MENU
▼
Jumat, 26 Desember 2014
TIDAK HANYA PARA PROFESIONAL DIBIDANG RADIO & PARA HAM ( AMATEUR RADIO ) SAJA YANG PUNYA PERHATIAN , MENDALAMI & MENGUASAI MASALAH CONJUGATE MATCHING , TETAPI DIDUNIA CITIZEN BAND JUGA SUDAH BISA DITEMUKAN SEMENTARA CB’ER YANG MEMILIKI ATENSI DAN PENGETAHUAN CONJUGATE MATCHING.
TIDAK HANYA PARA PROFESIONAL DIBIDANG RADIO & PARA HAM ( AMATEUR RADIO ) SAJA YANG PUNYA PERHATIAN , MENDALAMI & MENGUASAI MASALAH CONJUGATE MATCHING , TETAPI DIDUNIA CITIZEN BAND JUGA SUDAH BISA DITEMUKAN SEMENTARA CB’ER YANG MEMILIKI ATENSI DAN PENGETAHUAN CONJUGATE MATCHING.
By : Djoko Haryono
Ini bukan untuk men-beda2 kan kelas pengetahuan teknis diantara para ham dan CB’er , tetapi justru ingin memberikan apresiasi & acungan jempol jika kita “menemukan” adanya CB’er yang sudah tampi layaknya sbagai seorang ham sejati.
Memang disejumlah Negara maju , kita sering membaca adanya tutorial , bimbingan , pelatihan dari Lembaga Resmi Pemerintah ataupun dari para ham senior / advance didunia CB tentang bagaimana cara dan etika maupun Peraturan menggunakan peralatan CB dengan benar , dan diakhir petunjuk2 itu sering ada anjuran / saran AGAR KHUSUS BAGI PARA CB’ER YANG SERIUS DAN AKTIF ( BAHKAN MULAI “KUTAK / KUTI” / BEREKSPERIMENT DENGAN PERALATANNNYA ) , AGAR BISA LEBIH BISA MENGEMBANGKAN DIRI , MEREKA DIANJURKAN UNTUK “NAIK KELAS” MENGIKUTI UJIAN MASUK MENJADI ANGGOTA ORGANISASI AMATIR RADIO.
Disana kesempatan mereka untuk belajar & berekperiment menjadi lebih terbuka. Disana pula –didunia amatir radio- disediakan demikian banyak band dan frekuensi untuk mengadakan berbagai macam penelitian , inovasi , percobaan untuk praktis “segala jenis emisi / modulasi maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan mengembangkan diri sendiri maupun teknologi radio dan komunikasi demi kepentingan masyarakat / dunia. Di dunia ham mereka akan mengenal jauh lebih banyak Peraturan2 , Etika2 , Pesyaratan dan Prosedur untuk setiap bidang / band / emisi / aplikasi dsb.
Disana juga mereka seharusnya bisa belajar banyak tentang disiplin , kerjasama , menghargai hak2 pengguna lain , ketertiban dsb.
Namun didalam kenyataannya TIDAK SEMUA ORGANISASI AMATIR RADIO YANG “DIMILIKI” OLEH SETIAP NEGARA maju dan mengembangkan diri ( dibidang Ketrampilan Teknis , ketaatan pada Prosedur Operasi & Peraturan dsb ) sama tertibnya , sama majunya dan “selevel”
Kenyataannya tidak seperti itu.
Budaya local ( domestic ) dari masyarakat setiap Negara berbeda. Seberapa mereka terbiasa disiplin dalam kehidupan dan aktivitasnya se-hari , ikut menentukan SEBERAPA CEPAT & SEBERAPA BANYAK YANG MAMPU “MENYERAP” AJARAN DISIPLIN , ETIKA & KETERTIBAN / KEPATUHAN ITU.
Demikian juga “budaya local” yang banyak korup cenderung akan lebih sering menimbulkan berbagai “penyelewengan & korup” etika , waktu , korup ketaatan dll.
ITU SEMUA MEMILIKI PERANAN JUGA TERHADAP “SEDIKIT BANYAKNYA ARAHAN , BIMBINGAN , KECEPATAN ( SECARA UMUM ) PENYERAPAN BERBAGAI PENGETAHUAN BASIC DLL.
Hambatan2 yg bersumber dari “budaya” itu juga ikut mempengaruhi “pola” perkembangan keradioan di Indonesia.
Tulisan ini sekedar untuk “MENYADARKAN” kita semua , para ham Indonesia agar TERUS MEMPERBAIKI DIRI & ORGANISASI.
Salah satu contoh dibawah ini , contoh tentang “BAHWA DI AMERIKA , ( SEBAGIAN ) CB’ER PUN SUDAH MEMILIKI PERHATIAN / TERTARIK UNTUK MENDALAMI TEORI2 BASIC ( BAHKAN MELIPUTI BAGIAN2 TEORI & HITUNGAN YANG COMPLEX ). ITU ADALAH BUKTI BAHWA MEREKA TERUS MENGEMBANGKAN DIRI.
Hal ini semoga menyadarkan kita bahwa sebenarnya kita tidak hanya “bersaing dengan orang lain” tetapi sebetulnya kita juga perlu bersaing / bertempur dengan “diri sendiri”.
SEKARANG , SEWAKTU SEBAGIAN BESAR HAM KITA MASIH TERUS BERKUTAT “MENEBALKAN KEYAKINAN” BAHWA SWR 1 : 1 ADALAH SEBUAH PUNCAK PRESTASI , SEMENTARA ITU ( TANPA BANYAK KITA KETAHUI / SADARI ) PARA CB’ER SUDAH MULAI MENGEMBANGKAN DIRI INGIN MEMAHAMI DAN MENGUASAI VERY LOW LOSS LINE MATCHING ALIAS CONJUGATE MATCHING.
SEMENTARA KITA MASIH BERFOKUS PADA TEORI “NON REFLECTION ( NO REFLECTED POWER ) MATCH , ORANG LAIN JUSTRU SUDAH SADAR TERLEBIH DAHULU BAHWA KEKUATAN TERBESAR JUSTRU ADANYA TERSEMBUNYI DIBALIK “NO LOSS LINE” , DAN ITU YANG HARUS DIGALI & DIKUASAI.
MARI KITA BANGUN DARI TIDUR PANJANG INI SECARA BERSAMA-SAMA.
CONJUGATE MATCHING DI CB
http://www.angelfire.com/elect…/cbdoctor/conjugatematch.html
"MAGIC" PERFORMED BY THE CONJUGATE MATCH
________________________________________
1. When the CONJUGATE MATCH is introduced into the picture, the SWR
can be so high as to be unacceptable by almost any CB technician's
standards (3:1, 4:1, EVEN 5:1) and still offer NO SIGNIFICANT LOSS of
signal over that of a perfect 1:1 match , IF FEED LINE ATTENUATION IS
LOW!
________________________________________
2. If a Conjugate Match is achieved, IT IS NOT NECESSARY FOR THE
ANTENNA RADIATOR TO BE CUT TO RESONANCE to obtain
maximum resonant current flow.
________________________________________
3. The feed line need not be a special length as any random length of low-loss
feed line will give excellant results.
________________________________________
4. Even though the SWR is quite high which, of course, means that there is a
high amount of reflected power on the feed line, NONE OF THAT
REFLEFCTED POWER WILL REACH THE TRANSMITTER to cause
damage to the final or any other parts in the transmitter.
________________________________________
5. WITH THE EXCEPTION TO THE POWER LOST BECAUSE OF FEED
LINE ATTENUATION, ALL of the power that is supplyed by the transmitter
will be radiated by the antenna REGARDLESS OF THE SWR. This is, of
course, the reason for the first statement above. In other words, if the SWR is
5:1 and all of the power being fed to the feed line is already being absorbed
and radiated by the antenna, there can not possibly be a significant \
improvement in radiated field even if the SWR is lowered.
________________________________________
6. The Conjugate Match, as referred to above may be effected at the transmitter
end of the feed line WITHOUT ANY SIGNIFICANT LOSS over matching
at the antenna end, which offers much more flexibility as regarding the
bandwith of the system.
________________________________________
Stated in another manner, if the Conjugate Match is effected at the output of the transmitter, the antenna NEED NOT BE A BROADBANDED ANTENNA in order to be used over a very wide range as compared to using the same antenna without the aid of the Conjugate Match. This is so because it is relatively simple to retune for the conjugate match at the transmitter end of the feed line but would be considered rediculous to do the same thing at the antenna end--especially in the situation where the antenna is a few dozen feet in the air.
DARI CONTOH2 SEMACAM DIBAWAH INI , MESKI CONTOH2 NYA UNTUK MICRO WAVE , TETAPI “CARA – CARA” NYA BISA KITA PETIK PELAJARI. MINIMAL SEBAGIAN DIANTARANYA BISA KITA PAKAI / TERAPKAN UNTUK MENGAPLIKASIKAN METODE CONJUGATE MATCHING.
http://empc1.ee.ncku.edu.tw/…/Rf_CH05_Impedance_matching_20…
setuju
BalasHapusTerimakasih mas atas kunjungan dan komentarnya.
BalasHapusSalam terbaik,
Andi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus