MENU

Jumat, 20 Juli 2012

INVERTED VEE ANTENNA




Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


01
Antenna V terbalik ( Inverted Vee ) adalah antenna sejenis dipole yang sering dipakai sebagai pengganti bila pemilik radio tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk membentangkan dipole. Kedua ujung antenna dipasang / ditarik kearah ( mendekati ) tanah , sedang bagian tengah antenna ( feed point ) diangkat tinggi dengan menggunakan tiang.

02
Sudut antara kedua kaki / sisi radiator harus antara 90 s/d 120 derajat ( minimal 90 derajat ). Pada sudut ini besarnya impedansi pada feed point maupun panjang yang dibutuhkan bagi bagian ¼ lambdanya akan kurang lebih sama dengan dipole.

03
Pada sebagian besar kasus , panjang dari bagian2 tsb. umumnya akan menjadi ( ketemu ) sebesar 1 sampai 6 % lebih panjang daripada dipole. Berapa panjang  yang paling memberikan hasil optimum ( diantara 1 s/d 6 % tersebut ) , sebaiknya di trim / pruning menggunakan SWR meter.

04
Gain dari antenna Inverted Vee lebih rendah daripada dipole karena antenna jenis ini kurang directive dibanding dipole , namun ada keuntungan “pengganti” lainnya yang kita dapat dari Inverted Vee yaitu arah sudut pancaran ( angle of radiation ) nya yang lebih rendah juga dibanding dipole. Ini memberikan keuntungan lain yaitu antenna ini lebih cocok untuk komunikasi DX jika dibandingkan dengan dipole karena komunikasi jarak jauh pada HF lebih membutuhkan sudut pancaran yang rendah.

05
Inverted Vee lebih popular pada pemakaian di band2 yang lebih rendah ( contoh : antara band 80 sampai band 20 meter ) khususnya bagi mereka yang lahannya terbatas. Bagian Apex ( puncak atau center antenna ) sebaiknya disangga dengan menggunakan tiang bambu , atau bisa juga menggunakan tiang kayu yang tidak terlalu panjang tetapi dipasang diatas tengah2 genting rumah.

06
Rumus panjang total dari radiator atau element antenna ( sisi “kiri” plus “kanan” ) bisa dihitung dengan L ( meter ) = 151,198 : Freq ( MHz ) , atau dalam feet L = 496,08 : Freq ( MHz ). Atau tiap sisi antenna , dalam feet panjangnya adalah 248,04 ( alias sekitar 1.06 X lebih panjang dari dipole ) : Freq ( MHz ).

Djoko Haryono.

7 komentar:

  1. Om andi ini.antena pakai balun apa? 1:1 ato 4:1?thanks dr komang

    BalasHapus
  2. Hallo Bli Komang,

    Antena ini kalau mau pakai balun ukurannya 1 : 1 atau bisa juga langsung di feed tanpa memakai balun dengan kabel coaxial 50 Ohm

    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus
  3. bagaimana cara menentukan tinggi feed pointnya om?? apa bsa dgn rumus phytagoras yah??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya mau menjelaskan dgn gambar, tp kok g bisa yaa?

      Hapus
  4. Hallo mas Hidayat,

    Maksud pertanyaannya tinggi feed point sama dengan pertanyaan untuk ketinggian tiang/pipa antenna ?

    Kalau memang itu ya...diusahakan setinggi mungkin kalau bisa ?

    Minimal tinggi 6 meter dari ground untuk band 27MHz sudah bisa memenuhi syarat untuk sudut antara 90 - 120 derajat sebelum menyentuh tanah, itu yang pernah saya coba dengan hasil cukup memuaskan.

    Untuk band lain seperti 40, 80meter, dengan ketinggian tiang antena sekitar 12 meter mungkin dirasa cukup untuk mencapai sudut kemiringan tarikan kabel kiri dan kanan dengan sudut antara 90 - 120 derajat.


    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus
  5. Om andi saya selalu mengikuti tulisan anda yg sangat me mbantu menambah wawasan di bidang radio, aya tertarik dengan judul modifikasi yaesu ft300c sementara saya baru dapat yaesu ft125.yg tidak ada power untuk menhidupkan tabung nya. semetara saya masih buta dengan radio tabung, mohon kalau ada skema saya minta di kirim ke (abahfajar42@yahoo.co.id ) sebelumnya trima kasih dan salam terbaik buat om andi.

    BalasHapus
  6. Hallo Abah Fajar,

    Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya di blog RT.

    Tapi mohon maaf untuk skematik Yaesu FT125C sampai saat ini belum dapat bah...InsyaAllah nanti kalau sudah dapat pasti saya sharingkan juga disini.

    Dan saya juga kebetulan punya FT125C untuk kedua kalinya.
    Dulu sebelumnya saya punya juga FT125C dan saya modif ke 11.4xxMHz, 6 channel dengan xtal.

    Nah...rencana kalau sudah cukup waktunya, radio Yaesu FT125C yang kedua ini akan saya modif juga, mungkin untuk beberapa band dengan DDS.
    InsyaAllah nanti akan saya sharingkan juga hasilnya

    Untuk FT125C sebenarnya hampir mirip rangkaiannya dengan FT300C.

    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus