tahu stasiun radio dari Middle East... Saya calling DX, stasiun radio itu, dan dia menjawab, ketika tahu dari Indonesia, yg memanggil... di Direct Antenna nya kearah QTH saya,,, dan akhirnya diterima di radio, sinyal full, modulasi keras banget... kayak tetangga kampung sebelah yg lagi transmit. Kontak radio yang jarang terjadi, MiddleEast to SouthEastAsia, Bahrain-Cibinong, 5&9 power 12W, dengan antena mobile, ketinggian 3M. Inilah satu keajaiban band HF, 11M band. Ada keinginan untuk melengkapi contact radio yang sudah dari Lima Benua, ditambah dengan yang belum, yakni, contact dengan stasiun radio dari Benua ke Enam, Antarctica. Dan Juga dari Kutub Utara & Kutub Selatan,,, direncanakan dilaksanakan mulai tahun ini, tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu. Kiranya Tuhan Memberkati. GOOD LUCK, GOOD DX Friends... Sinaga.

    BalasHapus