MENU

Kamis, 25 Oktober 2012

REPEATER YANG MENGGUNAKAN 1 FREKUENSI (SIMPLEX)





REPEATER YANG MENGGUNAKAN 1 FREKUENSI ( SIMPLEX )
By Djoko Haryono

Dalam posting comment tgl. 23 Okt.2012 dibawah topik “Menghitung dB & EIRP antenna” ( posting pertama 29 Sept. 2012 ) saya ada sedikit menyinggung tentang …… “repeater yang menggunakan 1 frekuensi” …. dst.

Masih banyak diantara kita yang masih asing dengan / pada kalimat “repeater yang menggunakan 1 frekuensi” tsb. Untuk itu –hanya bagi yang belum mengenal saja- saya berikan sedikit penjelasan sbb.:

Selama ini di Indonesia yg.umum kita kenal adalah repeater jenis duplex yg. mengggunakan 2 frekuensi berbeda ( 1 untuk uplink atau input repeater dan 1 frekuensi lainnya untuk downlink atau output repeater ).
Praktis hampir semua ( atau semua ) radio repeater ( VHF atau UHF ) kita menggunakan sepasang ( 2 bh ) frekuensi.

Namun sebuah repeater juga bisa dibangun hanya dengan menggunakan 1 bh. frekuensi saja yang sekaligus menjadi frekuensi input maupun outputnya. Repeater jenis ini biasa disebut sebagai :
a. Store and Forward ( S&F / SNF / SAF ) repeater, atau
b. Echo repeater ( echo station ) , atau
c. Simplex repeater.

Repeater type ini banyak digunakan di sejumlah Negara. Di Amerika jumlahnya cukup signifikan.
Konfigurasi dasar/minimal dari Store and Forward repeater adalah terdiri dari 1 bh. Transceiver ( bisa sebuah HT ataupun Rig ) , 1 alat atau rangkaian perekam suara ( recorder / voice memory ) atau perekam data jika repeaternya adalah sebuah Data Sore & Forward Repeater , dan rangkaian controller.

Secara garis besar , kerja sebuah repeater simplex adalh sbb. :
Setelah bagian receivernya menerima / mendeteksi adanya “message”/transmisi yang diterima , controllernya akan bekerja dan langgsung “menugaskan” recorder untuk merekam berita yang masuk. Panjang ( lama ) message yang masuk selalu dibatasi ( misalnya max. 2menit ). Maka pengguna repeater harus menghentikan transmisinya sebelum waktu cut-0ff tsb. Tahap berikutnya adalah bagian Tx nya mulai memancar dengan modulasi yang berisi suara ( atau data ) yang tadi sudah disimpan itu. Pancaran repeater ini tetap menggunakan frekuensi yang sama dengan frekuensi bag. Penerima tadi.

Demikianlah repeater bekerja pada 1 frekuensi ( simplex ). Karena repeater dipasang pada lokasi yang tinggi ( gunung / puncak bukit atau menara yang tinggi ) maka coveragenya pada prinsipnya adalah sama dengan coverage repeater duplex.

Meski repeater simplex juga ada yang memiliki power pancaran yang besar , namun lebih banyak repeater jenis ini yang memiliki power yg relative kecil ( 10 watt , bahkan hanya 5 atau 6 watt dengan menggunakan HT sebagai repeaternya ). Penggunaan power kecil tersebut sekaligus akan memperkuat & mempertegas status repeater store & forward yang dikenal sebagai jenis repeater yang “sangat portable dan bisa dengan sangat cepat dipasang dan dioperasikan”.

Repeater jenis ini sangat ideal ( dan sebaiknya ) dimiliki / digunakan oleh tim SAR dan para evakuator / petugas penolong pada kejadian2 darurat atau bencana alam. Repeater store and forward tidak hanya bisa dioperasikan menggunakan accu kecil namun juga banyak jenis yang bisa langsung cepat “mengudara” hanya dengan menggunakan tenaga battery HT nya.

Pada penggunaan repeater S&F , setiap operator ( mobile maupun fixed station ) yang menggunakan repeater tsb. akan bisa “mendengarkan suaranya sendiri” yang sedang “diputar ulang” oleh repeater ( repeater sekarang tidak menggunakan tape recorder lagi melainkan semuanya sudah memakai alat perekam digital ).

Kekurangan utama dari repeater ini adalah ia membutuhkan waktu untuk berkomunikasi yang lebih panjang / lama dibandingkan dengan duplex repeater.
Namun repeater Store and Forward tetap memiliki “kelebihan2” tersendiri ( bahkan yang modern memiliki berbagai fiture yang makin lengkap misalnya bisa diprogram untuk bermacam kebutuhan , untuk membacakan pengumuman2 baik yg berkala maupun kontinyu dsb ).
Repeater jenis ini ada yang sangat kecil dan ringkas. Namun ada juga yg. dijual hanya Unit Controller nya saja ( pemilik tinggal menambah / membelikan 1 bh HT atau Rig yang perlu di connect ke controller ) , atau bisa/ada juga yang dijual dalam konfigurasi lain.

8 komentar:

  1. Betul mas broo,,sy pernah lihat di you tube repeater jenis ini,baik nada tone jg ada sbg station pancar ulang menggunakan 1 HT saja. controlernya menggunakan IC Atmel terprogram

    BalasHapus
  2. Hallo mas bro,

    Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya di blog RT ini ya...juga infonya yang sangat berguna.

    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus
  3. Selamat malam, pak andi mohon infonya yg jual repeater simplex karena sy minat tp susah mencarinya, tolong kalau ada info tlng kirim ke : aremaoce@indosat.blackberry.com
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Pak...(Anonim),

      Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya di blog RT.

      Baik pak, nanti kalau sudah ada info lagi akan saya kabari lagi dan mungkin bagi para pengunjung blog RT ini yang mungkin bisa memberikan info mengenai hal ini silahkan dengan senang hati kita tunggu.

      Terimakasih

      Salam terbaik,
      Andi

      Hapus
  4. Pak Djoko. Saya ingin membina satu duplexer controller repeater, bagaimana untuk saya dapatkan Diagram dan scematiknya? terima kasih pak Djoko.

    BalasHapus
  5. pak djoko.. saya sangat berminta simplek repeaternya dan dupleks. jikalau ada yg dijual atau boleh sharekan digram cara cara membuatnya.. tolong email kan ya...
    albart8@gmail.com

    BalasHapus
  6. ada yang puya extramic radio bekas, tapi masih berfungsi bagus....., email : samjoyodharjo5464@gmail.com

    BalasHapus
  7. Boleh nih klo di jual, roni_jp@yahoo.com

    BalasHapus