MENU

Minggu, 07 Desember 2014

COIL & ANTENNA TERBUAT ( BERLAPIS ) EMAS ? “TIDAK ADA” MANFAATNYA ! ( “TIDAK TAMPAK” PERBEDAANNYA JIKA DIBANDING DENGAN PERAK ).






COIL & ANTENNA TERBUAT ( BERLAPIS ) EMAS ?
“TIDAK ADA” MANFAATNYA ! ( “TIDAK TAMPAK” PERBEDAANNYA JIKA DIBANDING DENGAN PERAK ).

By : Djoko Haryono




Senang membaca bahwa semakin banyak rekan2 ham & experimenter yang sudah ( atau baru memulai ) bereksperiment dengan menggunakan coil & antenna berlapis perak dan bahkan emas ( sebagian lebih kecil lagi sudah melangkah implementasinya sampai mencakup cavity , impedance transformer , power divider / splitter ).

Sejumlah kecil bahkan sudah memasuki tahap produktif. Promosi / iklannya sudah beredar yang isinya penawaran penjualan produk “berlapis emas /perak” hasil karya mereka , atau juga menerima pesanan.

Namun seberapa effektifkan jika sebuah inductor ( coil ) dan atau antenna dibuat dari ( atau lebih tepat dilapis ) emas dan atau perak ?

Berikut ini adalah pandangan pribadi saya. Silahkan dikoreksi jika ternyata jalan pikiran saya yang sesat ( namun harap didukung dengan data2 , parameter dan atau referensi yang jelas ).

01. Improvement dari ( mereka yg. semula menggunakan bahan ) tembaga , berganti ke bahan yang “dilapis” perak , AKAN MEMBERIKAN HASIL PENINGKATAN EFFISIENSI / KINERJA COIL ATAU ANTENNA SECARA CUKUP SIGNIFIKAN ( dengan catatan ….. “penataan” / perhitungan perancangan dari antenna / inductor TETAP PERLU DILAKUKAN SECARA BENAR ATAU AKURAT ….. contoh : meskipun bahan ditingkatkan dari alumunium atau tembaga ke bahan berlapis perak , tetapi penyetelan resonansinya tidak tepat , tetap saja hasilnya tidak akan lebih baik ).

02. Demikian juga pergantian dari bahan tembaga ( atau yg lebih rendah , almunium ) menjadi yang “berlapis emas” , akan bisa memberikan hasil kenaikan effisiensi dari sistem antenna dan atau matching transformer dsb.

03. Namun menurut pendapat saya , adalah salah / keliru jika ada teman yang berpandangan bahwa kita akan memperoleh peningkatan effisiensi lagi jika kita melangkah / mengganti sistem “berlapis perak” ( silver plated ) menjadi “berlapis emas” ( gold plated ).

MENURUT SAYA , PENINGKATAN ITU TIDAK ADA !!
Tidak akan kita dapatkan peningkatan effisiensi transmisi ( pancaran ) jika kita berpindah dari perak ke emas !! Yang akan terjadi justru sedikit penurunan.

04. Kalaupun ada kenaikan effisiensi ( dari perak ke emas ) , maka yang disebut effisiensi itu bukanlah “effisiensi resistansi” ( baca sebagai “pancaran” ) melainkan effisiensi untuk “emas yang lebih tahan oksidasi dalam jangka waktu yang lebih panjang dibanding perak”.

Dalam menghadapi pilihan tsb. saya akan lebih memilih perak dibanding emas. Kalau sistem saya berlapis perak akan memiliki pancaran yg. lebih kuat namun daya tahannya terhadap korosi / oksidasi “hanya” ( katakanlah ) 30 tahun , sedangkan jika saya gunakan sistem yang sama namun berlapis emas pancarannya akan lebih lemah dibanding perak tetapi tahan korosi ( katakanlah ) sampai 60 tahun , maka saya akan memilih yang effisiensi pancarannya lebih tinggi yaitu perak , daripada memilih emas.

05. “BERLAPIS EMAS” LEBIH LAYAK UNTUK DIPILIH HANYA UNTUK TUJUAN2 TERTENTU SAJA.
Menurut saya hanya ada 3 alasan atau penyebab yang layak , mengapa seseorang memilih menggunakan inductor atau antenna ( atau benda apapun yang “bisa terlihat mata” ) berlapis emas atau terbuat dari emas , dan bukan perak :

AAA
Ketidak pahaman ( = tidak tahu ) bahwa perak justru memiliki nilai resistansi yang lebih rendah dibanding emas. Mereka ini hanyalah kelompok yang hanya sekedar / suka “ikut2 an saja”.

BBB
Alasan gengsi atau prestige. Kalau seorang putera mahkota / pangeran dari Timur Tengah / Arab atau keluarga Sultan Brunei memiliki tempat tidur , mobil , antenna atau perabotan / hiasan yang berlapis emas ( bahkan emas murni ) , hal itu selama ini akan dianggap wajar ( tidak aneh ) dimata masyarakat awam karena mereka adalah kalangan “aristocrat / bangsawan” yang uangnya berlimpah. Bagi mereka , emas dan berlian adalah sebuah simbol status dan bukan “kebutuhan / tuntutan teknis / teknologi”.

CCC
Kelompok ke 3 adalah mereka yang membuat antenna atau inductor ( atau komponen lainnya ) berlapis emas karena merasa hal itu benar2 merupakan kebutuhannya. Mereka paham betul tentang “Apa yang sedang dihadapinya dan apa yang dilakukannya”. Tindakannya dilandasi oleh pemahaman yang ( sudah ) benar.

Mereka merancang atau membangun sistem antenna yang ( akan ) dalam jangka panjang akan berada dalam lingkungan atau terpapar kondisi yang sangat berat / ekstrim yang sangat beresiko terjadinya oksidasi / korosi berat seperti di lingkungan2 yg penuh uap bahan kimia atau partikel2 debu kimia yg sangat korosif , temperatur tinggi , ultra violet. Peralatan semacam itu bisa ditemukan terutama pada satelit2 ataupun dilingkungan industri atau kawasan tertentu.

Demikian juga mengapa “benang emas” alias “kawat2 emas super halus” dipakai sebagai penghantar penyambung bagian dalam kaki2 rangkaian IC ( Integrated Circuit ) , hal itu juga karena kebutuhan teknis “koneksi & resintansi yg lebih stabil / tahan dalam jangka lama” tersebut , apalagi mengingat “kawat rambut” tsb. penampangnya demikian kecilnya sehingga sangat rawan terhadap pengaruh oksidasi jika bahannya bukan emas.

JADI APAKAH PILIHAN YANG TERBAIK BAGI KITA ? BERLAPIS PERAK ATAU EMAS ?
Kalau kita mencoba mencermati sedikit lebih detil seputar property ( sifat2 ) perak / silver dan emas / gold , maka bagi saya PERAK MENJADI PILIHAN YANG LEBIH BAIK DIBANDING EMAS , UNTUK SEBAGIAN BESAR IMPLEMENTASI ( PENGGUNAAN ). Meski lebih “murahan” tetapi perak justru memiliki resistansi terendah dibanding berbagai material lainnya , termasuk juga emas. Bukankah itu –yang lebih baik tapi malah lebih murah- justru lebih menguntungkan bagi para praktisi ?!?!

Emas bisa saja kita perlukan , TETAPI HANYA UNTUK KONDISI2 KHUSUS YANG TERBATAS.
MENGAPA ( APA DASARNYA ) SAYA KATAKAN BAHWA LAPISAN PERAK SECARA UMUM JAUH LEBIH MENGUNTUNGKAN DIBANDING LAPISAN EMAS ?

Coba saja kita cermati ( Saya menggunakan patokan Pender – McIL Wain ).
Jika pada daftar properties material2 dibawah ini “Resistivity dalam Micro Ohm” dalam o C saya singkat dengan R , Temperature Coefficient dalam o C saya singkat dengan TC , Maximum Working Temperature dalam o C dengan MWT , Density dalam gr/cm3 dengan D , Tensile Strength dalam lb/in2 , Coefficient Lin. Expansion 10 -6 X ( per o C ) dengan CLE , maka properties masing2 bahan tersebut adalah sbb. :

PERAK / SILVER ( 99.78 % Pure ) :
R 18 o = 1.629
TC 20 α = 0.0038
MWT = 500
D = 10.5
TS ( annealed ) = 42,000
CLE 18.9
PERAK / SILVER ( Electrolytic ) :
R 0 o = 1.468
TC 0 - 100 α = 0.00400
EMAS / GOLD ( 99.9 % )
R 0 o = 2.22
TC 18 - 100 α = 0.00368 20 α = 0.0034
MWT = 500
D = 19.3
TS ( annealed ) = 20,000
CLE 14.12
ALMUNIUM / ALUMINUM ( Pure )
R 0 o = 2.62
TC 0 - 100 α = 0.00423
ALMUNIUM / ALUMINUM ( Wire 61 % Cond. )
R 0 o = 2.607 R 20 = 2.828
TC 18 α = 0.0039
MWT = 300
D = 2.7
TS ( annealed ) = 35,000
CLE 24

TEMBAGA / COPPER ( dibagi dalam 3 standard yaitu annealed , electrolytic dan hard drawn ).
Daftar propertiesnya tidak saya tulis disini.

Untuk electrical resistancenya berbagai jenis alloy , secara umum yang digunakan sebagai standard adalah ( mengacu pada ) campuran NICKEL & CHROMIUM sebagai standard.
Sebagi patokan dasar digunakan campuran 80% Nickel dan 20% Chromium. Pada komposisi tsb. Nickel Chromium Alloy tersebut memiliki ketahanan terhadap oksidasi yang cukup baik dan ketahanan temperature kerja sampai 1100 o C.

Dengan merubah komposisi ( prosentage ) pencampuran ( plus juga prosentage penambahan iron , copper , manganese , zinc dan cobalt , akan bisa didapatkan berbagai tingkatan Resistivity , Temperature Coefficient , Melting point , Magnetic properties , Heat & Corrotion Resistivity sesuai yang kita butuhkan.

Bahan bahan konduktor sendiri dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu Kelompok Good Conductor ( = semua logam ) dan kelompok Resistive Conductor yaitu Non Metallic atau disebut juga sebagai kelompok Metalloid ( Carbon , Silicon dan Boron ). 3 bahan ini memiliki tingkat penyaluran panas yang agak baik tetapi memiliki non metallic mechanical properties.

JADI KALAU SAYA DIMINTA MEMILIH , APAKAH YG. AKAN SAYA PILIH ?
Kalau saya diminta memilih , saya akan memilih yang “berlapis perak” , dan bukan yang “berlapis emas”. Ngapain milih emas yang resistansi spesifiknya 1.468 micro-Ohm cm daripada emas yang 2.22 micro-Ohm cm itu.

Tapi tentu saja kalau jumlah bagian ( lapisan ) emasnya tebal , ya saya lebih memilih antenna atau peralatan emas dibanding yg perak. Barang itu bisa saya jual lagi , baru uangnya untuk beli antenna berlapis perak. Uang hasil “penukaran ulang” itu pasti masih berlebih , bisa untuk makan “Rawon Setan Surabaya” ber-kali2.

Tapi kalau dalam kondisi umum / biasa , ngapain saya milih antenna berlapis emas. Apalagi , salah2 baru aja dipasang udah ditodong penjahat.
CONTOH GOLD PLATED ANTENNA

Kalau yang dibawah ini –menurut saya- akan lebih bagus performancenya kalau menggunakan Silver plated saja. Gold plated sih bagus juga tapi itu bagi tujuan menghadapi lingkungan yang sangat korosif ( atau untuk tujuan prestige / status social ).

K40 GOLD PLATED STAINLESS STEEL CB MOBILE ANTENNA REPLACEMENT WHIP 57 1/4 INCH

Price: $17.95

K40 Antennas & Accessories K-100G 57.25 Gold Plated Stainless Steel Whip – K40 Antenna Accessory
• 17-7 Stainless Steel 57.25″ Whip Antenna with Gold Plated Finish.
• Special Radiused Tip to Dissipate Static No Static Ball to get Knocked Off

http://redmancbparts.com/k40-gold-plated-stainless-steel.../

INI BARU BETUL ( EFFISIEN ). SILVER PLATED ANTENNA WITH GOLD PLATED CONNECTOR.

Product Description
SHAKESPEARE Mariner 8900 8' 6dB VHF Antennawith Silver-Plated Elements & Gold-Plated Connector
Model # 6966071 | Mfg # 8900
$219.99

The Mariner 8900 features a maximum range antenna rig with an integrated extra-tough fiberglass radome. For windy conditions, high speeds and rough seas, this rugged unit stands up strong when mounted on hard tops, T-tops and radar arches. Silver plating beefs up performance for crystal clear communication. Includes ‘no-solder’ gold centerpin, PL-259 connector.
 
• Application: Premium Marine VHF
• Gain: 6dB
• Length: 8'
• Material: Fiberglass w/polyurethane finish
• Elements: Silver-plated brass
• Base Type: Stainless steel
• Lead: 20' RG-8X Coax, PL-259

• Warranty: Five years

http://www.westmarine.com/.../shakespeare--mariner-8900-8...

K40 Gold Plated Stainless Steel Cb Mobile antenna Replacement WHip 57 1/4 Inch
redmancbparts.com


 
K40, Whip Antenna with Gold Plated Finish.


Kalau yang diinginkan adalah pengaturan kebutuhan kekuatan konduktornya ( kekuatan fisik bahan ) dibanding resistansinya dari tembaga ( copper ) untuk listrik , pencampuran antara Copper dengan Beryllium sering dilakukan.

Tergantung dari komposisi ( persentagenya ) maka Bertllium Copper Alloy ini memilik Tensile Strength antara 70.000 - 180.000 psi. Ada 2 macam heat treated untuk pembuatan alloy tsb. :

1. Heat treated untuk mendapat hardness tertinggi.
2. Heat treated untuk mendapat conductivity tertinggi.

ANGKANYA SEDIKIT BERBEDA TETAPI URUTANNYA TETAP SAMA
( ARTINYA RESISTIVITY PERAK/SILVER TETAP LEBIH BAIK DARI EMAS/GOLD ).

Yang dibawah ini berasal dari sumber referensi lain lagi yaitu dari Wikipedia. Hanya angkanya saja yg sedikit berbeda dengan data dari buku saya yg sudah saya simpan / beli sejak tgl 8 Desember 1981 , tetapi urutan "keunggulan" bahan2 tsb. TETAP SAMA sejak dulu>

Perak/Silver tetap paling unggul ( resistansinya paling rendah ) , lalu dibawahnya ada emas/gold , ke 3 adalah tembaga dan ke 4 alias "terburuk" adalah almunium.

Sumber2 referensi lainnya lagi hasilnya ya sama saja.

Tapi kalau dilihat dari segi ketahanannya terhadap oksidasi , emas lebih bagus dari perak.

Jadi saya yakin bahwa kalau ada yang bereksperiment dan hasil effisiensi antennanya justru emas diatas perak , coba diteliti ulang lagi lebih cermat dimana "something wrong"nya.

http://en.wikipedia.org/.../Electrical_resistivity_and...

Silver
1.59×10−8 6.30×107 0.0038 [16][17]

Copper
1.68×10−8 5.96×107 0.003862 [18]

Annealed copper[note 2]
1.72×10−8 5.80×107 0.00393 [19]

Gold[note 3]
2.44×10−8 4.10×107 0.0034 [16]

Aluminium[note 4]
2.82×10−8


Electrical resistivity (also known as resistivity, specific electrical resistance, or volume resistivity) is an intrinsic property that quantifies how strongly a given material opposes the flow of electric current. A low resistivity indicates a material that readily allows the movement of electric c…

en.wikipedia.org

4 komentar:

  1. antara tembaga dng kuningan lbh bagus yg mana bang daya pancarnya

    BalasHapus
  2. antara tembaga dng kuningan yg nana daya pancar kbh bagus

    BalasHapus
  3. Kuningan dengan aluminium lebih bagusan yang mana ya, daya pancarnya?

    BalasHapus
  4. Untuk antena pemancar bagus dari almunium, biasa nya kuningan untuk penghantar listrik..
    Untuk antena wifi biasanya pake bahan kuningan

    BalasHapus