MENU

Minggu, 07 Desember 2014

"SWR RENDAH BISA MEMBUNUHMU !"



"SWR RENDAH BISA MEMBUNUHMU !"

By : Djoko Haryono

MESKIPUN APA YANG TERTULIS DALAM LINK DIBAWAH NANTI ADALAH BACAAN BAGI PARA HAM SENIOR , TAPI JUGA AKAN SANGAT BAGUS BILA PARA HAM BARU / NOVICE MAU MEMPELAJARINYA.

Judulnya memang agak ( terlalu ? ) bombastis karena berbunyi “SWR RENDAH BISA MEMBUNUHMU” , tapi dengan tulisan ini W2DU / W8HKK ( M. Walter Maxwell ) ingin memberikan penekanan yang kuat / serius bahwa penunjukan SWR yang serendah mungkin ( apalagi sampai menunjukkan 1 : 1 ) adalah sesuatu yang “tidak ada gunanya”. Manfaat dan perbedaannya ( dengan nilai SWR yang tidak 1 : 1 tidaklah significant.

Dengan judul yang bombastis ( provokatif ) itu W8HKK ingin mengatakan : …. Ngapain loe susah2 mengejar SWR 1 : 1 ? Apa yang bakalan loe dapatkan ? Apa hasilnya ? …….

W8HKK bahkan memberikan contoh bahwa SWR yang tinggipun ( atau agak tinggi ? ) akan memberikan hasil ( transmisi ) yang lebih baik ASALKAN KITA MENGUASAI / MENGENAL BETUL APA YANG HARUS DILAKUKAN ( CARA YANG BENAR ) PADA RANCANGAN ANTENNA & SALURAN TRANSMISI KITA.

Walter adalah seorang expert didunia komunikasi radio. Ia sudah merancang dan terlibat dalam puluhan proyek perancangan / pembuatan antenna dan sistem radio Bumi – Ruang Angkasa ( Earth to Space Communication )., termasuk proyek ECHO I dan Tiros ESSA.
Ia merancang sistem antenna untuk modul kendaraan penjelajah bulan ( ApolloLunar Rover / Moon Buggy ). Ia terlibat dalam proyek SCORE dsb.

Bahkan pada tahun 1958 ia sudah sukses menciptakan antenna untuk program ruang angkasa / ATLAS yang akhirnya dikenal karena dari ruang angkasalah datangnya ) samasekali tidaklah significant.siaran / broadcast Ucapan Selamat Hari Natal dari Presiden Eisenhower. Ucapan Natal pertama yang disiarkan dari ruang angkasa.

Tulisan M. Walter Maxwell ( W2DU / W8HKK ) yang berjudul “ANOTHER LOOK AT REFLECTIONS” yang tidak hanya mampu “memutar balikkan pemahaman kita ( atau sebagian besar dari kita ) yang salah seputar pantulan gelombang / signal ( reflection wave ) yang muncul ketika antenna belum match” tetapi juga menjelaskan secara sangat jelas tentang mitos2 seputar SWR dsb.

Dalam daftar referensi2 ( bacaan ) saya , tulisan W8HKK ini termasuk yang saya beri nilai “Bintang 5”.

Meski isinya ( kemungkinan besar ) lebih cocok ( = lebih mudah dipahami ) para ham senior , namun akan sangat baik bila para pemula juga mempelajarinya meskipun akan sangat banyak penjelasan2 yang seakan berlawanan / sangat berbeda dengan apa yang diyakininya sampai saat ini.

Jadi , janganlah kita terlalu “termakan” kebiasaan / budaya umum yang selalu “mengejar penunjukan SWR serendah mungkin”.

 http://homepages.ipact.nl/~pa1are/tuner/reflections.pdf 



Ketika semua orang "berlomba lomba" mencapai SWR 1 : 1 agar reflected power tidak muncul , W8HKK ( Maxwell ) justru malah menyenangi adanya reflected power. SWR 1 : 1 bukanlah sesuatu yang penting baginya.

Dia mengatakan bahwa adanya reflected power itu malah memberikan keuntungan baru. Jika kita tahu caranya bagaimana "mengelola dengan benar" ( mengontrol ) gelombang pantulan liar itu , kita akan mendapat bonus bisa lebih mudah menaikkan ( melebarkan ) bandwidth.

Kalau kita pelajari , banyak ajaran ajarannya yang ( terasa ) bertentangan dengan apa yang kebanyakan orang yakini selama ini.

RALAT.
Pernyataan saya tadi bahwa "SWR rendah bisa membunuh" itu hanya sekedar "eye catcher" atau gaya bahasa agar tulisan W8HKK jadi lebih menarik , rupanya kurang tepat.

Setelah saya ingat2 lagi apa yang pernah ditulis W8HKK , dia memang serius ingin mengatakan bahwa SWR yang rendah memang bisa lebih mudah "membunuh" orang.

Maksudnya begini. Kita membandingkan antar 2 orang amatir radio. Orang yang pertama sudah berhasil mendapatkan SWR ( misalnya ) 1.4 : 1 dan dia merasa itu sudah bagus. Dia yakin bahwa dia tidak perlu "ngotot" berusaha mati2 an agar mencapai SWR 1 : 1 sebab kalaupun dia dapatkan 1 : 1 , maka station lain ( lawan komunikasinya ) tetap tidak akan melihat adanya kenaikan apapun pada S-meter/Signal Strengthnya.
 
Jadi orang pertama ini sudah berhenti meng kutak kutik antennanya dan langsung menggunakannya untuk berkomunikasi.

Kita bandingkan dengan amatir lainnya/kedua yang sudah terbiasa selalu "berusaha mati2an untuk bisa mencapai SWR 1 : 1" ( padahal -kata W8HKK- hampir semua amatir melakukan pengukuran SWR yang salah yaitu "dari ujung coax yang keliru" yaitu yg didekat TX ).

Maka , ini lagi2 menurut W8HKK , ham atau orang ( siapapun ) yang selalu terpaku berusaha mati2an agar bisa mencapai SWR 1 : 1 PASTILAH IA MEMBUTUHKAN ( = PERLU ) NAIK TURUN TOWER LEBIH SERING UNTUK MELAKUKAN PENYETELAN ANTENNA , DIBANDING ORANG YANG SUDAH BISA MENERIMA SWR 1.4 : 1 TADI . Atau amatir tadi perlu naik turun atap / genting lebih sering.

Menurut Maxwell , SEMAKIN SERING KITA NAIK TURUN TOWER ATAU NAIK TURUN ATAP , SEMAKIN BESAR RESIKO UNTUK TERJATUH , ATAU TERSENGAT LISTRIK dsb. dsb.

Itulah yang dia maksud dengan SWR RENDAH AKAN ( LEBIH RISKAN ) MEMBUNUHMU
Memang , suka atau tidak suka itu adalah fakta ( bahwa semakin kita berusaha belajar , akan semakin kita sadari bahwa yang sudah kita ketahui itu "belum ada apa2nya" , alias masih demikian banyak kebenaran diluar sana yang belum kita ketahui.

5 komentar:

  1. Malam om Andi, gimana kabarnya? Terakhir ketemu Desember 2013, kalo ga salah udah balik lagi ke Cianjur ya?
    Kalo saya selama ini tuning antena belom pernah dapet 1:1.0 om, paling-paling mentok di 1:1.1 itu pun geser beberapa puluh KHz dari frekwensi yang diinginkan, cape utak atiknya, kalo udah nyentuh 1:1.3 udah stop. Kalo masih 1:1.5 ato 1:1.4, masih terus dicari yang paling minimum, max 1:1.3 baru stop. Settingnya pake analyzer om, kabel diset 1/2 lambda dulu pake dummyload.
    Yang rada aneh untuk artikel satunya lagi om, yang ngomong SWR tinggi ga masalah. Bukannya kalo SWR udah diatas 1:2.0 itu udah danger ya? Belom pernah nyobain sih, tapi kan gondok juga om kalo pas udah dicobain ternyata finalnya gosong...

    BalasHapus
  2. Hallo ma Niksen,

    Terimakasih ya...atas kunjungan dan komentarnya di blog RT.

    Betul mas terakhir kita ketemu bulan Desember 2013 lalu ketika saya masih tinggal di Denpasar, Bali dan sekarang saya sudah balik dan menetap di Cianjur.

    Salam terbaik,
    Andi

    BalasHapus
  3. Yang setuju artikel ini silahkan transmit dengan SWR setinggi mungkin. Ditunggu hasilnya :-)

    BalasHapus
  4. ihh ada om niksenh di blog om andi... salam kenal ya om. semoga blognya tetep banyak pengunjung dan sebagai lahan pembelajaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Kang Hudi,

      Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya di blog RT ini kang...

      Amin...semoga bermanfaat untuk kita semua kang

      Salam terbaik,
      Andi

      Hapus