MENU

Senin, 08 April 2013

JANGAN HERAN JIKA TERNYATA DIA ( MEREKA ) SEDANG BERKOMUNIKASI GRATIS ANTAR NEGARA ATAU BENUA.



Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )

HT ( Handy Talky , alat komunikasi radio 2 arah ) bisa “selemah” hanya menghubungkan satpam antar lantai pada sebuah mall saja , bisa juga menghubungkan antar 2 atau lebih penggunanya beberapa puluh km atau antar kota dengan memanfaatkan repeater yang didirikan diatas bukit , atau menghubungkan kelompok penggunanya yang terpisah antar propinsi melalui echolink / interlink antar repeater.

Tapi jangan terkejut ( heran ) jika suatu saat anda menyaksikan seorang ham ( amateur radio ) di Indonesia menggunakan HT dan sedang berbicara dengan seorang ham lain ( yang juga hanya memegang HT ) di Meksiko , atau Jerman , Inggris , jepang atau bagian dunia lainnya. Selain melakukan komunikasi suara / voice , mereka juga sering melakukan komunikasi data menggunakan laptop yang dihubungkan ke HT. Dan itu mereka lakukan tanpa dikenai biaya “pulsa” ( biaya komunikasi ) apapun alias gratis.
 Namun saling komunikasi gratis antar warga negara menggunakan HT semacam itu , secara umum baru bisa dinikmati oleh para ham / amateur radio saja. Dunia amatir radio memang dunianya para penggemar kutak kutik ( melakukan berbagai penelitian , percobaan dan pengembangan radio maupun hal2 yang terkait dengannya. Mereka bukan hanya kumpulan orang2 yang praktis selalu kebanyakan mengetahui terlebih dahulu setiap ada perkembangan teknologi komunikasi dan electronic terbaru , tetapi sebenarnya merekalah didunia ini yang menjadi innovator , penggagas , pencoba dan peneliti dari perkembangan itu sendiri.

Disetiap Negara , setiap organisasi amateur radio selalu mendapat prioritas I dan tempat ( diberi hak ) berupa “slot-slot” ( disebut band band ) tertentu gelombang radio yang demikian banyak dan luas , mulai dari frekuensi terendah sampai yang tertinggi.

Di era sekarang , seorang ham mampu berkomunikasi dengan ham lainnya dengan hanya menggunakan HT , yang keduanya berada dinegara atau benua yang berbeda, bukanlah hal yang aneh lagi.
Meski JUMLAH MEREKA YANG SUDAH MAMPU MELAKUKAN ITU sudah semakin banyak , namun jika dibandingkan dengan JUMLAH SELURUH ANGGOTA dari keseluruhan organisasi amatir radio yang ada didunia , maka sebetulnya ham yang sudah mampu menguasai teknologi tersebut masih sangat kecil. Sebagian besar ham belum mampu melakukan kontak “HT to HT” antar benua semacam itu. Bahkan masih banyak ham yang belum mengenal teknologinya.

Teknologi maju itu disebut sebagai teknologi D-STAR ( D Star Communication ). Jumlah yang sudah menguasainya relative masih sangat sedikit. Hal itu bukan disebabkan oleh mahalnya peralatan karena secara umum peralatan untuk melakukan komunikasi D-Star relative murah dibandingkan dengan kemampuan sistem itu sendiri.

Yang menjadikan jumlah yg menguasai masih sedikit adalah karena ini sebuh teknologi tinggi yang menuntut pengetahuan yang cukup ( disiplin tinggi , ketertiban kerja , kepatuhan pada peraturan , serta prosedur yang “tidak terlalu mudah” untuk dipelajari ).
 D-Star BUKANLAH nama alat atau nama produk. D-Star sebetulnya adalah nama suatu Protocol atau metode ( metode kerja pada jaringan ). Setiap pengguna harus mengetahui terlebih dahulu apa yg sedang dihadapinya , bagaimana kerjanya , bagaimana “route perjalanan” signal ( voice maupun data ) nya maupun signal lawannya dsb. Jika ia salah “membangun” ( memilih dan menunjukkan jalan bagi suara dan datanya sendiri , maka semuanya itu akan “nyasar kemana mana” dan tidak pernah sampai ke destinasi yang diinginkan ( alias gagal berkomunikasi ).

Berkomunikasi menggunakan ptotocol D-Star pada prinsipnya adalah “membentuk kerjasama” antar repeater dengan jaringan internet dunia.

Beberapa pelajaran dasar tentang komunikasi D-Star bisa kita pelajari dari link berikut ini :

http://mdrc.org.au/News_Events/Newbies_Guide_to_D-Star.VK3ANZ.pdf

http://arvideonews.com/otherstuff/Repeaters_from_A_to_D_by_KN4AQ.pdf

http://www.d-star.asia/misc/D-Star+Repeater.pdf

http://zl2vh.org.nz/pdf/other/D-Star%20for%20Dummies%20(Reference%20Edition)4.0.pdf

Sementara jumlah ham yang sudah menguasai komunikasi D-Star relative masih sedikit ( disbanding jumlah seluruh ham yang ada didunia ) , ternyata sebagian ham lagi ( tentunya mereka2 yang sudah punya “jam terbang tinggi” dengan D-Star , malah sudah berlari lebih cepat lagi. Mereka sudah mulai menyusun konsep pengembangan sistem komunikasi “D-Star Masa Depan” atau yang disebut komunikasi SERA ( Spectacular , Expose , In-Depth Report ).

Saya sendiripun cukup kewalahan ( apalagi setelah non aktif dari dunia ham ) atau kesulitan mengikuti kecepatan lari dari para experirenter / pengembang didunia teknologi komunikasi ini. Lari mereka benar2 cepat sekali. Sangat tidak mudah untuk mengikutinya karena semuanya selalu sangat teknis dan memiliki prosedur2 yang “sangat Dallam dan berat” ( maksudnya complex. Membutuhkan kebiasaan pada taat prosedur dan kedisiplinan.
 Icom 92 AD itu juga bisa dipakai. Saya browsing ttg ID-51 A itu belum pernah nemu referensi tentang kekurangan kualitas audio tersebut. Jadi selama belum nemu referensi lain lagi yang semacam , maka saat ini saya ( masih ber-asumsi ) seputar adanya 2 kemungkinan yaitu :

1. Bisa jadi yang bilang bahwa ID-51 A itu audionya kurang bagus adalah penjaul/supplier yang hanya punya stock type IC-92 AD aja dan itu hanya trik agar yang datang ketokonya "nggak usah nanya2 barang yg nggak ada , dalam hatinya dia pengin pembelinya segera membeli barang yg dia punya stock nya saja".

Meski belum tentu ini yang terjadi, tetapi dalam "ilmu" perdagangan trik semacam itu teramat sering terjadi ( banyak sekali penjual yg "men-jelek2 kan" barang lain yang tidak dia jual.

2. Kemungkinan ke 2 adalah memang ada perbedaan di audionya , tapi saya yakin ( kalau "kelemahan" itu memang ada ) bukan kelemahan audio yang "parah". Saya percaya bahwa audionya ID-51 A masih sangat layak untuk dipakai berkomunikasi.

Memang bisa saja kualitas audio Icom ID-51 A tidak se "hi-fy" audionya 92 A atau 92 AD tapi kualitas audio untuk alat komunikasi, menurut saya tidak harus se "hi-fy" sound system untuk mendengarkan musik ( bahkan -misalnya- bagi penggemar SSB , audionya transceiver SSB pun bisa malah ngangeni/membuat rindu karena khas.

Dugaan saya mungkin suaranya Icom ID-51 A tidak selantang 92 AD karena ( mungkin lho ) membran speakernya dibuat dari bahan yg lebih mahal atau lebih khusus ( artinya bukan membran kertas ) untuk memenuhi syarat tuntutan standard dari Icom ID-51 A itu sendiri yang tahan air ( bisa tercelup air sampai sedalam 1 meter selama 30 menit ).

Eh , maaf , tapi enggak begitu juga sih. Tadinya saya lupa dan seingat saya ID-92 AD belum berstandard "boleh tercebur air. Ternyata ID-92 AD pun sudah tahan air.

Kalau begitu saya kembali lagi , lebih percaya pada butir 1 diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar