MENU

Senin, 08 April 2013

BAGAIMANA CARANYA AGAR ANTENNA OMNI BISA MENJADI OMNI.



( Foto ini hanya sebagai ilustrasi saja. Menunjukkan pemasangan antenna verrtical omni yg. menyebabkan pattern antenna tsb. terdistorsi sehingga bukan omni lagi. Jadi bukan mengambarkan cara pemasangan antenna vertical yang juga disisi tower namun dengan teknik tertentu agar pancarannya tetap omni , seperti yg. dijelaskan dibawah nanti ).


Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


BAGAIMANA CARANYA AGAR ANTENNA OMNI BISA MENJADI OMNI.

 Tulisan saya ini untuk menjawab pertanyaan Obin Suparno yang ingin mengetahui bagaimana c aranya agar antenna Vertical Omni Directional kita mampu benar2 memancarkan signal / gelombang radio dengan Pattern arah pancaran yang Omni Directional sesuai dengan namanya.

Seperti kita ketahui , antenna omni hanya akan memancarkan pola pancaran omni ( signal rata / sama kuat kesemua arah ) jika ia dipasang pada kondisi free space , tidak hanya sekedar memiliki ketinggian yang cukup , namun juga ( semestinya ) dipasang pada puncak tower atau tiang.

Tetapi dalam prakteknya , banyak sekali antenna vertical yang tidak terpasang diujung atas tower atau tiang , melainkan pada ketinggian tertentu pada sebuah tower atau tiang besi namun BERADA DISAMPING SALAH SATU SISI DARI TOWER / TIANG tsb.

Pada pemasangan antenna vertical didekat ( disamping ) struktur menara atau tiang semacam itu , sebetulnya kebanyakan “antenna omni” sudah tidak mampu lagi membangkitkan pola pancaran yg omni karena antenna vertical itu –disadari ataupun tidak , oleh pemiliknya- sekarang sudah dipasangi reflector pada salah satu sisinya.

Ya, logam tiang besi atau struktur baja tower disisi antenna itu menjadi reflector antenna vertical tsb. Antenna itu sekarang tak ubahnya seperti sebuah antenna 2 element ( 1driven + 1 reflector ) dengan polarisasi vertical. Pattern omni directionalnya kebanyakan sudah terdistorsi menjadi antenna dengan pattern cardioid atau bentuk pola lainnya.

Kebanyakan pemilik tidak menyadari hal ini dan tetap menyebut antennanya sebagai antenna omni.

Memang kemungkinan antenna tersebut masih bisa dipakai untuk komunikasi kesegala arah , namun umumnya pada area lokasi2 yg berada disisi “belakang” nya tower ( kalau dilihat dari arah dimana antenna berada ) signal pancarannya akan diterima lebih kecil dibanding yang kearah dihadapan sisi bebas antenna. Hal itu akibat distorsi pada pattern antenna tsb.

Jadi , bagaimana caranya agar antenna Omni kita tetap bisa bekerja menampilkan kinerja Omni ?


 Caranya adalah dengan merecovery kembali sisi2 yang terhalang oleh keberadaan tower atau tiang itu. Cara yang ditempuh adalah yang sebetulnya sudah sering anda lihat ( tapi bisa saja tidak anda sadari ) dipraktekkan pada antenna2 BTS telepon seluler , dimana ada jumlah antenna atau kelompok antenna sesuai dengan bidang towernya ( kalau towernya 3 kaki/sisi ya antennanya ada 3 grup. Kalau towernya 4 sisi ya antennanya 4 grup.

Sebetulnya pada sistem komunikasi amatir radio , CB dsb. juga berlaku cara yang sama , namun untuk tiap sisi cukup membutuhkan 1 antenna saja , sehingga total dibutuhkan 3 atau 4 bh. antenna vertical yang identik ( bisa juga 6 atau 8 antenna ).

Kita bisa memasang antenna2 ts, dengan 2 pilihan cara pasang yaitu :

1. ASAL PASANG.

Ke 3 atau 4 antenna dipasang begitu saja secara lurus atau tegak lurus dengan sudut atau bidang sisi tower. Disini yang diutamakan hanyalah “asal pembuatan phasing line dan matching transformernya benar”. Cara ini sudah akan memberikan hasil yang “lumayan” meskipun belum optimal ( kuat signal yg maksimal dan kerataan / kehalusan bentuk pattern yg lebih “bulat” / mendekati bentuk lingkaran.

2. CARA PEMASANGAN AGAR SIGNAL ( PANCARAN ) OPTIMAL.

Agar pancaran bisa optimal kesemua arah maka diperlukan teknik pemasangan antenna dengan susunan tangential ( cara yg. diajarkan oleh seorang amatir radio / W9NOO ). Tentang apa dan bagaimana pemasangan tangential itu , silahkan dipelajari sendiri dari link berikut ini :

http://www.repeater-builder.com/antenna/pdf/wr9aea-antenna-n9sn-hr09-79.pdf

Djoko H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar