SELAMAT DATANG DI BLOG RADIO TENGKORAK DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN MOHON MAAF APABILA KOMENTAR2 ANDA PADA BLOG INI BELUM DIBALAS KARENA KESIBUKAN RUTINITAS, TAPI AKAN SAYA BALAS SATU PERSATU, MOHON SABAR YA...SALAM TERBAIK
Tampilkan postingan dengan label Balun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Balun. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 31 Mei 2014

BALUN 1 : 2



Hallo rekan2 setia pengunjung blog RT, untuk memenuhi permintaan dari beberapa rekan pengunjung blog supaya dipostingkan juga mengenai Balun 1: 2, maka berikut ini saya sedikit mengulas artikelnya dan gambarnya saya ambil dari Balun 1 : 2 hasil karyanya seorang amatir luar yang bercallsign amatir OE7OPJ seperti gambar2 berikut dibawah ini.

Balun 1 : 2 dipakai untuk antena jenis loop/1 lambda penuh seperti Antenna Delta Loop, Qubical dan sejenisnya.


Untuk Balun 1 : 1 dan balun 4 : 1 bisa dilihat pada artikel terdahulu pada link ini :

http://radiotengkorak.blogspot.com/2012/10/balun-1-1-dan-balun-4-1.html













Senin, 08 April 2013

BALUN 50 ATAU 70/75 OHM KE 100 – 1600 OHM



Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


 CAPACITIVE / INDUCTIVE BALUN.

 1. Ukuran2 diatas adalah contoh untuk freq. 145 MHz.

2. C1 dan C2 kapasitasnya bisa dicari-cari yang tepat. Coba dulu dengan 140 PF untuk yang disisi coax dan yang lebih tinggi untuk yg. disisi ladder / balance ( misalny
a 200 PF ). Kalau kurang sesuai coba kapasitas lain yg berbeda. C2 adalah varco double gang ( sekali putaran sumbu menyetel kedua varco sekaligus ).

3. Semua komponen bisa dimasukkan kedalam kotak almunium ukuran 150 x 75 x 75 mm ( = 6 x 3 x 3 inch ).

4. L1 email 2 mm ( 14 SWG )dipertin dgn timah solder. Kumparan 2 lilit digulung air spaced dgn. Diameter lubang 25 mm ( 1 inch ). Kerenggangan antar lilitan 3 mm ( 1/8 inch ).

5. L2 email 2,64 mm ( 12 sWG ) dipertin dgn. Timah solder. Kumparan 5 lilit digulung air spaced dgn. Diameter lubang 12 mm ( ½ inch ) lalu ditarik/direnggangkan sampai panjang kumparan menjadi 21 mm.

6. Ada 2 tap pada L2 yang masing2 terletak pada 1 ½ lilitan dari ujung. Jika pada sisi output/balanced diperlukan nilai impedansinya lebih rendah dari 100 ohm maka posisi tap perlu dipindah , digeser lebih mendekat kebagian tengah.

7. Lalu dipasang dengan L 2 ditaruh didalam ( ditengah tengah ) coil L1 , tetapi JANGAN SAMPAI KEDUA COIL TSB. SALING MENYENTUH.
8. VSWR meter dihubungkan pada sisi coaxial ( diantara TX dengan terminal Coax ). Stel C1 dan C2 sampai didapatkan pembacaan terendah. Jika tidak tercapai , geser tap pada L2 keposisi lain.

Djoko Haryono.

BROADBAND BALUN UNTUK 6 – 30 MHZ.



Sumber artikel ini saya ambil dari postingannya Om Djoko Haryono di Facebook Group HOME BREW PROJECT ( CB RADIO, ANTENNA, SWR, AUDIO, MICROPHONE, BOOSTER, etc )


Balun ini dipakai untuk menjembatani ( menghubungkan ) antara transmission line yang unbalance ( coax ) 50 ohm yang dihubungkan pada Input , dengan terminal 50 ohm dari balance antenna yang harus dihubungkan ke bagian outputnya.

Selain untuk menghasi
lkan matching yang lebih baik , rangkaian ini juga mampu mengurangi dampak negatip dari line discontinuity yang terjadi.
Bekerja broadband antara 6 s/d 30 MHz dang dipasang langsung pada terminal antenna.

Untuk cakupan frekuensi ( range ) seperti diatas , balun bisa dibuat dari coax 50 ohm ( RG-213/U atau RG-8A/U ) dengan panjang 508,30 cm (16 feet 8 inch) , digulung rapat 9 lilitan dengan “diameter bagian dalam” 17,15 cm ( 6 ¾ inch ).

Lumped constant balun ini akan beresonansi sendiri ( self resonance ) didekat center design frequency , yaitu disekitar 15 MHz.

Salah satu ujung coax ( dalam gambar = ujung paling bawag ) inner & outernya disolder menjadi satu dan dihubungkan ke ground. Dari titik ini juga dipasang kabel jumper penghubung singkat ke outer diujung lainnya ( dalam gambar = paling atas.

Pada ujung “atas” tersebut innernya terhubung ke inner connector coax dan braid/groundnya terbubung ke outer / ground connector yang sama.

Tepat dibagian tengah kumparan , coax diputus dan kedua ujungnya dipisahkan satu sama lain dengan jarak sekitar 2,5 cm ( 1 inch ). Kedua inner dihubungkan , dan lalu disambungkan ke bagian outer/braid dari coax sisi shorted coil.

Pada kedua ujung koneksi dari coax yang ditengah ini bisa dibuatkan semacam bracket kecil dengan 2 bh “lidah” yang low impedance ( misalnya dari 2 strip tembaga lebar 6 mm ). Kesinilah feed point antenna terhubung nantinya.

Bagian braid/outer dari sisi input coil menjadi koneksi yang lain/kedua seperti terlihat pada gambar.

Ke tengah2 kumparan inilah terminal balance dari antenna harus dihubungkan. Bagian ujung2 coax dimana terletak sambungan2 itu harus ditutup/dibelit rapat dengan Vynil Tape lalu disemprot dengan aerosol plastic spray agar tahan cuaca.

Selain model diatas , kita juga bisa menggunakan balun 50 ohm 1 : 1 model lainnya.

Djoko H.

Kamis, 25 Oktober 2012

BALUN 1 : 1 DAN BALUN 4 : 1

Hallo rekan2 homebrewer, berikut ini saya postingkan beberapa gambar cara membuat lilitan Balun yang saya adopsi dari beberapa sumber di internet.

Bagaimana cara membuat Balun 1 : 1 dan 4 : 1 ?
Silahkan langsung lihat gambarnya saja.

BALUN 1 : 1
Untuk Balun 1 : 1, menggunakan 3 kawat atau disebut trifilar


 












 
Tidak selalu harus menggunakan lilitan trifilar untuk membuat balun 1 : 1
Balun 1 : 1 juga bisa dibuat dari lilitan bifilar seperi gambar berikut dibawah ini






BALUN 4 : 1
Untuk Balun 4 : 1, menggunakan 2 kawat atau disebut bifilar






















Biar tambah jelas mengenai balun ini, kita lihat juga gambar/skematik berikut dibawah ini


Ruthroff (voltage) balun 4 : 1 pada batang ferit (ferit rod)


Ruthroff (voltage) balun 1 : 1 pada batang ferit (ferit rod)


Ruthroff (voltage) balun 4 : 1 pada toroid ring (toroid core)


Ruthroff (voltage) balun 1 : 1 pada toroid ring (toroid core)








Guanella (current) balun 4 :1 pada 2 batang ferit (double ferit rod)


Guanella (current) balun 4 : 1 pada 1 toroid ring (single toroid core)


Guanella (current) balun 4 : 1 pada dua toroid ring (2 toroid core)



Skematik Guinella current balun







Nah...mudah2an setelah banyak melihat gambar2 dan skematik Balun, jadi timbul banyak ide kita untuk membuatnya dengan kreasi lain.

Karena melihat karya orang lain dan melihat juga karyanya homebrewer luar pagar memang perlu untuk lebih meningkatkan wawasan kita sekitar homebrewing.


Happy homebrewing

Minggu, 14 Oktober 2012

KABEL UTP UNTUK LILITAN TRAFO BALUN

Kabel UTP merk Belden tipe Category 6 ( Cat 6 ), 24 AWG = 0.5 mm

Pada gambar diatas adalah seutas kabel UTP tipe Category 6 dari produknya Belden.
Kabel UTP ini biasa dipakai untuk koneksi jaringan internet, sistim LAN dll.
Pada bodi kabel ini tertulis juga ukurannya 24 AWG berarti diameternya sekitar 0.5 mm.

Adapun manfaat kabel tersebut untuk kita sebagai homebrewer adalah kabel ini bisa digunakan untuk keperluan lilit-melilit trafo balun pada toroid yang biasa digunakan pada rangkaian hf booster.

Kebanyakan lilitan2 untuk trafo balun pada rangkaian booster memerlukan kawat berdiameter antara 0.4 - 0.5 mm. Jadi rasanya pas alau kita gunakan saja kabel ini untuk keperluan tsb.


Contoh lilitan balun  4 : 1 yang menggunakan kabel UTP Belden Cat 6 yang saya gunakan untuk merakit Booster Mosfet

Keuntungannya menggunakan kabel yg terbungkus dibandingkan dengan menggunakan kawat email adalah tidak mudah lecet sewaktu dililitkan pada toroid, terutama toroid jenis hidung babi atau binoculer yang biasanya kalau kita tidak berhati-hati sewaktu melilitkan  kawat, maka kawat emailnya akan terkelupas/luka  oleh pinggiran ferit toroid yang akan menimbulkan short antar lilitannya.

Jadi kalau kita menggunakan kabel ini dapat dililitkan langsung pada ferit toroid tanpa harus menambahkan isolasi terlebih dulu pada lubang feritnya.

Ini merupakan salah satu ide dari saya saja yang mudah2an berguna dan selain menggunakan kabel UTP ini, kabel lainnya seperti kabel telp juga bisa digunakan.

Tergantung ukuran kawat yang diperlukan untuk keperluan membuat trafo balun. Untuk kabel telp, mungkin ukurannya agak sedikit besar dari kabel UTP sekitar 0.6 mm.
Kalau memang pas dengan ukuran kawat/kabel yang kita cari kenapa tidak dipergunakan saja kedua kabel diatas.

Bahkan kabel UTP ini sangat cocok juga untuk membuat lilitan bifilar dan trifilar karena setiap pair kabel ini aslinya sudah dipilin, tinggal kita menambahkan satu utas kabel lagi untuk membuat lilitan trifilar.

Untuk membuat lilitan bifilar tinggal ambil langsung saja salah satu pair dari kabel UTP ini yang sudah terpilin dan langsung bisa dililitkan pada ferit toroid tanpa harus memilinnya terlebih dahulu.

Silahkan pilihan ada pada anda.

Happy homebrewing

Jumat, 15 Juni 2012

BALUN MURAH MERIAH

Membuat sendiri
Balun Murah Meriah
Ridwan Lesmana YBØPE 
|ridwan_lesmana@yahoo.com
Sumber artikel dari : www.yb0ko.com


Bagian Pertama
Dengan memasangkan BALUN pada antena (terutama Dipole dan variantnya) yang semula sudah disiapkan, rekan-rekan akan memperoleh beberapa kelebihan, yaitu:
a. Kinerja antena dapat ditingkatkan.
b. Mengurangi TVI dan RFI
c. Mengurangi,   bahkan   menghilangkan   imbalance (common mode) current
d. Mengurangi radiasi yang tidak diinginkan.
Selain digunakan untuk menghubungkan antena yang BALance dengan feeder line (= saltran = saluran trans- misi) yang Unbalance (misalnya kabel coax), Balun sekaligus juga berguna untuk menyelaraskan/ menyesuaikan impedansi antara keluaran TX (biasanya 50 ohm) dengan saltran (dan antenanya), karenanya ada Balun dengan ratio (perbandingan antara im- pedansi keluaran TX dengan impedansi saltran, atau antara impedansi saltran dengan impedansi di feed point) 1 : 1, 1 : 4, 1 : 6, 1 : 9, 1 : 12 dan sebagainya.

Balun 1 : 1 digunakan jika impedansi antena kurang lebih sama dengan impedansi saltran, misalnya pada antena  Dipole  (dengan  feed  point  <  1/2λ)  dengan kabel  coax  berimpedansi  50  Ohm  seperti  RG-58/U, RG-8/U dan RG-213,
Balun 1 : 4 dan Balun 1 : 6 digunakan pada antena Folded Dipole yang mempunyai impedansi sekitar 300
Ohm jika hendak dihubungkan dengan kabel coax ber- impedansi 75 atau 50 Ohm.
Balun 1 : 9 atau Balun 1 : 12 digunakan untuk antena Windom atau antena jenis lain yang mempunyai im- pedansi sekitar 450 Ohm – 600 Ohm jika hendak di- hubungkan dengan kabel coax berimpedansi 50 Ohm. Dengan Balun yang mempunyai perbandingan yang tepat, antena apapun pada prinsipnya bisa dihubung- kan lewat saltran apapun ke XCVR (transceiver)   kita dengan tingkat ke-matching-an (keselarasan) yang cu- kup baik (belum bisa disebut sempurna, karena masih ada faktor lain yang mempengaruhi, a.l. nilai reaktans pada feedpoint dan pangkal saltran (ujung bawah, sebelum tersambung ke ATU atau XCVR).

Balun bisa dibuat dari bermacam material, seperti dari kabel coax, toroid, batang ferrite (yang biasa kita temui pada Radio MW) dan material-material lain. Yang pa- ling mudah adalah membuat Balun dari batang ferrite atau Toroid, seperti yang akan Penulis uraikan caranya berikut ini.
Perbandingan impedansi pada Input dan Output Balun adalah  =   perbandingan  kwadrat  jumlah  lilitan  Input dengan kwadrat jumlah lilitan Output atau:
ZInput : ZOutput = ( N1 )2 : ( N2 )2
Untuk lilitan Input N1 bisa diambil 6 – 10 lilit, sedang- kan untuk lilitan N2 harus dihitung berapa jumlah lili- tan yang dibutuhkan untuk membuat Balun yang di- inginkan.
Kawat yang digunakan untuk membuat Balun adalah kawat email atau kabel berisolasi seperti NYA. Diame- ter kawat cukup 1 mm untuk TX berdaya sampai 150 Watt, sedangkan diameter kawat 1,5 mm cukup untuk meng-handle daya sampai 500 Watt.
Untuk TX berdaya 2000 Watt agar memakai diameter kawat yang lebih besar, misalnya 2 mm, dengan resiko makin besar diameter kawat email, makin sulit juga proses pelilitannya.

Untuk Balun 1 : 4 dan ratio lainnya sebenarnya hampir sama pembuatannya, perbedaannya hanya terletak pada wiring/rangkaian masing-masing Balun tersebut.

Balun 1 : 1
Bahan –bahan yang dibutuhkan untuk membuat Balun
1 : 1 adalah:
1.  Potongan pipa PVC diameter 1¼ inch sepanjang 15 – 18 cm.
2.  2 bh Dop PVC diameter 1¼ inch.
3.  1 buah Batang ferrite panjang 10 cm.
4.  2 mtr Kawat email atau NYA diameter 1,5 mm
5.  1 bh Socket koaxial SO-239.
6.  4 pasang Baut + Mur ukuran 3 mm panjang 10 mm untuk socket SO-239.
7.  2 bh kabel skun ukuran 2 mm untuk ujung kawat e- mail.
8.  2 pasang Baut + Double Mur ukuran 5 mm panjang 20 mm untuk output Balun (cari jenis yang berba- han Stainless Steel).
9.  1 pasang Baut berbentuk Hook + Mur ukuran 4 mm untuk cantelan Balun (jika diperlukan), lihat sudut kanan atas pada gambar berikut)
10. 1 set Lem epoxy Araldit  jenis quick/fast setting.




Perhatikan pada gambar, skema  dan foto Balun 1 : 1 di halaman ini dan berikut bahwa pada batang Ferrite akan terdapat 3 lilitan yang digulung secara bersama- sama (disebut juga lilitan trifilar).
Akan sangat membantu jika ketiga ujung kawat diberi label yang direkatkan dengan selotip untuk memu- dahkan   pemilahan   masing-masing   kawat   sebelum disolder atau dipasang kabel schoen.
Jika setiap kawat mempunyai 8 lilitan, dan katakanlah ujung atas kawat pertama disebut a dan ujung bawah- nya disebut a1, kemudian ujung atas kawat kedua disebut b dan ujung bawahnya disebut b1, lalu ujung atas kawat ketiga disebut c dan ujung bawahnya dise- but  c1,  maka  jika  kita  hubungkan  a1  dengan  b (sebagai GROUND pada socket SO-239) dan ujung b1 dengan c, akan kita peroleh sebuah Balun 1 : 1 di- mana :







Skema dan bagan pembuatan BALUN 1:  1
 ·INPUT dari kabel coax dihubungkan pada ujung c1 (konduktor tengah socket SO-239) dan GROUND-nya dihubungkan ke pertemuan ujung a1 dan b.
 OUTPUT BALUN diambil dari ujung a dan pertemuan ujung b1 dengan ujung c.
Kalau kita perhatikan skema dan bagan pembuatan Balun 1 : 1 diatas, maka :
 Jumlah lilitan N1 pada INPUT BALUN adalah 16 lilit- an (8 lilitan + 8 lilitan).
 Jumlah lilitan N2 pada OUTPUT BALUN adalah juga 16 lilitan (8 lilitan + 8 lilitan).
Dari Rumus sebelumnya, maka perbandingan im- pedansi antara INPUT dan OUTPUT BALUN akan men- jadi
Zinput : Zoutput      = (N1)2 : (N2)2
= (16)2 : (16)2
= 1 : 1

Cara membuat Balun
 Siapkan kawat email diameter 1 – 1,5 mm.
 Potong menjadi 3 bagian @ sekitar 60 cm, kemudian pegang bersama-sama secara berdekatan dan seja- jar (atau ikat dengan cable tie). Sisakan sekitar 10 cm untuk sambungan.
 Secara  bersamaan  lilitkan  erat-erat  ketiga  kawat email tersebut pada batang ferrite yang semula su- dah disiapkan.     Lanjutkan  sampai  6  –  10  lilitan (pada contoh di gambar dan foto Penulis membuat- nya dengan 8 lilitan). Biarkan sisa kawat email untuk penyambungan kemudian.
 Campurkan kira-kira 5 pijitan Resin (tube putih) dan Hardener (tube merah)   ARALDIT, aduk sampai rata dengan pengaduk yang disiapkan.
 Oleskan campuran ARALDIT tersebut pada lilitan ka- wat yang sudah terlilit di permukaan batang Ferrite sampai seluruh lilitan tertutup.
 Putar-putar batang ferrite dengan tangan sekitar 5 menit dan tunggu sampai lem benar-benar kering. Sampai di sini selesailah proses pelilitan Balun, dan hasilnya adalah seperti gambar berikut




 Ambil  1  buah  Dop  PVC  ukuran  1¼  inch.  Lubangi bagian     tengahnya     untuk “dudukan”  SO-239.  Buat juga 4 lubang baut diameter
3mm untuk baut pemegang socket  SO-239  tersebut. (lihat gambar tengah bawah di halaman sebelah)
 Bentuk  lilitan  kawat  email pada batang Ferrite dengan menghubungkan ujung a1 dengan ujung b dan ujung b1 dengan ujung c.




Perhatikan gambar di sebelah kanan.
 Hubungkan   socket   SO-239 melalui Dop PVC dimana bagian   tengah   socket   de ngan  ujung  c1  dan  bagian ground socket dengan ujung b1 dan ujung c.
 Setelah selesai, pasangkan socket SO-239 pada Dop dengan bantuan 10 mm baut + mur 3 mm.
 Kemudian,  pada  ujung  kawat  yang  akan  menjadi terminal  OUT  yang  balance  pasangkan  kabel  skun untuk memudahkan terminasi dan penyambungan nanti- nya.
 Ambil pipa PVC panjang 15 cm. Buat lubang dengan diameter 5 mm pada bagian kiri dan kanan pipa (lubang ini akan kita jadikan OUTPUT BALUN dan ujung antena akan dihubungkan ke titik ini.
 Dari arah dalam pipa masukkan 1 buah baut 4mm panjang 20 mm ke masing-masing lubang yang su- dah dibuat. Pasangkan mur di bagian dalam dan luar pipa untuk mengencangkan pemasangan baut tsb.
 Beri lem PVC pada bagian bawah pipa dan bagian dalam Dop yang sudah berisi Balun setengah jadi.
 Dengan  hati-hati  masukkan  Balun  setengah  jadi kedalam  pipa  PVC  dari  bagian    bawah.  Pastikan agar kedua kabel skun terjepit oleh baut 4 mm yang sudah kita siapkan.
 Tunggu        sampai        lem mengering, kemudian ken- cangkan mur 4 mm agar kabel skun terjepit dengan sempurna.
 Pasang Hook + Mur ukuran 4 mm pada center Dop PVC bagian atas untuk men- canthelkan Balun pada tam- bang pengereknya.
 Beri  lem  PVC  pada  bagian atas pipa PVC dan pada bagian dalam Dop PVC. Satukan kedua bagian tersebut dan tunggu sampai lem PVC mengering.
 Tambahkan  masing-masing 1 buah Mur 4 mm untuk koneksi dengan ujung an- tena.
 Balun 1 : 1 Anda kini sudah siap untuk digunakan.





Berhubung keterbatasan tempat, maka untuk rekan- rekan yang mau membuat Balun dengan ratio 1 : 4,
1 : 6, 1 : 9, 1 : 12 ataupun Balun lain dengan per- bandingan tertentu Penulis akan menguraikan secara rinci  pada Bagian Kedua tulisan ini.
Secara   prinsip,   proses   pembuatan   Balun   adalah sama. Perbedaan  penting  terdapat  pada  wiring Balun dan jumlah lilitan yang dipergunakan se­ suai rumus yang dituliskan di depan.

SELAMAT MENCOBA dan SUKSES SELALU !!
Rujukan:
1. ARRL Antenna Handbook dari tahun ke tahun
2. Web site Talino IZ7ATH

Propagasi hari ini