Hallo rekan2 setia pengunjung blog Radio Tengkorak...
Semoga semuanya dalam keadaan baik dan tetap masih mencintai hobinya masing2 dan salam terbaik dari saya :-)
Alhamdulillah kita bisa bertemu lagi pada artikel berikut ini mengenai Modifikasi Radio Transceiver FT-300C, yang mudah2an bisa bermanfaat buat rekan2 sehoby yang masih bingung bagaimana cara memodifikasi radio ft300c ini.
Dan bagi rekan2 yang sudah mengetahuinya/para pakarnya, saya berharap bisa membantu untuk memberikan tambahan informasi mengenai modifikasinya agar tetap diantara rekan sehoby ini bisa saling membantu atau sharing informasi.
Setelah artikel sebelumnya yang membahas tentang modifikasi
Yaesu FT180A, maka untuk kesempatan ini saya akan sedikit membahas tentang
modifikasi Yaesu FT300C.
Radio Transceiver Yaesu FT300C mungkin merupakan mbahnya
dari Yaesu FT180A hehehe…yang juga sebelum FT180A ada keturunan lainnya
yaitu FT125C.
Jadi kalau kita amati dari ketiga keluarga Yaesu ini ada
beberapa kesamaan misal ketiganya sama2 memiliki 6 rotary channel yang tiap
channelnya menggunakan x’tal untuk frekwensi kerjanya.
Sama2 ketiganya memiliki X'tal BFO 10.7 MHz dengan Crystal Filter 10.6985MHz.
Sama2 ketiganya memiliki X'tal BFO 10.7 MHz dengan Crystal Filter 10.6985MHz.
Namun tentunnya ada juga perbedaannya seperti pada FT300C
dan FT125C sama2 menggunakan lampu tabung/tube lamp pada bagian driver dan
final tx nya.
Sedangkan pada FT180A sudah menggunakan transistor semua pada bagian driver dan finalnya.
Sebenarnya ada kelebihan yang sangat menonjol yang dipunyai oleh FT300C ini yaitu mempunyai audio rx yang sangat empuk pada nada low nya, dan cukup sesuai dengan bentuk fisikya yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.
Sehingga sangat cocok untuk yang hobi SWL ( Short Wave Listening ) atau BCL ( Broad Cast Listening ).
Sedangkan pada FT180A sudah menggunakan transistor semua pada bagian driver dan finalnya.
Sebenarnya ada kelebihan yang sangat menonjol yang dipunyai oleh FT300C ini yaitu mempunyai audio rx yang sangat empuk pada nada low nya, dan cukup sesuai dengan bentuk fisikya yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.
Sehingga sangat cocok untuk yang hobi SWL ( Short Wave Listening ) atau BCL ( Broad Cast Listening ).
InsyaAlloh, pada artikel yang lain berikutnya akan saya
bahas juga tentang modifikasi Yaesu FT125C.
Sama seperti halnya pada FT180A, untuk memodifikasi Yaesu FT300C ini bisa dengan menggunakan X'tal Oscilator atau dengan menggunakan HXO/PLL/FLL ataupun yang lagi ngetop saat ini yaitu dengan menggunakan DDS VFO, silahkan dipilih sesuai selera anda
Saya pribadi lebih memilih menggunakan DDS VFO saja :-)
Memang agak sedikit ribet kalau kita menggunakan X'tal Oscilator yang hanya bisa 6 channel pada satu band saja, kecuali ada saklar rotary tambahan yang dipasang untuk perluasan bandnya.
Selain itu untuk bekerja pada satu band dengan 6 channel xtal, ada pekerjaan tambahan lagi yaitu kita harus menjumper pin2 pada saklar rotary channelnya supaya coil bpf yang telah dibuat bisa tetap bekerja pada satu band walaupun saklar rotary diputar dari CH 1 sampai CH 6 tanpa harus ikut berpindah coil bpf nya dan yang harus pindah hanya xtalnya saja.
Jadi jelaslah bahwa pekerjaan modifikasinya akan lebih ringan/simple apabila menggunakan PLL atau DDS.
Cukup hanya membuat 4 buah coil saja untuk setiap bandnya tanpa harus ada pekerjaan tambahan untuk jumper menjumper pada pin2 saklar rotary channelnya.
Tapi dalam contoh artikel memodifikasi FT300C kali ini saya masih menggunakan X'tal Oscilator 6 channel yang bekerja pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz, lagian pekerjaan modifikasinya sudah saya lakukan jauh hari sebelum DDS menjadi populer di Indonesia dan waktu itu masih didominasi sama PLL dan FLL.
Sama seperti halnya pada FT180A, untuk memodifikasi Yaesu FT300C ini bisa dengan menggunakan X'tal Oscilator atau dengan menggunakan HXO/PLL/FLL ataupun yang lagi ngetop saat ini yaitu dengan menggunakan DDS VFO, silahkan dipilih sesuai selera anda
Saya pribadi lebih memilih menggunakan DDS VFO saja :-)
Memang agak sedikit ribet kalau kita menggunakan X'tal Oscilator yang hanya bisa 6 channel pada satu band saja, kecuali ada saklar rotary tambahan yang dipasang untuk perluasan bandnya.
Selain itu untuk bekerja pada satu band dengan 6 channel xtal, ada pekerjaan tambahan lagi yaitu kita harus menjumper pin2 pada saklar rotary channelnya supaya coil bpf yang telah dibuat bisa tetap bekerja pada satu band walaupun saklar rotary diputar dari CH 1 sampai CH 6 tanpa harus ikut berpindah coil bpf nya dan yang harus pindah hanya xtalnya saja.
Jadi jelaslah bahwa pekerjaan modifikasinya akan lebih ringan/simple apabila menggunakan PLL atau DDS.
Cukup hanya membuat 4 buah coil saja untuk setiap bandnya tanpa harus ada pekerjaan tambahan untuk jumper menjumper pada pin2 saklar rotary channelnya.
Tapi dalam contoh artikel memodifikasi FT300C kali ini saya masih menggunakan X'tal Oscilator 6 channel yang bekerja pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz, lagian pekerjaan modifikasinya sudah saya lakukan jauh hari sebelum DDS menjadi populer di Indonesia dan waktu itu masih didominasi sama PLL dan FLL.
Sebelum lebih jauh membahas sedikit modifikasinya dan untuk mengenal lebih dalam lagi, mari kita lihat dulu jeroannya atau bagian2 daripada Yaesu FT300C ini seperti pada foto2 berikut dibawah ini.
Yaesu FT300C, tampak depan atas |
Yaesu FT300C, tampak depan bawah |
Yaesu FT300C, tampak belakang atas |
Yaesu FT300C, bagian IF - AF |
Yaesu FT300C, close up Crystal Filter 10.6985MHz |
FT300C, bagian X'tal Oscilator Unit |
Foto diatas adalah bagian xtal oscilator untuk 6 channel yang saya kerjakan pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz dengan nilai masing2 xtalnya 22.1184MHz.
Sebenarnya untuk penempatan masing2 xtal secara default tempatnya dalam box xtal oven atau dipasang diluarnya kemudian saya pindah pada tempat xtal yang kosong disebelahnya untuk memudahkan penalaan frekwensinya seperti terlihat pada gambar.
Yaesu FT300C, bagian LPF ( Loading Coil and Trimer Capasitor ) |
Untuk memodifikasi Yaesu FT300C, menurut saya lebih simple dibandingkan memodifikasi FT180A, tentunya dalam keadaan radio normal tanpa kendala.
Kendala yang saya jumpai di lapangan dalam melakukan
modifikasi ft300c ini adalah sering dijumpainya kondisi daripada lampu tabung
yang emisinya rata2 sudah turun atau kita katakan lampu tabungnya sudah lemah,
sehingga terkadang hanya bisa memancarkan beberapa puluh watt saja atau kurang
dari 50 watts.
Sering saya jumpai juga selain lampu final tx tipe 6JS6
lemah, untuk lampu driver tx tipe 12BY7A kebanyakan sudah lemah juga dan perlu
diganti dengan yang lebih baik agar dorongan untuk lampu final cukup.
Kalau rekan2 punya beberapa lampu cadangan seperti 12BY7A
bisa dibuktikan dengan cara menukar-nukarnya dan hasilnya pasti berlainan
antara lampu yang satu dengan yang lainnya.
Tentunya hasil yang lebih besar akan diperoleh apabila pakai
lampu yang lebih baru lagi, demikian juga untuk lampu final 6JS6 bisa
dibandingkan satu sama lainnya dengan cara menukar-nukarnya juga.
Mungkin dengan cara menukar-nukar lampu dan membandingkan hasilnya
antara yang satu dengan yang lainnya adalah cara yang paling akurat untuk sementara
apabila kita tidak mempunyai alat ukur emisi lampu tabung.
Namun cara seperti tersebut kendalanya kita harus mempunyai
beberapa lampu tabung dan ini tidak praktis.
Pada jaman sekarang ini untuk lampu final tx 6JS6 agak sukar
didapat.
Kalaupun dapat biasanya lampu bekas pakai juga, bukan barang baru
yang terkadang hasilnya sama saja dengan lampu yang kita punya sebelumnya dan yang paling buruk bahkan sudah
mati/habis emisinya, kalaupun meningkat powernya hanya sedikit saja tidak significant.
Untuk mengatasi hal tersebut untuk lampu final tipe 6JS6
bisa diganti dengan tipe lampu final lainnya seperti tipe 6146, seperti yang
sudah saya lakukan pada modifikasi FT300C yang kedua kalinya.
Lampu tipe 6146 lebih mudah didapat dipasaran elektronik
pada saat ini dan bahkan yang barupun masih banyak apabila dibandingkan dengan
lampu bawaan ft300c aslinya yaitu 6JS6 dan harga lampu 6146 lebih murah lagi.
Tapi memang agak sedikit repot mengerjakannya karena kita
harus mengganti dua buah soket lampunya dan merakit kembali komponen2
pendukungnya, juga harus diperhatikan dalam penempatan lampu pada soketnya jangan
sampai mentok mengenai plat cover/pengaman atas lampu apabila posisi soket
sejajar dengan chasisnya.
Silahkan sedikit dimodif dalam pemasangan/penempatan soket
lampu supaya posisinya agak masuk ke arah bawah/kolong chasis agar bagian
top/plate lampu tidak mengenai plat cover pengaman apabila dipasang nantinya.
Diluar kendala yang sudah saya sebutkan tadi dan apabila
tidak ada kendala lainnya atau anggap saja radio dalam keadaan normal, maka dengan
hanya merubah/menggulung ulang coil T1, T2, T3, T4 sesuai dengan band/frekwensi
kerja yang kita tentukan kemudian memasangkan xtal sesuai frekwensi kerjanya kemudian menyesuaikan jumlah lilitan dan tuning dua buah kapasitor yang berfungsi sebagai lpf nya,
maka radio ini bisa hidup normal baik untuk tx maupun rx.
Mari kita mulai membahas cara modifikasinya lebih mendalam lagi sbb :
Silahkan lihat foto dibawah ini, fokus pada lubang2 yang berderet ke kanan ada 6 lubang yang menandakan untuk 6 channel.
Dihitung dari kiri ke kanan : CH 1, CH 2, CH 3, CH 4, CH 5, CH 6
Dan masing2 channel yang berderet ke bawah ada 4 lubang yang sesuai urutan dari bawah ke atas : T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : TX Pre Driver, T4 : TX Driver.
Coil T1 dan T2 untuk bagian receive/rx saja,
Coil T3 dan T4 untuk bagian transmit/tx saja
Jadi untuk memodifikasi radio ft300c ini hanya merubah/membuat lilitan T1, T2 untuk rx dan T3, T4 untuk tx
Mari kita mulai membahas cara modifikasinya lebih mendalam lagi sbb :
Silahkan lihat foto dibawah ini, fokus pada lubang2 yang berderet ke kanan ada 6 lubang yang menandakan untuk 6 channel.
Dihitung dari kiri ke kanan : CH 1, CH 2, CH 3, CH 4, CH 5, CH 6
Dan masing2 channel yang berderet ke bawah ada 4 lubang yang sesuai urutan dari bawah ke atas : T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : TX Pre Driver, T4 : TX Driver.
Coil T1 dan T2 untuk bagian receive/rx saja,
Coil T3 dan T4 untuk bagian transmit/tx saja
Jadi untuk memodifikasi radio ft300c ini hanya merubah/membuat lilitan T1, T2 untuk rx dan T3, T4 untuk tx
FT300C, bagian BPF ( plat cover belum dibuka ) |
Agar tidak keliru dalam memasang ke 4 coil yang sudah dibuat, maka saya tandai urutan tempatnya dengan kertas stiker seperti pada foto di bawah ini :
FT300C, Close up bagian BPF ( plat cover belum dibuka ) |
Dan foto berikut dibawah ini adalah close up bagian bpf yang plat cover penutupnya sudah dibuka sehingga jelas terlihat soket2 coil untuk ke 6 channelnya.
Untuk modifikasi satu band, cukup buat lilitan/coilnya satu deret saja menurun ( T4, T3, T1, T2 ), seperti pada foto dibawah deretan yang digunakan pada CH 1, kecuali untuk beberapa band maka harus dibuat lagi lilitan untuk band lainnya dan ditempatkan misal pada CH 2, CH3 dst.
FT300C, Close up bagian BPF ( plat cover sudah dibuka ) |
4 buah coil yang perlu dimodif/digulung ulang sesuai dengan frekwensi kerja yang diperlukan |
Gambar dibawah ini adalah cara membuat lilitan pada koker T1, T2, T3, T4 yang berdiameter 8mm, dengan jumlah lilitan dan nilai kapasitor pada keterangan gambar tersebut untuk bekerja pada 26 Meter/11MHz dari 11.400 - 11.4500MHz.
Tapi saya mengerjakannya hanya 6 channel saja dengan xtal 22.1184MHz mulai dari CH 1 : 11.405MHz, CH 2 : 11.410MHz, CH 3 : 11.415MHz, CH 4 : 11.420MHz, CH 5 : 11.425MHz, CH 6 : 11.430MHz.
Rumus untuk menghitung nilai xtal untuk frekwensi kerja sama seperti pada FT125C dan FT180A yaitu :
X'tal = Frek kerja + Frek IF (10.7MHz) untuk mode USB
Contoh :
X'tal = 11.420MHz + 10.7MHz = 22.12MHz.
Sedangkan xtal yang tersedia dipasaran elektronik adalah 22.1184MHz, tapi dengan bantuan kapasitor trimmer yang dipasang secara seri dengan xtal 22.1184MHz ke ground maka frekwensi kerjanya dapat ditepatkan dengan cara meng adjust kapasitor trimmer tsb misal ditepatkn di 11.420MHz.
Untuk CH 1, CH 2, CH 3, sesuai dengan hasil dilapangan bisa diperoleh dengan cara membuang kapasitor trimmernya dan menggantikannya dengan sebuah coil berinti ferit berdiameter 5mm, kemudian lilitkan kawat email 0.2mm sebanyak 5 - 15 lilit, bisa dicoba-coba jumlah lilitannya sampai tepat diperoleh frekwensi yang tepat untuk 11.405, 11.410 dan 11.415MHz dengan cara meng adjust inti feritnya sampai tercapai frekwensinya.
Untuk CH 4, CH 5 dan CH 6, tetap memakai trimmer kapasitor aslinya namun apabila dirasa frekwensi yang didapat kurang tepat atau tidak stabil bisa diatasi dengan cara mempararelkan xtalnya, terutama untuk 11.430MHz keatas biasanya frekwensi stabil dapat diperoleh dengan cara mempararelkan 2 sampai 3 buah xtal.
Posisi Lilitan Coil/BPF untuk 26M ( 11MHz ), tampak atas. Diameter koker 8mm dan diameter kawat email 0.4mm |
Sesuai urutan yang dipasang pada radio T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : RX Pre Driver, T4 : TX Driver |
Lampu Final dan Loading Coil FT300C |
Foto diatas adalah lampu final yang defaultnya dari pabrik pakai lampu 2 X 6JS6 tapi sebenarnya pada foto tersebut adalah 2 x 6146 berhubung agak sukar untuk mendapatkan lagi lampu 6JS6, jadi saya ganti saja dengan 2X 6146.
Untuk bekerja pada 11MHz, lilitan pada Loading Coil yang dipergunakan pada tap yang ke 11 atau 11 lilitan saja ( jumlah lilitan bisa saja berbeda )
Tentunya silahkan ditune ulang untuk 2 kapasitor yang tempatnya di box luar bagian belakang radio untuk memperoleh power output tx yang paling tinggi disertai nilai swr yang rendah.
Untuk letak kapasitor tuning final, terletak di box luar bagian belakang radio seperti pada foto dibawah ini :
Close up Tuning Capasitor Final FT300C |
Seperti terlihat pada foto close up Tuning Capasitor Final FT300C diatas, ada total 12 trimer kapasitor untuk 6 channel.
Jadi setiap channelnya mempunyai 2 kapasitor, masing2 satu kapasitor yang berwarna hitam disebelah kiri dan pasangannya kapasitor yang berwarna putih disebelah kanan.
Rangkaian tersebut merupakan rangkaian tuning dengan sistim tangki pi atau dikenal dengan Pi Section.
Mungkin bagi rekan2 yang dulu biasa bekerja dengan transmitter homebrew yang menggunakan lampu2 tabung pada 80 meter atau 100 meter tidak akan asing lagi dengan rangkaian sistim tuning seperti demikian yang identik dengan sistim Low Pass Filter pada transceiver masa kini yang biasanya sudah menggunakan fix capacitor sebagai pengganti trimmer capacitor ataupun variable capacitor.
Selamat mencoba dan semoga sukses.