MENU

Minggu, 08 April 2012

ANTENNA TUNER



Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


ANTENNA TUNER & SMITH CHART Istilah ANTENNA TUNER ini sudah ada ( dikenal ) puluhan tahun. Sebetulnya yang di "tuned-up" oleh peralatan ini bukan antennanya ( berarti dulu sebetulnya istilah tsb salah sejak diciptakan ya ? ) melainkan alat ini menjadi "transformer" yang me-matchingkan antara impedance dari terminal outputnya TX ( 50 ohm ) terhadap nilai impedance BEBAN , YANG TERBACA DIUJUNG BAWAH CABEL COAX. Nilai yang ada itu BELUM TENTU MERUPAKAN NILAI IMPEDANCE YG SEBENARNYA DARI ANTENNA , melainkan seringkali "nilai impedance/mismatch antenna JIKA DILIHAT DARI UJUNG BAWAH COAX" ( karena nilai kondisi impedansi yg ada dititik terminal antenna bisa tidak sama / berubah -alias terjadi transformasi- jika diukur pada ujung bawah coax , kecuali jika panjang kabel coax merupakan kelipatan 1/2 lambda elektrik maka barulah perubahan impedansi sepanjang kabel itu tidak terjadi , alias pengukuran diujung atas maupun diujung bawah akan sama ). Jadi keuntungan utama dari penggunaan "antenna tuner" sebetulnya adalah lebih untuk melindungi Final TX agar tidak rusak / jebol / overheated jika antenna kurang match. Itu saja , tidak lebih ( artinya jika sebelum "antenna tuner" dipasang dan di set ternyata ada kondisi antenna yg kurang match/mismatch , maka pemasangan antenna tuner TIDAK MERUBAH MEMATCHINGKAN ANTENNA TERHADAP IMPEDANSI DIUJUNG ATAS COAX. Tuner ini hanya "mematchingkan" impedansi ( semu , alias impedansi hasil transformasi kabel ) diantara ujung bawah kabel dengan output TX. Artinya kondisi di antenna sendiri akan tetap tidak match. Hal tsb mudah dibuktikan dgn cara : Setelah antenna tuner di stel dengan hasil "seakan sudah tercapai kondisi matching" , maka matikanlah lagi TX tanpa merubah semua setting yg ada. Lalu naiklah keatas tower dgn membawa SWR meter. Pasang SWR meter diantara antenna dgn ujung atas kabel TX. Lalu menggunakan HT mintalah teman untuk kembali menghidupkan TX. Lihatlah apa yg terjadi. Pada antenna akan TETAP TERBACA BAHWA ANTENNANYA TETAP TIDAK MATCH yg berarti tidak seluruh power akan terpancar keluar ( tetapi diujung bawah kabel impedansi sudah terbaca lain dan sudah match dibawah. TX sudah lebih aman tidak mudah jebol meski pancaran dari antenna ngedrop. Hal semacam ini perlu juga untuk dipahami. Sebetulnya suatu impedansi mismatch disambungan antara antenna dgn ujung atas coax itu AKAN BERUBAH MENJADI ( IMPEDANSI ) BERAPA DITITIK UJUNG BAWAH ANTENNA , SUDAH BISA KITA KETAHUI SEBELUMNYA ( alias bisa mudah dihitung ) dengan menggunakan tabel Smith ( SMITH CHART ). Untuk mempelajari itu , ketikkan saja istilah SMITH CHART di Google atau Yahoo.
   
SMITH CHART Memodifikasi atau menghitung antenna maupun kabel coax serta bagaimana caranya melakukan matching tanpa menyebabkan losses ( seperti yg terjadi jika kita menggunakan antenna tuner ) akan jauh menjadi lebih mudah KALAU KITA MENGUASAI CARA PENGGUNAAN SMITH CHART. Ada “jutaan” kombinasi parameter ( total impedance , inductive reactance, capacitive reactance , resistance , transformasi , panjang gelombang dsb ) antenna maupun kabel coax , ataupun gabungan keduanya yang bisa dihitung dengan menggunakan Smith Chart.

Contoh salah satu Smith Chart bisa dilihat disini http://sss-mag.com/pdf/smithchart.pdf gambar nomogram ini bisa diprint dan dipakai untuk menghitung berbagai penyetelan/matching antenna maupun penghitungan kabel coax dsb. Smith Chart ada beberapa/banyak model , tapi ini model standard yang sudah cukup untuk perancangan antenna secara luas. Kalau ada tulisan TOWARD LOAD itu artinya arah penghitungan dari pemancar/ TX sepanjang coax dan kearah beban alias ANTENNA. Sedang istilah TOWARD GENERATOR itu untuk menghitung dari titik ujung atas coax kearah pamancar / TX.

Tapi maaf kalau mungkin ada satu dua hal yang saya sudah mulai lupa. Maklum sudah pensiun kutak katik radio sejak sekitar tahun 1991 atau 1992. Tapi meski sudah lama nggak aktif , jangan kuatir , Tabel Smith atau Smith Chart ini AKAN TETAP DIPAKAI TERUS OLEH PARA TEKNISI RADIO ATAU PERANCANG ANTENNA SEPANJANG MASA ( RATUSAN TAHUN KEDEPAN ) KARENA INI ADALAH JENIS TABEL YG DICIPTAKAN OLEH PHILIP H. SMITH SECARA SANGAT JENIUS UNTUK JUTAAN JENIS PENGGUNAAN ( kalau untuk mempelajarinya sampai detail 100% saya nggak kunjung mampu karena buku pelajaran untuk menggunakan smith chart yg juga bisa dipakai dibidang electronic/electric ini , bukunya tebal sekali. Sayapun hanya mampu memahami pemakaian yg praktis2 saja kok ).

CARA MELAKUKAN ( MENGHITUNG ) MATCHING ANTENNA. Melanjutkan topik kemarin , dimana saya menyinggung bahwa antenna tuner sebenarnya hanya "melindungi Tx" saja tetapi "tidak merubah kondisi mismacthing yg sebenarnya yg lokasinya ada diatas sana ( antara antenna & ujung atas coax )" -dan keadaan itu sebetulnya sama dengan kasus bisa naik/turunnya penunjukan SWR meter kalau kita memotong panjang coax sdikit demi sedikit yang itupun hanya melindungi TX tapi tidak merubah sedikitpun kondisi antenna diatas tower sana ) , dan saya juga menyinggung bahwa kondisi mismatch maupun impedansi yg ada itu mudah sekali dihitung menggunakan Smitch Chart , maka saya akan mencoba memberikan contoh cara menghitung menggunakan Smith Chart. Contoh2 / penjelasan itu akan saya postingkan terpisah SETELAH INI.

OPERATOR RADIO HARUS TAHU CARANYA MENGARAHKAN ANTENNA



Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


Ya kalau mencari arahnya pakai cara gampangan ( guyonan ) pastilah malah makin besar kesalahannya. Melesetnya. Apa yg saya tulis itu serius lho. Nggak mudah lho mencari arah jarak jauh antar benua itu , meskipun itupun masih termasuk teknik bernavigasi yang termasuk "mudah" ( kalau kita sudah menguasai caranya ). Ilmu navigasi itu luas lho. Yg kita bahas ini meski termasuk mulai sulit , tapi masih termasuk mudah karena kita masih punya mata angin Utara Selatan Barat Timur dsb. Tapi kalau bernavigasi disekitar Kutub ( Kutub Utara maupun Selatan ) malah makin berat lagi ilmunya. Dikutub Utara itu nggak ada arah Barat , Timur dan Utara. Kemanapun anda berbelok dan berjalan , akan disebut bahwa anda sedang pergi kearah Selatan.Ada teknik navigasi sendiri disana ( disebut sistem UPS ). Dan paling sulit adalah bernavigasi di ruang angkasa ( perjalanan astronout ke bulan dsb ). Diruang nagkasa malah nggak ada lagi istilah Timur Barat Selatan Utara. Setiap seseorang pergi keruang angkasa, maka istilah2 itu ( mata angin ) harus ditinggalkan dibumi. Ia hars mencari arah dengan teknik navigasi tata surya yg rumitnya bukan main ( tapi bagi yg sudah ngerti ya jadi mudah. Itu sudah hukum alam ). RALAT : Tadi saya keliru mengetikkan kata ..... Trinonometry..... Itu salah ketik. Seharusnya saya tulis .... TRIGONOMETRY. ... Maaf untuk kesalahan itu.

Teknik mengarahkan antenna seperti yg ( kebanyakan ) kita lakukan sehari hari itu ( menarik garis lurus / Loxodrome berdasar peta ) hanya cocok untu jarak dekat saja , katakanlah antar pulau di Indonesia saja. Kalau untuk jarak jauh , cara itu harus kita inggalkan dan kita harus menggunakan perhitungan Great Circle Path sebelum memutuskan kemana arah yang benar dari antenna kita.