SELAMAT DATANG DI BLOG RADIO TENGKORAK DAN TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DAN MOHON MAAF APABILA KOMENTAR2 ANDA PADA BLOG INI BELUM DIBALAS KARENA KESIBUKAN RUTINITAS, TAPI AKAN SAYA BALAS SATU PERSATU, MOHON SABAR YA...SALAM TERBAIK
Tampilkan postingan dengan label Modifikasi Radio HF Allband. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Modifikasi Radio HF Allband. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Juli 2016

MEMPERBAIKI RADIO YAESU FT80C YANG TIDAK BISA TRANSMIT / TIDAK KELUAR POWER OUT TX / NO TX


Artikel tekait :

http://radiotengkorak.blogspot.co.id/2014/10/trimming-yaesu-ft-80c-agar-power-out-tx.html


Hallo rekan2 setia pengunjung blog Radio Tengkorak.....
Semoga kabar baik selalu menyertai anda beserta keluarga dan dengan harapan smoga sukses selalu dalam berkarya dan tetap mencintai hobinya masing2.

Rasanya sudah lama saya nggak menulis artikel untuk sharing informasi mengenai hal2 yang berhubungan dengan hobi kita ini, dikarenakan waktu yang tersedia belakangan ini agak terbatas berbagi dengan waktu untuk kegiatan rutinitas.

Berawal dari banyaknya rekan2 pengunjung blog Radio Tengkorak yang bertanya mengenai bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan radio FT80C yang tidak bisa transmit dalam artian power tx nya tidak keluar atau keluar tapi sangat kecil sekali hanya beberapa miliwatt saja.

Kebetulan saya pernah menangani permasalahan yang sama persis seperti ini, dan oleh sebab itu saya ingin berbagi informasi atau sharing info dengan rekan2 semua pengunjung blog RT ini.

Tidak ada maksud menggurui hanya sekedar sharing info saja semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Karena rasanya sangat bahagia apabila yang saya sharingkan disini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Sebenarnya diantara rekan2 lain juga sudah banyak yang tahu untuk mengatasi permasalahan seperti ini, tapi hanya tidak menuliskan nya saja pada sebuah blog, sehingga infonya tidak sampai pada rekan2 lain yang membutuhkannya.

Mari kita mulai ya...bagi rekan2 yang mempunyai permasalahan tersebut yaitu Radio Yaesu FT80C yang tidak bisa transmit/transmit kecil powernya hanya beberapa milli watt saja.

Singkat cerita nih...2 buah transistor final 2SC3240, 2 buah transistor driver 2SC3133, transistor pre driver 2SC2166 yang ada pada blok PA Unit  sudah dicek dan diukur semua normal termasuk semua pra tegangan untuknya ada masuk.

Juga sudah dipastikan bahwa tidak ada komponen lainnya yang rusak atau hangus terbakar seperti resistor, kapasitor, induktor dll.

Juga transistor tx buffer 2SC2053 yang ada pada pcb Main Unit sudah diukur semua normal termasuk pra tegangan untuknya ada masuk.
Pokoknya sudah dilakukan semuanya tapi masih tetap transmitnya tidak keluar power out tx nya/kecil saja.

Sekarang kemungkinan terbesar kerusakannya pada Dioda Ballance Mixer TX tipe ND487C2-3R.
Lokasi dioda ini ada diantara T20 dan T21, bentuknya bundar warna hitam berkaki 4, pokoknya bentuknya persis sama seperti transistor tipe 3SK741 yang ada di sekelilingnya

Jadi jangan sampai tertukar dan pastikan lihat dengan kaca pembesar ada tertulis tipe pada bodinya kadang tertulis sepotong misal 87C2-3R.




Kalau sudah ketemu tempatnya dioda tersebut dilepas saja, kemudian ganti dengan tipe yang sama.

Untuk menyingkat tulisan disini tidak saya jelaskan bagaimana cara buka baut2 pcb main unitnya FT80C, karena saya yakin rekan2 semua sudah ahlinya.

Tapi permasalahannya lagi nih...cari pengganti dioda tersebut sulit gak ada toko yang jual, kecuali kita mencopotnya/membodol/mengkanibal dari rongsokan radio FT80C yang sudah tidak terpakai lagi atau sudah jadi rongsokan tapi tentunya diodanya harus masih dalam  kondisi baik walaupun hasil dari bodolan.

Nah...sekarang seandainya mau beli dioda ini tidak ada yang jual dan mau membodol dari rongsokan juga tidak ada ?

Solusinya bisa kita atasi dengan cara merakit 4 buah dioda tipe 1N4148 yang dibentuk seperti untuk dioda ballance mixer pada radio bitx persis sama.

Atau untuk lebih jelasnya, silahkan lihat pada gambar dibawah ini,
Pada gambar diatas, yang sebelah kiri merupakan bentuk dioda ballance mixer tipe ND487C2-3R aslinya dan yang sebelah kanan merupakan rangkaian 4 buah dioda sebagai penggantinya atau persamaannya.



Untuk pemasangan 4 buah dioda pengganti bisa dipasang dibagian bawah pcb main unit FT80C seperti pada gambar diatas ataupun dipasang dibagian atas pcb pada tempat aslinya tidak masalah bisa2 saja.

Cara pemasangannya boleh bolak balik, misal pin 2, 3 dipasang disebelah kiri dan pin 1, 4 dipasang sebelah kanan atau sebaliknya sama saja.

Misal pin 2, 3 pasang di T20 dan pin 1, 4 pasang di T21, atau pin 2, 3 pasang di T21 dan pin 1, 4 pasang di T20 juga sama.

Gambar berikut dibawah ini merupakan skematiknya yang diambil sebagian hanya untuk menjelaskan lokasi dimana dioda ballance mixer tx ini berada, yaitu tempatnya antara T20 dan T21 maka ada D55 atau D1055 kalau menurut petunjuk pada service manual book nya sama saja. D55 inilah yang kita cari.



Apabila proses diatas sudah selesai, tentunya kondisi radio sudah dikembalikan seperti semula lagi, silahkan tes langsung dan cek power out tx nya.

Semoga hasilnya sudah normal kembali
Selamat mencoba dan semoga berhasil

Mungkin cukup sekian dulu ya..mengenai sharing info dari saya, dengan harapan semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Disclaimer :
Admin Radio tengkorak tidak bertanggung jawab apabila dalam melakukan proses perbaikan/modifikasi ini terjadi kerusakan lainnya yang disebabkan oleh perbaikan/modifikasi yang dilakukan anda sendiri.

Saran : Proses perbaikan/modifikasi ini sebaiknya dilakukan oleh teknisi radio yang expert dibidangnya dan kalau anda merasa kurang expert silahkan minta bantuan teknisi.

Salam terbaik,
Andi

Rabu, 02 April 2014

MODIFIKASI RADIO TRANSCEIVER YAESU FT-300C




Hallo rekan2 setia pengunjung blog Radio Tengkorak...
Semoga semuanya dalam keadaan baik dan tetap masih mencintai hobinya masing2 dan salam terbaik dari saya :-)

Alhamdulillah kita bisa bertemu lagi pada artikel berikut ini mengenai Modifikasi Radio Transceiver FT-300C, yang mudah2an bisa bermanfaat buat rekan2 sehoby yang masih bingung bagaimana cara memodifikasi radio ft300c ini.

Dan bagi rekan2 yang sudah mengetahuinya/para pakarnya, saya berharap bisa membantu untuk memberikan tambahan informasi mengenai modifikasinya agar tetap diantara rekan sehoby ini bisa saling membantu atau sharing informasi.


Setelah artikel sebelumnya yang membahas tentang modifikasi Yaesu FT180A, maka untuk kesempatan ini saya akan sedikit membahas tentang modifikasi Yaesu FT300C.

Radio Transceiver Yaesu FT300C mungkin merupakan mbahnya dari Yaesu FT180A hehehe…yang juga sebelum FT180A ada keturunan lainnya yaitu FT125C.

Jadi kalau kita amati dari ketiga keluarga Yaesu ini ada beberapa kesamaan misal ketiganya sama2 memiliki 6 rotary channel yang tiap channelnya menggunakan x’tal untuk frekwensi kerjanya.
Sama2 ketiganya memiliki X'tal BFO 10.7 MHz dengan Crystal Filter 10.6985MHz.

Namun tentunnya ada juga perbedaannya seperti pada FT300C dan FT125C sama2 menggunakan lampu tabung/tube lamp pada bagian driver dan final tx nya.

Sedangkan pada FT180A sudah menggunakan transistor semua pada bagian driver dan finalnya.

Sebenarnya ada kelebihan yang sangat menonjol yang dipunyai oleh FT300C ini yaitu mempunyai audio rx yang sangat empuk pada nada low nya, dan cukup sesuai dengan bentuk fisikya yang lebih besar dibandingkan yang lainnya.

Sehingga sangat cocok untuk yang hobi SWL ( Short Wave Listening ) atau BCL ( Broad Cast Listening ).

InsyaAlloh, pada artikel yang lain berikutnya akan saya bahas juga tentang modifikasi Yaesu FT125C.

Sama seperti halnya pada FT180A, untuk memodifikasi Yaesu FT300C ini bisa dengan menggunakan X'tal Oscilator atau dengan menggunakan HXO/PLL/FLL ataupun yang lagi ngetop saat ini yaitu  dengan menggunakan DDS VFO, silahkan dipilih sesuai selera anda
Saya pribadi lebih memilih menggunakan DDS VFO saja :-)

Memang agak sedikit ribet kalau kita menggunakan X'tal Oscilator yang hanya bisa 6 channel pada satu band saja, kecuali ada saklar rotary tambahan yang dipasang untuk perluasan bandnya.

Selain itu untuk bekerja pada satu band dengan 6 channel xtal, ada pekerjaan tambahan lagi yaitu kita harus menjumper pin2 pada saklar rotary channelnya supaya coil bpf yang telah dibuat bisa tetap bekerja pada satu band walaupun saklar rotary diputar dari CH 1 sampai CH 6 tanpa harus ikut berpindah coil bpf nya dan yang harus pindah hanya xtalnya saja.

Jadi jelaslah bahwa pekerjaan modifikasinya akan lebih ringan/simple apabila menggunakan PLL atau DDS.

Cukup hanya membuat 4 buah coil saja untuk setiap bandnya tanpa harus ada pekerjaan tambahan untuk jumper menjumper pada pin2 saklar rotary channelnya.

Tapi dalam contoh artikel memodifikasi FT300C kali ini saya masih menggunakan X'tal Oscilator 6 channel yang bekerja pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz, lagian pekerjaan modifikasinya sudah saya lakukan jauh hari sebelum DDS menjadi populer di Indonesia dan waktu itu masih didominasi sama PLL dan FLL.

Sebelum lebih jauh membahas sedikit modifikasinya dan untuk mengenal lebih dalam lagi, mari kita lihat dulu jeroannya atau bagian2 daripada Yaesu FT300C ini seperti pada foto2 berikut dibawah ini.


Yaesu FT300C, tampak depan atas


Yaesu FT300C, tampak depan bawah



Yaesu FT300C, tampak belakang atas



Yaesu FT300C, bagian IF - AF
Pada foto diatas terlihat hanya terpasang satu buah Crystal Filter hanya untuk mode USB saja, sedangkan untuk mode LSB tidak terpasang secara defaultnya atau mode LSB merupakan option saja



Yaesu FT300C, close up Crystal Filter 10.6985MHz




FT300C, bagian X'tal Oscilator Unit


Foto diatas adalah bagian xtal oscilator untuk 6 channel yang saya kerjakan pada 11.405, 410, 415, 420, 425, 430MHz dengan nilai masing2 xtalnya 22.1184MHz.

Sebenarnya untuk penempatan masing2 xtal secara default tempatnya dalam box xtal oven atau dipasang diluarnya kemudian saya pindah pada tempat xtal yang kosong disebelahnya untuk memudahkan penalaan frekwensinya seperti terlihat pada gambar.



Yaesu FT300C, bagian LPF ( Loading Coil and Trimer Capasitor )

Untuk memodifikasi Yaesu FT300C, menurut saya lebih simple dibandingkan memodifikasi FT180A, tentunya dalam keadaan radio normal tanpa kendala.

Kendala yang saya jumpai di lapangan dalam melakukan modifikasi ft300c ini adalah sering dijumpainya kondisi daripada lampu tabung yang emisinya rata2 sudah turun atau kita katakan lampu tabungnya sudah lemah, sehingga terkadang hanya bisa memancarkan beberapa puluh watt saja atau kurang dari 50 watts.

Sering saya jumpai juga selain lampu final tx tipe 6JS6 lemah, untuk lampu driver tx tipe 12BY7A kebanyakan sudah lemah juga dan perlu diganti dengan yang lebih baik agar dorongan untuk lampu final cukup.





Kalau rekan2 punya beberapa lampu cadangan seperti 12BY7A bisa dibuktikan dengan cara menukar-nukarnya dan hasilnya pasti berlainan antara lampu yang satu dengan yang lainnya.

Tentunya hasil yang lebih besar akan diperoleh apabila pakai lampu yang lebih baru lagi, demikian juga untuk lampu final 6JS6 bisa dibandingkan satu sama lainnya dengan cara menukar-nukarnya juga.

Mungkin dengan cara menukar-nukar lampu dan membandingkan  hasilnya antara yang satu dengan yang lainnya adalah cara yang paling akurat untuk sementara apabila kita tidak mempunyai alat ukur emisi lampu tabung.
Namun cara seperti tersebut kendalanya kita harus mempunyai beberapa lampu tabung dan ini tidak praktis.

Pada jaman sekarang ini untuk lampu final tx 6JS6 agak sukar didapat.
Kalaupun dapat biasanya lampu bekas pakai juga, bukan barang baru yang terkadang hasilnya sama saja dengan lampu yang kita punya sebelumnya dan yang paling buruk bahkan sudah mati/habis emisinya, kalaupun meningkat powernya hanya sedikit saja tidak significant.

Untuk mengatasi hal tersebut untuk lampu final tipe 6JS6 bisa diganti dengan tipe lampu final lainnya seperti tipe 6146, seperti yang sudah saya lakukan pada modifikasi FT300C yang kedua kalinya.

Lampu tipe 6146 lebih mudah didapat dipasaran elektronik pada saat ini dan bahkan yang barupun masih banyak apabila dibandingkan dengan lampu bawaan ft300c aslinya yaitu 6JS6 dan harga lampu 6146 lebih murah lagi.

Tapi memang agak sedikit repot mengerjakannya karena kita harus mengganti dua buah soket lampunya dan merakit kembali komponen2 pendukungnya, juga harus diperhatikan dalam penempatan lampu pada soketnya jangan sampai mentok mengenai plat cover/pengaman atas lampu apabila posisi soket sejajar dengan chasisnya.
Silahkan sedikit dimodif dalam pemasangan/penempatan soket lampu supaya posisinya agak masuk ke arah bawah/kolong chasis agar bagian top/plate lampu tidak mengenai plat cover pengaman apabila dipasang nantinya.


Diluar kendala yang sudah saya sebutkan tadi dan apabila tidak ada kendala lainnya atau anggap saja radio dalam keadaan normal, maka dengan hanya merubah/menggulung ulang coil T1, T2, T3, T4 sesuai dengan band/frekwensi kerja yang kita tentukan kemudian memasangkan xtal sesuai frekwensi kerjanya kemudian menyesuaikan jumlah lilitan dan tuning dua buah kapasitor yang berfungsi sebagai lpf nya, maka radio ini bisa hidup normal baik untuk tx maupun rx.

Mari kita mulai membahas cara modifikasinya lebih mendalam lagi sbb :

Silahkan lihat foto dibawah ini, fokus pada lubang2 yang berderet ke kanan ada 6 lubang yang menandakan untuk 6 channel.

Dihitung dari kiri ke kanan : CH 1, CH 2, CH 3, CH 4, CH 5, CH 6
Dan masing2 channel yang berderet ke bawah ada 4 lubang yang sesuai urutan dari bawah ke atas : T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : TX Pre Driver, T4 : TX Driver.

Coil T1 dan T2 untuk bagian receive/rx saja,
Coil T3 dan T4 untuk bagian transmit/tx saja

Jadi untuk memodifikasi radio ft300c ini hanya merubah/membuat lilitan T1, T2 untuk rx dan T3, T4 untuk tx


FT300C, bagian BPF ( plat cover belum dibuka )


Agar tidak keliru dalam memasang ke 4 coil yang sudah dibuat, maka saya tandai urutan tempatnya dengan kertas stiker seperti pada foto di bawah ini :


FT300C, Close up bagian BPF ( plat cover belum dibuka )


Dan foto berikut dibawah ini adalah close up bagian bpf yang plat cover penutupnya sudah dibuka sehingga jelas terlihat soket2 coil untuk ke 6 channelnya.

Untuk modifikasi satu band, cukup buat lilitan/coilnya satu deret saja menurun ( T4, T3, T1, T2 ), seperti pada foto dibawah deretan yang digunakan pada CH 1, kecuali untuk beberapa band maka harus dibuat lagi lilitan untuk band lainnya dan ditempatkan misal pada CH 2, CH3 dst.



FT300C, Close up bagian BPF ( plat cover sudah dibuka )


4 buah coil yang perlu dimodif/digulung ulang sesuai dengan frekwensi kerja yang diperlukan




Gambar dibawah ini adalah cara membuat lilitan pada koker T1, T2, T3, T4 yang berdiameter 8mm, dengan jumlah lilitan dan nilai kapasitor pada keterangan gambar tersebut untuk bekerja pada 26 Meter/11MHz dari 11.400 - 11.4500MHz.


Tapi saya mengerjakannya hanya 6 channel saja dengan xtal 22.1184MHz mulai dari CH 1 : 11.405MHz, CH 2 : 11.410MHz, CH 3 : 11.415MHz, CH 4 : 11.420MHz, CH 5 : 11.425MHz, CH 6 : 11.430MHz.

Rumus untuk menghitung nilai xtal untuk frekwensi kerja sama seperti pada FT125C dan FT180A yaitu :

X'tal = Frek kerja + Frek IF (10.7MHz) untuk mode USB

Contoh :

X'tal = 11.420MHz + 10.7MHz = 22.12MHz.

Sedangkan xtal yang tersedia dipasaran elektronik adalah 22.1184MHz, tapi dengan bantuan kapasitor trimmer yang dipasang secara seri dengan xtal 22.1184MHz ke ground maka frekwensi kerjanya dapat ditepatkan dengan cara meng adjust kapasitor trimmer tsb misal ditepatkn di 11.420MHz.

Untuk CH 1, CH 2, CH 3, sesuai dengan hasil dilapangan bisa diperoleh dengan cara membuang kapasitor trimmernya dan menggantikannya dengan sebuah coil berinti ferit berdiameter 5mm, kemudian lilitkan kawat email 0.2mm sebanyak 5 - 15 lilit, bisa dicoba-coba jumlah lilitannya sampai tepat diperoleh frekwensi yang tepat untuk 11.405, 11.410 dan 11.415MHz dengan cara meng adjust inti feritnya sampai tercapai frekwensinya.

Untuk CH 4, CH 5 dan CH 6, tetap memakai trimmer kapasitor aslinya namun apabila dirasa frekwensi yang didapat kurang tepat atau tidak stabil bisa diatasi dengan cara mempararelkan xtalnya, terutama untuk 11.430MHz keatas biasanya frekwensi stabil dapat diperoleh dengan cara mempararelkan 2 sampai 3 buah xtal.




Posisi Lilitan Coil/BPF untuk 26M ( 11MHz ), tampak atas.
Diameter koker 8mm dan diameter kawat email 0.4mm



Sesuai urutan yang dipasang pada radio T2 : RX Mixer, T1 : RX Amp, T3 : RX Pre Driver, T4 : TX Driver







Lampu Final dan Loading Coil FT300C


Foto diatas adalah lampu final yang defaultnya dari pabrik pakai lampu 2 X 6JS6 tapi sebenarnya pada foto tersebut adalah 2 x 6146 berhubung agak sukar untuk mendapatkan lagi lampu 6JS6, jadi saya ganti saja dengan 2X 6146.

Untuk bekerja pada 11MHz, lilitan pada Loading Coil yang dipergunakan pada tap yang ke 11 atau 11 lilitan saja ( jumlah lilitan bisa saja berbeda )

Tentunya silahkan ditune ulang untuk 2 kapasitor yang tempatnya di box luar bagian belakang radio untuk memperoleh power output tx yang paling tinggi disertai nilai swr yang rendah.

Untuk letak kapasitor tuning final, terletak di box luar bagian belakang radio seperti pada foto dibawah ini :



Close up Tuning Capasitor Final FT300C


Seperti terlihat pada foto close up Tuning Capasitor Final FT300C diatas, ada total 12 trimer kapasitor untuk 6 channel.

Jadi setiap channelnya mempunyai 2 kapasitor, masing2 satu kapasitor yang berwarna hitam disebelah kiri dan pasangannya kapasitor yang berwarna putih disebelah kanan.

Rangkaian tersebut merupakan rangkaian tuning dengan sistim tangki pi atau dikenal dengan Pi Section.

Mungkin bagi rekan2 yang dulu biasa bekerja dengan transmitter homebrew yang menggunakan lampu2 tabung pada 80 meter atau 100 meter tidak akan asing lagi dengan rangkaian sistim tuning seperti demikian yang identik dengan sistim Low Pass Filter pada transceiver masa kini yang biasanya sudah menggunakan fix capacitor sebagai pengganti trimmer capacitor ataupun variable capacitor.


Selamat mencoba dan semoga sukses.

Rabu, 15 Januari 2014

MODIFIKASI 3 BAND RADIO YAESU FT180A DENGAN DDS VFO


Artikel sebelumnya yang terkait dengan Modifikasi ini di link dibawah ini :
http://radiotengkorak.blogspot.com/2012/12/modifikasi-tranceiver-yaesu-ft180a.html

Hallo rekan2 sehobi pengunjung setia blog RT apa kabar?
Semoga kabar baik menyertai anda sekeluarga dan semoga juga masih tetap mencintai hobi anda masing2.

Kali ini saya ingin mensharing pengalaman saya dengan anda mengenai Modifikasi 3 Band Radio Yaesu FT180A dengan DDS VFO, yang bekerja pada band 80M, 40M, dan 26M (11Mc).

Sesuai juga dengan beberapa permintaan rekan2 setia pengunjung blog RT yang meminta untuk di tulis kembali artikel mengenai modifikasi radio FT180A ini terutama agar bisa bekerja juga pada mode LSB/USB untuk band 80M, 40M dan 26M walaupun radio ini secara default dari pabriknya rata2 tidak mempunyai/tidak ada dipasang xtal filter untuk mode LSB dan yang ada cuma xtal filter untuk mode AM dan USB saja.

Dan untuk membantu rekan2 yang masih bingung dalam hal ini, maka saya dengan berbekal pengalaman di lapangan saja selama menekuni modifikasi FT180A ini mencoba mensharing pengalaman dengan anda dan semoga bisa berguna/bermanfaat. Amin...





RF Unit Yaesu FT180A yang sudah dipasangkan coil BPF 3 Band dan RX/TX jumper, LPF jumper

Seperti juga artikel2 saya sebelumnya tentang modifikasi FT180A ini, pertama yang harus kita kerjakan adalah membuat lilitan coil BPF dan memasangkannya pada blok RF Unit seperti contoh pada gambar diatas terlihat coil BPF yang sudah terpasang untuk 3 band 80M, 40M dan 26M.

Dan juga kita harus mengerjakan RX/TX jumper lurus untuk operasi simplex seperti terlihat pada gambar diatas dengan lingkaran merah, juga kerjakan LPF jumper untuk ke 3 band yang dipakai sesuai dengan frekwensi kerjanya masing2.


RF Unit Yaesu FT180A dengan coil BPF 80M, 40M, 26M 

Gambar diatas adalah close up coil BPF untuk 3 band yang dipasangkan pada CH 1 : 80M, CH 2 : 40M, CH 3 : 26M pada blok RF Unit Yaesu FT180A


RF Unit Yaesu FT180A dengan RX/TX jumper dan LPF jumper

Gambar diatas ini close up RX jumper dan TX jumper dan juga LPF jumper.
Untuk operasi simplex kerjakan jumper lurus pada RX/TX jumper seperti contoh pada gambar yang dilingkari, sedangkan untuk LPF jumper kerjakan sesuai band/frekwensi kerjanya masing2.


X'tal Filter Yaesu FT180A untuk mode AM dan USB
Gambar berikut diatas ini adalah close up dari X'tal Filter Yaesu FT180A yang secara default dari pabriknya biasanya hanya ada 2 buah Xtal filter yang terpasang untuk mode AM dan USB saja, sedangkan untuk mode LSB tidak ada terpasang X'tal Filternya alias kosong cuma ada tempatnya saja seperti terlihat pada gambar diatas.

Nah...sekarang baru terpikir dan selalu menjadi permasalahan saya bukan anda hehehe...
Bagaimana caranya supaya bisa juga bekerja di mode LSB seperti pada band 80M dan 40M ?

Seperti banyak pada web blog rekan2 lain yang menjelaskan tentang modifikasi FT180A ini supaya bisa bekerja juga pada mode LSB untuk band 80M dan 40M dengan cara membuat frekwensi kerjanya dibawah frekwensi X'tal Filternya.

Contoh berikut ini :

Misal kita mau bekerja di 40 Meter  mode LSB dari 7.000 - 7.100MHz maka perhitungan frekwensi kerjanya sbb :

F1 = 10.7 - 7.0 = 3.7MHz dan F2 = 10.7 - 7.1 = 3.6MHz.

Jadi untuk bisa bekerja dari 7.000 - 7.100MHz dengan mode LSB, maka frekwensi out dari DDS harus bekerja antara 3.6 - 3.7MHz..

Saya sudah mencoba melakukan modifikasi FT180A untuk band 80M dan 40M mode LSB  dngan DDS dengan cara mengerjakan frekwensi kerjanya dibawah frekwensi IF/Xtal filternya ( 10.7MHz ), seperti pada contoh perhitungan diatas, tapi hasilnya nggak bisa ketemu frekwensinya yang pas pada mode LSBnya, kalau mode USB sih...nggak masalah karena memang X'tal filter untuk mode USB sudah tersedia.

Pokoknya dengan berbagai cara ditempuh, readjusting Trimer Capacitor pada X'tal BFO nya dll, dan tetap hasilnya nggak memuaskan.

Bahkan kalau pakai DDS diseting minus ( - ) frekwensi IF nya dengan tujuan frekwensi kerja supaya bekerja dibawah frekwensi X'tal Filternya, malahan DDS nya tidak bekerja atau tidak mengeluarkan frekwensi outnya.

Akhirnya tetap DDS dikerjakan pada mode USB dengan cara seting plus ( + ) frekwensi IF nya, tapi sekarang dicoba dengan cara menggeser frekwensi BFO nya dengan harapan bisa juga bekerja pada mode LSB, tapi hasilnya mengecewakan juga :-(

Setelah melalui proses pemikiran dan teringat dengan sistim mode LSB/USB yang dipakai pada radio CB, akhirnya timbul ide untuk menirukannya,

Dan setelah melalui hasil uji coba, ternyata hasilnya sudah memuaskan, tercapai sesuai harapan.
Dengan cara memodif sedikit pada sekitar rangkaian X'tal BFO pada Local Unit dan menambahkan rangkaian sejenis DC switch untuk mode LSB nya yang dirakit diatas pcb lobang yang berukuran kecil saja.

Untuk menjelaskan lagi kepada anda, silahkan perhatikan skematik2 berikut dibawah ini :


Carrier/Local Unit FT180A aslinya sebelum dimodif

Carrier/Local Unit FT180A dengan lingkaran merah yang akan dimodif


Carrier/Local Unit FT180A yang sudah dimodif  sedemikian rupa agar bisa ditambahkan mode LSB


Carrier/Local Unit FT180A yang sudah dimodif dan ditambah sirkuit untuk mode LSB
Pada modif seperti pada skematik diatas untuk Clarifier pada knob radio di cover depan radio Yaesu FT180A tidak saya fungsikan lagi supaya tidak membingungkan, karena pada DDS sudah ada fasilitas untuk RIT sebagai pengganti Clarifier bawaan radio.


Carrier/Local Unit FT180A yang sudah digambar ulang sesuai gambar sebelumnya diatas sebagai ilustrasi apa yang diinginkan pada gambar sebelumnya

Rangkaian tambahan yang merupakan DC switch untuk mengaktifkan Trimer Capasitor/TC mode LSB

Rangkaian tambahan seperti pada gambar diatas adalah merupakan rangkaian DC switch yang berfungsi untuk mengaktifkan/menonaktifkan mode LSB sehingga frekwensi BFO nya bisa di geser dengan cara menyetel Trimer Capasitor/TC untuk mode LSB dan dikontrol dengan tegangan antara 5 - 12 Volts pada kaki Basis transistor tipe C1815 melalui resistor 5K6,

Sehingga pada posisi saklar mode LSB di ON kan, maka transistor C1815 yang berfungsi sebagai saklar akan bekerja dan mengeluarkan tegangannya melalui kaki Colectornya ke Trimer Capasitor/TC mode LSB, sehingga TC ini bisa di adjust untuk menggeser frekwensi BFO nya dari posisi mode USB ke posisi mode LSB.

Dan sebaliknya kalau saklar mode LSB di OFF kan, maka sekarang akan berpindah lagi pada mode USB lagi normalnya.

Untuk DDS yang mempunyai fasilitas Switch Mode LSB/USB, atau pada pin Swich Mode ini akan mengeluarkan tegangan +5V yang bisa di masukkan tegangannya ke transistor DC Switch C1815 tadi melalui resistor 5K6 sehingga otomatis ketika kita menekan saklar mode LSB/USB pada DDS akan berpindah modenya dari LSB ke USB atau sebaliknya.

Jadi keuntungan kita yang didapat dari modif seperti ini, disemua band 80M, 40M, 26M tetap bisa bekerja dengan mode LSB maupun USB kalau diperlukan di band mana saja bisa tanpa harus merubah frekwensi kerjanya dibawah frekwensi IF.

Frekwensi kerja DDS tetap diseting diatas frekwensi IF selamanya supaya tidak ada masalah juga dengan pembacaan frekwensinya pada layar LCD DDS nya.


Local Unit Yaesu FT180A dengan rangkaian tambahan untuk mode LSB


Local Unit Yaesu FT180A dengan rangkaian tambahan untuk mode LSB dalam tanda lingkaran merah

DDS VFO COMPACT yang  dipakai untuk modif FT180A
hasil karya rekan saya mas Paiman dari Malang






Local Unit Yaesu FT180A tampak bawah, dimodif untuk menginjeksikan DDS
Pada gambar diatas terlihat kabel out DDS ( kabel warna kuning ) diinjeksikan pada kaki basis Q1 melalui kapasitor 0.1uF dan juga pada kaki basis Q1 ada sebuah resistor 4K7 ke tegangan + untuk pemberian bias + nya pada transistor Q1 supaya tetap bekerja.

DDS out bisa diinjeksikan langsung pada basis transistor Q1 pada pcb local unit, yang sudah sedikit dimodif seperti pada skema local unit tadi ditas, bisa juga di tambahkan terlebih dahulu kapasitor 0.1uF antara kabel dari out DDS dengan titik kaki Basis Q1 ataupun langsung tanpa kapasitor.

Seperti yang terlihat pada skema yang sudah dimodif, ada tambahan resistor 4K7 pada kaki Basis transistor Q1 ke jalur tegangan + sebagai pengganti tegangan + yang sebelumnya datang dari arah 6 dioda  switch chanel, supaya transistor Q1 ini tetap bekerja dengan tetap mendapatkan bias + walaupun jalur pcb yang menuju ke 6 dioda switch sudah dipotong jalurnya ( lihat skematiknya ).


Relay Band Switch 80M, 40M, 26M

Gambar diatas ini adalah Relay Band Switch untuk 3 band 80M, 40M dan 26M, adalah unit tambahan yang dirakit pada pcb lobang yang berfungsi untuk menggantikan Saklar Rotary Chanel pada FT180A.

Dengan menggantikan fungsi daripada Saklar Rotary Chanel tersebut dengan Unit Relay Band Switch ini, perpindahan bandnya bisa langsung dikontrol sekaligus dengan DDS seiring perpindahan bandnya secara otomatis relay2nya akan memilih/menyambungkan/menyesuaikan dengan BPF dan LPF nya dan Saklar Rotary Chanel tidak difungsikan lagi selamanya.


Skematik Relay Band Switch 80M, 40M, 26M untuk modif Yaesu FT180A dengan DDS

Untuk skematik Relay Band Switch seperti yang terlihat diatas masing2 tiap band hanya memerlukan sebuah relay 2 induk, dengan komponen pendukung sebagai relay drivernya cukup menggunakan transistor C1815 yang bekerja sebagai DC Switch yang bertugas untuk mengaktifkan/menonaktifkan relaynya sesuai dengan band yang dipilih dan kaki basis trassistor C1815 ini mendapatkan tegangan umpan +5V dari band switch DDS melalui sebuah resistor 5K6, sehingga relay akan bekerja untuk menghubungkan relay LPF dengan - (gnd ), sehingga LPF yang terpilih aktif.

Dan induk relay lainnya akan menghubungkan tegangan +8V dengan RX/TX band, sehingga membuat BPF yang terpilih sesuai bandnya aktif.

Karena fungsi Relay Band Switch Unit yang dikontrol DDS sudah menggantikan Saklar Rotary Channel FT180A, maka soket2 kabel dari Saklar Rotary Channel yang menuju ke board RF Unit di lepas saja seperti J10, J11, J12.

Dan kabel +8V yang datang dari Relay Band Switch Unit bisa disolderkan langsung pada J11 atau J12 (RX/TX Band ) sesuai chanelnya yang dipakai, setelah soket P11 dan P12 dari Saklar Rotary Channel sudah dilepas terlebih dahulu.

Keterangan : Sebelumnya  tegangan +8V pada J11, J12 ini datang dari Saklar Rotary Channel

Misal pada modifikasi saya ini ch 1 untuk 80M, ch 2 unutk 40M dan ch 3 untuk 26M atau lihat pada soket J11 dan J12 ada nomor chanel di pcbnya.


Relay Band Switch 80M, 40M, 26M, tampak bawah








Selamat mencoba dan semoga sukses


Disclaimer :

Admin Radio Tengkorak tidak bertanggung jawab atas segala kerusakan yang mungkin terjadi pada radio Yaesu FT180A anda, setelah anda melalukan modifikasi ini.


Propagasi hari ini